••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Di dalam mobil mereka semua bertukar duduk. Arita yang mengendarai mobil dan disampingnya ada Aruka,Arita merasa kasihan pada kakaknya karena terlihat sangat lelah jadi Arita yang membawa mobilnya. Sedangkan baris kedua ada Arami dan Ayeon,dan baris terakhir ada Arora,Arfasa dan Chiki.
Chiki dan Arfasa tidur dari tadi,mungkin karena terlalu capek. Arora dari tadi hanya bermain ponselnya,ia tak mau ikut pembicaraan dari empat kakaknya didepan itu. Arora tak sadar bahwa baterai ponselnya tinggal 2%,Arora menyadari saat ada notifikasi pemberitahuan itu.
"Kak, ada yang bawa power bank enggak?, ponselku baterainya habis." Ucapnya tiba tiba, berharap salah satu kakaknya membawa.
"Aku tak membawa." Ucap Arita yang paling depan.
"Aku juga." Ucap Aruka.
"Kak Yeon bawa enggak?." Tanyanya pada Ayeon.
"Aku tak membawa tapi Arami selalu membawanya,benarkan Arami?."
"Hmmm."
Arora berfikir sejenak,dalam hatinya Arora berkata. ("malas banget pinjem sama kak Aramii ya tuhan,tapi gimana lagi aku juga lupa membawa,dan aku juga malas kalo ponselku di charger di depan,ya sudah lah mau gimana lagi harus meminta maaf sama kak Arami. Sebenarnya aku masih kesal pada mulutnya itu,tapi demi ponselku agar tidak mati jadi aku harus meminta maaf padanya,huhhh malangnya diriku ini".)
"Jadi pinjem enggak?." Tanya Arami dengan singkat.
"Jaadii kak,maafin Arora ya kak yang tadi,Arora emang lebay kak,maaf yaa."
"Udah gak usah minta maaf,aku tahu kamu minta maaf agar dapet power bank kan,ambil saja di tas ku,tas ku di kak Ayeon,aku mau tidur." Ucap Arami yang langsung menutup matanya.
"Makasihhhh kak Aramiii,kamu emang baik dan sangat cantikkk." Ucapnya. Arita,Aruka serat Ayeon yang melihat tingkah laku Arora yang sedang menginginkan power bank itu pun menahan tawanya agar tak kena ucapan Arora yang sangat pedas itu.
"Kak Yeon mana tas kak Arami." Ucap Arora,Ayeon tak menjawab melainkan langsung memberikan tas milik Arami.
"Makasih ka Ayeonnn." Arora pun menerima tas Arami dan langsung membuka mencari power bank itu,di dalam tas Arami hanya ada beberapa barang seperti,make up, power bank, beberapa uang kertas,dan terakhir ada kertas surat. Arora belum mempedulikan kertas itu,ia lebih mementingkan ponselnya agar tidak mati itu.
Setelah memasangkan kabel power bank itu pada ponselnya, Arora pun kini ingin tahu kertas apa yang di tas milik sang kakaknya itu,siapa tahu surat kertas cinta milik sang kakak. Arora membuka surat itu , Arora bingung kenapa ada logo rumah sakitnya dan ada namanya 'Ahyeonaraxa Vickyxo Zamora' . Arora tambah kebingungan karena ini surat pasti punya kak Ayeon,tapi kenapa ada di tas kak Arami.
("Ini surat apa si,kenapa kak Arami menyimpan surat milik kak Ayeon,apa kak Ayeon sakit? Sakit apa."). Ucapnya dalam hati lalu membaca sekilas. ("Terapi pertama?,apa maksudnya si,nanti aku tanya kak Ayeon kalo enggak kak Arami deh, maksudnya apa coba.").
Arora pun membereskan barang barang yang dikeluarkan itu kedalam tas Arami lagi,tapi tidak dengan kertas yang tadi Arora baca,Arora menyimpan kertas itu kedalam tasnya berniat akan menanyakannya pada kakak kembarnya itu.Tak ada percakapan karena seisi mobil tertidur kecuali Arora dan Arita yang menyetir mobil,Arora masih memainkan ponselnya itu sedari tadi. Arita memberhentikan mobilnya di depan restoran yang cukup mewah,karena tadi sebelum Aruka tertidur ia meminta pada Arita untuk mampir ke restoran untuk makan siang,mereka semua belum makan siang padahal jam sudah menunjukkan pukul 15.23 tapi mereka belum makan siang,Ayeon dan Arami juga tadi hanya memakan roti yang di beli Wonny.
"Kita makan siang dulu ya Ra,kamu bangunin kak Arfasa terus adek,kakak yang bangunin kak Aruka,Arami dan Ayeon." Ucapnya menatap Arora.
"Hmmm,baiklah akan ku bangunkan dua manusia tukang tidur ini." Jawabnya meletakan ponselnya.
Skip membangunkan manusia manusia tukang tidur itu.
Setelah mereka terbangun dan mengumpulkan nyawa untuk berjalan ke restoran,mereka bertujuh keluar dari mobil dan langsung masuk kedalam restoran. Si sulung langsung memesankan 6 makanan dan 7 minuman untuk para adiknya itu. Kenapa cuma enam padahal mereka bertujuh,Ya karena Ayeon dan Arami meminta 1 piring berdua,katanya masih kenyang karena memakan roti tadi. Aslinya Ayeon dan Arami tak mau makan dan hanya ingin memesan minuman saja namun langsung diceramahi kak Aruu, mau tidak mau harus makan dari pada diceramahi 7 hari 7 malam.
Beberapa menit menunggu makanan, mereka hanya bercanda canda dan bercerita apa saja yang bisa di ceritakan sambil menunggu makanan mereka datang. Tak lama makanan datang dan mereka pun langsung memakannya, beberapa kali mereka melanjutkan cerita yang tadi belum selesai itu. 30 menitan mereka baru selesai makan,mereka melanjutkan perjalanan menuju villa papinya.
Ketujuh gadis itu samapi di villa jam 7 malam, mereka sampai jam 7 karena sempat mampir ke supermarket membeli beberapa persediaan sayur, cemilan,daging dan ke toko roti membeli beberapa roti karena Arami sangat menyukai roti. Tak lupa membeli susu coklat untuk si bungsu,meski bukan toko susu yang Ayeon selalu datangi tapi tak apa kata Chiki yang penting susu coklat. Setelah mereka turun dari mobil Aruka menyuruh mereka semua langsung istirahat,dan mereka tak mau makan malam katanya masih kenyang jadi langsung disuruh membersihkan tubuhnya sebelum tidur lalu istirahat di kamar masing masing.
•
•
•
•
•
See you next chapterAyoooo VOTE terus dong guys, Jangan jadi PEMBACA GAIB😭😭
Jangan lupa vote dan komen ya guys 🏠
-aqrsimtt
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Girls Full Of Hope🏠
Hayran Kurgu"Aku yang menanggung semuanya,karena aku sulung, maaf jika sikapku terlalu tegas padamu."- ARUKA "Aku akan selalu menjaga kalian,dan maaf karena aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri sampai kau mempunyai penyakit itu aku tak tahu." -ARITA "Bahag...