••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Arami langsung pergi ke kamarnya untuk mengambil jaket dan tasnya. Arami bergegas turun langkahnya terhenti saat Arita bertanya padanya.
"Kamu mau kemana malam malam gini." Tanya Arita yang melihat Arami sudah rapi memakai jaket dan membawa tas selempang.
"Emm,aku mau membeli sesuatu sebentar kak,boleh yaa."
"Beli apa udah malem gini dek?." Tanya Aruka.
"Beli buku sama cemilan kak bukunya penting banget kak pleasee boleh yaa." Lagi lagi Arami berbohong hanya karena mau menemui Ayeon di rumah sakit.
"Gak bisa besok aja dek,ini udah malem,atau mau kak Arita antarkan?." Tawarnya namun langsung mendapat tolakan dari sang adik.
"Gak bisa kak,bukunya mau di pake nanti,dan aku sendiri aja gak usah di antar."
"Ya udah tapi langsung pulang jangan lama lama dan jangan matiin hp nya."
"Iya iyaa makasih kak,ya udah Arami berangkat sekarang yaa."
"Hmmm hati hati."
Arami langsung melajukan mobilnya keluar mansion menuju rumah sakit Gangnam Severance Hospital yang tadi Wony bilang sekitar 10 menit dari mansion nya. Tapi Arami mengendarai mobil sangat cepat jadi untuk sampai di rumah sakit hanya 5 menit,jika para kakaknya atau maminya tahu ia pasti sudah tak diperbolehkan mengendarai mobilnya lagi.
Sesampainya di rumah sakit Arami langsung pergi ke ruangan UGD untuk menemui Wony, terlihat Wony sedang duduk di kursi tunggu sendirian.
"Kak Wony....." Ucap Arami dari beberapa langkah dari tempat Wony duduki.
"Ohh kemari."
"Bagaimana kak Ayeon?."
"Dia masih di dalam."
"Kak Ayeon kenapa bisa sampe kaya gini kak?."
"Aku juga tak tau,tadi di restoran Ayeon pingsan."
"Astaga anak itu,pasti dia menunda makan."
"Oh iya ini Arami tas dan ponselnya Ahyeonii." Ucapnya lalu menyerahkan tas dan ponselnya ke Arami.
"Sepertinya mobil Ayeonii masih di restoran,biar ku ambilkan saja sini kunci mobilnya."
"Tak usah kak nanti biar aku saja yang mengambil."
"Sudah aku saja,kamu di sini temani Ahyeoni."
"Ohh baiklah terima kasih."
"Emmm, sebentar yaa aku akan segera kembali."
"Iya hati hati kak."
Tak berselang lama dokter membuka pintu ruangan itu,Arami langsung menghampiri dokter itu.
"Bagaimana keadaan kakak saya dok."
"Dia hanya terlalu letih,dan dia juga telat meminum obatnya. Tak perlu khawatir."
"Ohh baik dok, bolehkah saya masuk."
"Iya silahkan,dan jika dia sudah bangun dan sudah tak terasa lemas dia boleh pulang ."
"Terima kasih." Ucapnya membungkuk sejenak lalu masuk ke dalam ruangan UGD, terdengar banyak suara dari alat alat di dalam ruangan itu yang begitu berisik. Arami berjalan menghampiri ranjang rumah sakit Ayeon berada, Ayeon masih menutup matanya. Arami duduk di kursi yang di sediakan di sana,ia menatap sendu wajah pucat sang kembaran.Hingga beberapa menit kemudian Ayeon mulai membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Girls Full Of Hope🏠
Fanfiction"Aku yang menanggung semuanya,karena aku sulung, maaf jika sikapku terlalu tegas padamu."- ARUKA "Aku akan selalu menjaga kalian,dan maaf karena aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri sampai kau mempunyai penyakit itu aku tak tahu." -ARITA "Bahag...