Hyunsuk, Ruka dan Rami berada di kelas mereka sekarang. Ketiganya sama sama melamun sambil duduk dengan tatapan kosong.
Benar benar di luar dugaan mereka akan seperti ini. Ruka menatap Rami yang menatap kosong ke jendela dimana jika melihat ke jendela akan melihat ke arah lapangan langsung.
Ruka menghampiri Rami. "Rami?"
Rami menoleh. "Aku tidak melihat apapun, bagaimana ini terjadi?"
Ruka yang heran melihat Rami yang tampak pucat lantas menatap ke luar jendela, melihat betapa kacau lapangan dan banyak siswa siswi berlarian menyelamatkan diri namun sebagian sudah tewas di tempat.
"Hyunsuk.. m-mereka semua mati.." lirih Ruka.
Hyunsuk tidak tau harus bagaimana. Teman temannya, semua teman yang ia kenal dari kelas manapun menjadi korban dan mati secara tragis. Bagaimana ini terjadi? Mereka sangat ingin bebas dari keadaan aneh ini..
Di sisi lain, Rora dan Pharita sudah menangis saat melihat keadaan yang benar benar lebih kacau dari biasanya di lapangan. Apa yang harus mereka lakukan? Entah kenapa rasanya benar benar menyakitkan.
Kesunyian penuh tangis ini tiba tiba teriringi dengan suara petir dan turunnya hujan secara tiba tiba. Beberapa siswa siswi bersembunyi di tempat aman tapi sebagian sudah tewas akibat ulah Harimau itu.
Malam ini mungkin akan jadi malam menyakitkan bagi anak anak.
Mereka harap, besok, semua akan baik baik saja.
Pagi ini Rora terbangun dari tidurnya karena merasa terganggu dengan sinar matahari yang masuk ke ruang sains. Rora melirik kanan kiri melihat Pharita yang tidur berpelukan dengan Asa, Doyoung yang tidur dengan melipat tangan di atas meja serta Jaehyuk yang tidur dengan posisi duduk tegak.
Rora berdiri. Ia berjalan ke arah jendela dengan perlahan, menatap nanar lapangan yang hampir penuh dengan merah darah. Air mata seketika mengalir dari pelupuk mata Rora membasahi pipi chubby nya.
Puk.
Doyoung membawa Rora ke dalam pelukannya dan membiarkan adiknya menangis dalam pelukannya. Iya. Doyoung adalah kakak dari Rora yang dimana Rora tidak mau kalau hubungan kakak adik keduanya di ketahui oleh teman teman sekolahnya. Tapi kini, Doyoung turun tangan, tak tega melihat sang adik yang harus menangis sendiri tanpa sandaran.
Jujur saja, Doyoung juga sangat terkejut melihat kondisi lapangan yang benar benar kacau, sangat kacau sekali.
Rora melepas pelukannya, menatap nanar Doyoung. Sang kakak tersenyum, ia mengusap lembut air mata yang ada di pipi Rora.
"Kakak berjanji untuk tetap bersamaku kan?" Tanyanya takut.
Doyoung mengangguk. "Kakak akan selalu disini. Jangan khawatir.." bisik Doyoung sembari kembali memeluk adiknya.
Disisi lain, Jaehyuk sudah bangun tapi memilih mencari cara untuk keluar dari sana dan berpindah ruangan untuk bersembunyi dimana tempat itu ada makanannya.
Asa masih memeluk Pharita yang melamun karena kejadian semalam.
"Kita bisa keluar dari sini kan?" Tanya Asa.
Doyoung melirik Rora. "Iya. Kita bisa, ayo kita keluar dengan perlahan jangan menimbulkan suara" arah Doyoung.
Semua mengangguk. Pharita menghampiri Jaehyuk dan ikut keluar lebih dulu meninggalkan Rora dan Asa sendiri di ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO'S HE? || TREASURE ft. BAEMON
Mystery / Thriller"ditinggalkan oleh cinta, ditinggalkan oleh kasih sayang. dan bertahan bersama yang tersisa" Attention⚠️ Mohon untuk bijak dalam membaca. Ini hanya cerita karangan dari author murni karya author dan TIDAK ada sangkut pautnya dengan real life.