Ggrrrrrr!
"AARRGHHHHH!! UHUK! UHUK!"
Bruk.
Jihoon menyerang Doyoung yang melindungi Ruka saat akan di lukai oleh Jihoon. Tubuh Rora bahkan sampai terduduk efek terkejut melihat sang kakak yang kini tergeletak dengan darah yang sudah mengalir deras.
Jihoon? Dia sibuk menyantap makan malam nya sekarang membuat semuanya mematung.
"K-kakak.."
Pharita mendekati Rora, membawa anak itu ke dalam dekapannya.
"KAKAKKK!!"
Sedetik kemudian, kantin penuh jeritan dan tangisan. Rora menangis histeris melihat sang kakak kini terluka parah. Bukan parah lagi, melainkan sudah di titik akhir.
Doyoung dengan sisa kesadaran menatap sayu adiknya. Doyoung memberi ucapan dengan suara lirih pada teman temanya.
"La-ri.."
Rora menggeleng, tangannya berusaha meraih tangan sang kakak tapi di cegah oleh Ruka.
"KESINI SEMUA KESINI!"
Hyunsuk berteriak memberi arahan pada teman temannya untuk keluar lewat pintu samping yang sudah terbuka. Semuanya berlarian kesana kecuali Rora. Ia masih menangis menutup mulutnya menggunakan tangan melihat kepergian sang kakak.
Jaehyuk dengan cepat menghampiri Rora, memapah tubuh itu dan membawanya berlari. Hyunsuk mengunci pintu rapat rapat setelag semuanya berhasil keluar.
"KESANA!"
Semuanya kini kembali berlari kelorong lorong yang cukup gelap. Hyunsuk mencoba mencari kelas atau ruangan yang aman tanpa jendela dan tanpa bekas pembunuhan.
Namun di tengah perjalanan, entah kekuatan dari mana Pemuda bertopeng muncul di hadapan mereka membuat mereka berhenti mendadak dan saling bertabrakan.
Pemuda bertopeng itu menatap gelang yang di pakai Rora kini bersinar. Itu artinya, Rora memanggilnya.
"Larilah ke lantai lima dan sembunyi di ruang khusus anak anak dancer. Aman, tanpa jendela."
Semua terdiam. "Kau ini siapa?" Tanya Asa.
Pemuda bertopeng itu melepas topengnya dan menatap anak anak di depannya. Semua terkejut melihat pemandangan dimana Jeongwoo berdiri di hadapan mereka sekarang.
"J-jeongwoo?"
Jeongwoo tersenyum. Ia menatap Rora yang kini matanya berair menatapnya.
"Aku titip Rora. Pergilah, Kak Jihoon aku yang menghadapi" titah Jeongwoo lagi kemudian kembali memakai topengnya dan secepat kilat ia berlari dan menghilang dari pandangan mereka.
"Dari pada memikirkan yang tadi, kita lari dulu sesuai arahan Jeongwoo. Ayo!"
-o0o-
Suara tawa terdengar sangat jelas bahkan mulutnya sudah penuh dengan darah dan sisa daging yang masih ada di mulutnya.
Jihoon menatap pintu pintu yang terkunci. Sialan. Lantas Jihoon mencakar cakar pintu utama hingga menimbulkan lubang yang cukup besar. Perlahan perlahan pintu terbuka bekas cakaran sekaligus tendangan Jihoon.
Jihoon keluar dari sana mencoba mencari keberadaan teman temannya.
"Tak akan ku biarkan, kalian semua lari.."
Jihoon ingin melanjutkan berjalan tetapi di hadang oleh dua orang di hadapannya, ternyata itu Yoshi dan Haruto.
"Sudah ku duga. Sudah ku duga itu kau. Park. Ji. Hoon." Ucap Yoshi sembari menekan nama Park Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO'S HE? || TREASURE ft. BAEMON
Mystery / Thriller"ditinggalkan oleh cinta, ditinggalkan oleh kasih sayang. dan bertahan bersama yang tersisa" Attention⚠️ Mohon untuk bijak dalam membaca. Ini hanya cerita karangan dari author murni karya author dan TIDAK ada sangkut pautnya dengan real life.