Haruto berjalan menelusuri lorong sembari bibirnya tak berhenti bergumam menyanyikan lagu kesukaannya.
Namun seketika gumamnya terhenti saat mihat para siswa siswi berlarian turun ke lantai dua dan mereka juga berteriak seperti ketakutan.
Haruto memberanikan diri untuk melihat ke arah sumber kekacauan itu. Lantas ia berhenti di kelas musik dan menemukan sosok manusia yang memiliki ekor seperti Harimau.
Dia sedang.. TUNGGU?! Dia memakan manusia?
Di sisi lain, sosok yang telah menewaskan satu siswa di kelas musik tersebut tertawa pelan.
"Kenapa aku tak dapat mengontrol nafsu ku?" Monolognya sembari menatap jasad siswa junior di hadapannya.
Puk.
Yoshi menoleh ke belakang, seorang lelaki jangkung menepuk pundaknya dan berdiri di belakangnya.
"A-aku tak membunuh. A-aku—"
"Aku rasa kau telah melanggar hukum bangsa kami" ucap lelaki tersebut.
"M-maksudmu?" Tanya Yoshi.
Yoshi seketika teringat sesuatu. "K-kau putra semata wayang tuan Megicien dari bangsa Harimau putih?!" Tebak Yoshi panik.
Lelaki itu tidak menjawab, ia justru duduk di kursi tepat di hadapan Yoshi.
"Padahal dulu ayahmu yang mengucap janji, tapi putranya sendiri yang melanggar" jelasnya di iringi kekehan kecil.
Haruto lantas bangkit dari duduknya, ia menghela nafas panjang. "Aku kira kau manusia. Sebaiknya, cepat bereskan kekacauan ini sebelum semuanya tau." Tajam Haruto lalu pergi meninggalkan Yoshi yang masih dalam posisi lag.
Ternyata, adik kelasnya bukan orang sembarangan? Sial! Dia ketahuan.
-o0o-
Junghwan dan Jeongwoo berjalan untuk pergi ke kantin. Oh iya, ini sudah cukup sore mereka belum pulang karena seperti biasa, kelas pilihan dan siswa siswi pilihan ada kelas malam jadi keduanya memilih mengisi energi di kantin.
Namun langkah keduanya terhenti saat melihat sosok raja cantik yang terlihat sedang berdiam diri di depan kelas tepatnya di depan loker buku.
Junghwan dan Jeongwoo menghampiri nya.
"Kak Riri? Sedang apa?" Tanya Junghwan.
Bukannya Pharita menjawab, ia malah mengeluarkan air matanya.
"Kak?"
Merasa ada yang Janggal, Jeongwoo mendekat dan melihat isi dari dalam loker milik Pharita di ikuti Junghwan.
Deg.
Keduanya terkejut saat mendapati sebuah jantung manusia yang berada di dalam loker Pharita dan satu kertas yang sudah berlumuran darah.
Junghwan mengambil kertas tersebut dan membacanya. Sedangkan Pharita langsung terduduk lemas menatap organ bagian dalam milik kakak nya Taeil.
Jeongwoo yang paham kondisi Pharita langsung menutup loker, dan membantu Pharita berdiri.
"Junghwan, semua anak anak disini sudah bubar kan?" Tanya Jeongwoo dan di angguki Junghwan yang masih terkejut.
"Kirim pesan lewat grup dan suruh berkumpul di ruang perpustakaan."
Rami mengelus elus bahu Pharita guna menenangkan sahabatnya. Semuanya kini sudah berkumpul dan tak tega melihat Pharita menangis kehilangan sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO'S HE? || TREASURE ft. BAEMON
Mistero / Thriller"ditinggalkan oleh cinta, ditinggalkan oleh kasih sayang. dan bertahan bersama yang tersisa" Attention⚠️ Mohon untuk bijak dalam membaca. Ini hanya cerita karangan dari author murni karya author dan TIDAK ada sangkut pautnya dengan real life.