네 4

529 45 1
                                    

Hari ini sekolah berduka dan cukup ramai dengan kedatangan orang tua dua siswa dan satu siswi yang tewas di sekolah. Di Mading terpajang foto dua siswa dan 1 siswi di kelilingi bunga tulip.

Di duga, satu siswi itu adalah teman sekelas Jeongwoo dan dua siswa itu anak kelas 12 entah sekelas dengan siapa tapi yang pasti salah satunya adalah kakak dari Pharita.

Sekarang ini, 10 remaja laki laki tengah menatap ke arah Mading dengan tatapan yang sulit di artikan sementara tujuh remaja perempuan terlihat sedang berkumpul pada orang tua Pharita. Terlihat menenangkan keluarga tersebut yang baru saja kehilangan anggotanya yaitu si sulung.

Pharita juga sepertinya cukup terpukul atas kejadian itu.

Di sisi lain, Jeongwoo berdiri di hadapan Mading dengan kedua tangan yang di masukkan ke baku celana. Ia menatap lekat foto itu satu persatu dengan teliti. Matanya menangkap goresan kecil di samping foto tersebut.

Seperti goresan hewan buas yang sudah kotor oleh darah?

Puk.

Jeongwoo sedikit tersentak saat seseorang menepuk pundaknya.

"Kak Ahyeon?"

Yang di sebut tersenyum. "Jangan melamun. Ayo berkumpul kembali di perpustakaan, katanya Rora ingin berbicara" jelas Ahyeon.

Jeongwoo mengernyit. "Apa yang di bicarakan? Aku tidak ikut."

Ahyeon lantas menghela nafas panjang. "Aku tau kau marah padanya hanya karena dia menuduhmu. Benar bukan?"

Jeongwoo mengangguk.

"Tapi Rora akan menunjukkan sesuatu yang bisa menjawab pertanyaan kita." Jelas Ahyeon lagi.

"Pertanyaan?"

"Iya. Kau mau ikut bergabung kan?"

Jeongwoo terdiam. Ia kembali menatap foto siswa siswi yang terpajang di Mading itu.

"Aku tak bisa. Ada urusan yang harus ku selesaikan, kakak duluan saja. Aku pergi!"

Ahyeon mengernyit. Kenapa Jeongwoo bersikap aneh? Ah sudah lah, mungkin Jeongwoo memang butuh waktu untuk tidak bertemu Rora.

Ahyeon lantas melenggang pergi dari sana, namun seketika tangannya di cegah oleh Asa teman sekelasnya. Ahyeon yang bingung lantas mengangkat alisnya, tapi Asa malah menggandeng tangan ahyeon dan mengajaknya pergi bersama.

"Apa?"

"Kau tau cara mengungkapkan perasaan pada Hyunsuk? Aku tak mau keduluan oleh bocah itu" jelas Asa.

Ahyeon memutarkan bola matanya malas. "Aku rasa ini bukan saat nya bersaing, Asa" ucap Ahyeon memberitahu.

Asa lantas melepaskan tangannya dari tangan ahyeon dan tanpa sadar keduanya sudah di depan perpustakaan. "Kenapa sekarang kau tidak mendukungku?" Tanya Asa heran.

"Kita pikirkan keselamatan kita. Sudah ada tiga murid disini yang tewas. Pikirkan nyawa, bukan perasaan."

Ahyeon melenggang masuk meninggalkan Asa di luar.

Di dalam, kini semuanya sudah berkumpul. Eh tunggu?

"Dimana Jihoon dan Jeongwoo?" Tanya Asahi heran.

"Kak Jihoon tadi bilang padaku, katanya ada urusan" jelas Jaehyuk.

"Lho? Jeongwoo juga?" Kata Ahyeon memberitahu.

Semuanya terdiam seketika. Hyunsuk si paling dewasa lantas membuka suara.

"Palingan kebetulan. Jihoon memang di telpon oleh orang tuanya dan di suruh pulang. Tapi kalau Jeongwoo, kakak tidak tau urusan apa" jelas Hyunsuk.

WHO'S HE? || TREASURE ft. BAEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang