15

1.2K 88 4
                                    

" kenapa lo bisa sekolah disini."

Saat jovian dkk pergi dari UKS dan pergi berpencar untuk ke kelas baru mereka namun, jovian harus dihadang oleh dua kembar yang sayangnya saudara asli jovian.

" Kenapa? Lo takut gue nyaingin lo disini?" Hardik Vian.

" Ck! Lo gak mungkin punya uang sebanyak itu untuk pindah ke sekolah elit ini sialan."

" Suka" gue dong, dan emang lo Tau apa tentang gue ha? Lagian gue juga bukan keluarga lo lagi jadi jangan sok tau tentang apapun dalam hidup gue." Setelahnya jovian pergi meninggalkan sikembar yang menahan emosi melihat kehadiran jovian.

Dikelas baru jovian tidak mau terlalu dekat dengan siapapun bahkan saat perkenalan dia hanya menyebut nama bocah asli ini tanpa embel" marga dibelakangnya. Karna dia tau tidak ada seorangpun disekolah ini mengetahui tentang saudara sikembar, bahkan untuk Rafael dan Stevan mereka semua beda kelas.

" Sialan! Kenapa tuh bocah bisa sekolah disini juga? Gimana kalau rencana gue gagal." Wanita yang saat ini mengigit jadinya saat mengetahui bahwa orang selama ini menjadi penghalangnya juga bersekolah yang sama dengannya.

" Ga! Ga boleh ada yang menggagalkan rencana yang udah gue susun sebaik mungkin."

Seseorang yang mendengar suara itu diluar hanya tersenyum miring karna ketakutan dia. 'bahkan permainan nya belum ada dimulai sama sekali bitch.'

Berbeda dengan suasana disekolah, disalah satu perusahaan besar yang saat ini sedang...

" Maaf tuan saya hanya ingin menyampaikan bahwa saya sudah menyuruh seseorang untuk menjaga tuan muda jovian."

" Jaga putra saya sebaik mungkin selama dia diluar." Tegas seseorang.

" Baik tuan."

" Papi pastikan kamu akan jatuh ditangan papi putraku." Senyum seseorang.

Jovian yang akan ingin balik kerumah harus terhenti melihat Devan yang menggunakan seragam yang sama dengannya sekarang. ' jangan bilang dia menghilang karna pindah disini.'

Lamat menatap jovian tidak menyadari bahwa Devan mulai mendekat kearahnya.

" Cil! Lo pindah kesini juga." Sapa Devan.

Jovian berdecak saat semua orang selalu memanggil dia dengan embel" 'cil' nth kenapa semua orang suka sekali menganggap dia bocah.

" Iyaa, dan lo devanjing bisa'nya setelah malam itu lo pergi nth kemana? Dasar gak bertanggung jawab."

Devan mengangkat satu alisnya saat mendengar ucapan berutun dari jovian, nth kenapa itu terdengar sedikit ambigu ?

" Ambigu sat omongan lo."

" Kayak mana kalau ada yang dengar mulut Lo bisa dikira aneh." Lanjut Devan.

" Emang apa yang kalian berdua lakukan." Perkataan tiba" dari belakang jovian membuat dia langsung menoleh kebelakang.

Disana sudah ada Stevan dan Rafael yang ternyata mendengar perkataan mereka berdua. Bahkan Devan menatap heran ke Stevan kenapa dia juga pindah kesini? Kec Rafael yg Devan emang gak kenal karna mungkin Rafael yg juga pindah" sekolah 2× berturut turut dalam waktu singkat.

" Hehe gak ada bercanda doang sayy." Lanjut jovian.

Mereka melanjutkan acara mengobrol di cafe dan sedikit berbincang bincang sebagai awal pertemanan mereka. Setidaknya jovian sedikit bersyukur berada di 3 orang yang ada selalu untuknya saat ini.

Asher Altazfar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang