10

804 92 8
                                    

Asher menerima tawaran untuk menjadi bodyguard keluarganya sendiri, jujur saja rasa rindu kepada keluarganya sangat besar bahkan dia berharap untuk bisa berjumpa dengan mama dan papa nya walaupun dengan fisik yang berbeda.

" Gapapa Asher kali ini lu jadi jovian demi keluarga lu sendiri its okeyy." Cermin Asher.

Dirinya sudah berkomunikasi kepada Aska bahwasanya dia menerima tawaran untuk bekerja dibawah naungan keluarga alvarendra dan dia sudah menandatangani surat yang diberikan kemarin oleh Aska kepadanya.

" Ma, pa tunggu Asher kembali."

Asher segera keluar dari apartemen menuju rumah yang pernah menjadi tempat singgahnya dahulu, kenangan demi kenangan terputar diotaknya saat kebersamaan keluarga alvarendra dahulu kala.

Senyuman terbit di bibir tipis Asher saat melihat rumah besar yang akan kembali asher injaki untuk melihat mama papa yang sangat dia rindukan.

Disaat Asher mulai menata hidup baru berbeda dengan qella yang saat ini kondisinya sudah sangat tragis tidak ada yang tau dimana keberadaan dia saat ini oleh keluarga abhimand.

Bahkan abhimand saat ini sedang mencari keberadaan Asher untuk mereka habisi karena saat qella hilang fikiran mereka tertuju kepada Asher.

" Akhirnya kamu datang juga jovian." Sambut Aska.

" Jadi apa yang harus Vian lakukan kak?"

Aska menjelaskan apa saja tugas Asher selama bekerja di keluarga sendiri, sebenarnya dia tidak perlu bertanya tetapi demi menjaga privasi dia agar tidak ketahuan Asher terpaksa harus basa basi tentang keluarganya sendiri.

Saat asik sedang berbicara seluruh keluarga Asher ternyata sudah kembali dari rumah sakit bahkan dengan kedua orang tuanya yang kondisinya sendiri seperti tidak terurus.

" Siapa dia aska?" Ujar papa Aska.

" Ah! Dia jovian yang akan menjadi bodyguard kita sementara."

" Apakah kamu yakin dia bisa?" Ragu sang kakek.

" Kakek tenang saja dia sudah terlatih bahkan aku pernah melihat dia berantem dengan penjahat."

" Kenalkan diri kamu nak." Sapa papa gerald.

" Kamu begitu manis sayang." Cassia yang melihat jovian terbawa suasana sehingga tanpa sadar dia membeli wajah tirus jovian.

" Terimakasih nyonya, perkenalkan saya Jovian altazfar." Bungkuk Asher.

' untung aja altazfar pasaran hadehhh.' batin Asher.

" Nama yang manis seperti kamu nak, oh ya! Jangan panggil nyonya saya rasa umur kamu sepantaran anak saya panggil aja mama yaa." Ucap cassia.

" Saya lihat kamu masih muda kenapa mau bekerja seperti ini." Hardik papa Aska.

" E-ehhh paa itu privasi orang haha y-ya kan Vian?" Sela Aska.

Asher yang tidak mengerti maksud Aska hanya menjawab. " Karena saya butuh uang untuk bertahan hidup tuan."

" Udahlah paa kasian Vian ditanya gitu. E-emm kalau gitu Aska mau antar Vian ke tempat asramanya dulu deh bayyy semua." Tarik Aska keluar dari ruangan tamu.

Tapi tidak dengan tatapan papa Aska yang menatap Asher dengan senyuman aneh, begitupun dengan Asher yang merasakan bahwa om dia ini pasti memiliki sesuatu tentang jovian ntah apa itu kita tidak mengetahuinya.

" Nah jadi Vian ini asrama baru kamu. Seterah sih kamu mau tinggal disini atau di apart mu sendiri itu hak kamu asalkan setiap jam 7 pagi kamu harus udah stand by disini oke."

Asher Altazfar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang