11

1.2K 118 2
                                    

What?!

" Wahh pak tua kalau saya mati tiba' sebelum dapat duit tadi gimana?!" Pasrah Asher saat mengetahui dalang dibalik ini semua adalah mereka.

" Buktinya kamu baik baik saja saat ini anak muda!"

Bisa bisanya mereka melakukan ide gila ini untuk mengetes seseorang!

Dibalik kekesalan Asher terhadap mereka semua sepasang mata terus menatap dia dengan intens.

Asher menyadari itu tapi dia seolah lepas tangan akan kelakuan misterius karena baginya dia bukanlah orang yang harus diwaspadai.

" Kamu istirahat sekarang sebelum memulai kerja besok." Titah Gerald.

" Kalau gitu saya izin untuk keluar sebentar ada yang harus saya urus tuan." Izin Asher.

Setelah mendapatkan izin dari mereka semua Asher segera melajukan sepeda motornya ke mansion abhimand untuk membalaskan dendam jovian asli kepada musuh keluarganya.

" Wah! Berani juga nih bocah nginjakin rumah setelah kabur." Baru juga sampai sudah di sambut oleh mulut pedas Avan.

" Yaelah kalau kangen bilang aja susah bener lo." Sungut Asher.

Sebenarnya Asher daritadi mengedarkan pandangan untuk mencari zella tapi entah kenapa wajah wanita sialan itu tidak terlihat daritadi, entah masalah apa lagi yang akan dia perbuat selanjutnya.


" Lalu dimana kamu selama ini dek?" Ryan selalu akan lembut kepada jovian.

" Nah, itu Vian kerja kak hehe." Senyum Asher.

Memang saat ini yang ada dirumah hanya kakak beradik. Dimana Darren dan selene? Mereka sibuk mengurus pekerjaan kantor sehingga anak'nya terlantar begitu saja.

" CK! Selalu menjadi biang masalah." Sindir Rey

" Kalian nih memang kembar sejati ya! Sukak bener tuh mulut nyindir orang."

Mereka ber3 terus saja saling ribut satu sama lain, walaupun begitu Ryan sangat senang melihat adek adeknya mulai terbuka satu sama lain walaupun masih banyak perdebatan.

Asher selalu berharap agar permasalahan ini segera selesai dan dia bisa kembali ke keluarga aslinya, dirinya sudah sangat rindu dengan keluarga kandungnya sendiri.

'Dirinya tidak boleh lengah lagi! Ryan yakin orang misterius yang membantu keluarganya pasti punya niat terselubung dibalik itu, tapi nanti saja dia pikirkan sekarang dia menikmati keluarga Cemara saat ini ' batin Ryan.

" Kamu?!"

" Hey mama! Apakah mama tidak rindu dengan anak sialan mu ini?!" Benar! Itu selene dan Darren yang baru kembali dari kantor

" Ada apa kamu menginjak kaki dirumah ini lagi?!" Jujur! Darren rindu dengan anak bungsunya ini terlebih dengan kasus yang menimpa sekarang.

" ketemu kalian lah! Lagian Vian ga akan lama kok ntar bos Vian marah lagi."

" Kamu kerja?" Nth Kenapa rasa iba itu tiba" muncul di diri selene.

Dirinya begitu rindu dengan anak yang tidak pernah dia anggap ini, bahkan anak didepannya sekarang sudah bisa mencari uang untuk kebutuhannya sendiri.

" hehhe, Vian pinter kan ma."

Dring~

Dering ponsel itu berbunyi dari hp Asher, saat mau izin mengangkat telfon dirinya yakin bahwa mereka semua kepo sehingga dengan sengaja Asher mengangkat telfon di depan mereka semua.

" Nak Vian kamu kapan pulang sayang?"

" Sebentar lagi saya akan pulang nyonya."

" Hati hati dijalan ya sayang."

" Baik nyonya."

" Napa pada liatin gue gitu banget sih anying? Kek gak pernah liat orang ganteng aja." Dengan langkah kesal Asher kembali menuju kamarnya untuk mengambil barang" yang mungkin berguna selama dirumah barunya.

Seperti biasa Asher akan langsung melompat melalui jendela untuk bisa keluar dari rumah ini, nth kenapa jiwa monyet liarnya terus berkembang biak dalam tubuh barunya.

Gerald yang sedang menikmati kopi panas dihalaman belakang dengan angin yang sejuk harus terhenti saat melihat siluet Asher yang sedang memanjat tembok untuk bisa masuk. 'bukankah pintu depan bisa digunakan.'

" Apa yang kau lakukan jovian." Hardik Gerald membuat konsentrasi Asher buyar sehingga.

Brak!

Oh tidak! Tubuhnya terjauh dibawah genangan lumpur sehingga seluruh tubuhnya menjadi coklat. Gerald yang melihat keadaan Asher menatapnya dengan jijik dan aneh.

Akibat kegaduhan yang terjadi membuat seluruh anggota keluarga kehalaman belakang melihat kejadian.

" Ada ap-AHAHAHAHAH." spontan Aska saat melihat kondisi Asher.

" Sayang kamu gapapa?!" Ucap mama cassia saat melihat kondisi Asher.

" Maaf tuan nyonya saya sudah membuat kegaduhan disini." Dengan meringis Asher melihat mereka dengan muka yang penuh lumpur.

" Mau cosplay jadi monyet liar dek?." Ledek Aska.

" Napa bang? Iri sini join biar gue bantuin rasanya gimana." Tolong ingatkan kesabaran Asher bagaikan tisu dibagi dua.

" Lain kali berhati hatilah, tidak akan ada orang yang akan menolong mu nanti." Si kakek tua yang berjalan dan mulai mengusap wajah Asher menggunakan sapu tangannya, bahkan mereka semua terkejut akan aksi sang kakek yang tiba' perduli.

" Sekali lagi maafkan saya tuan besar." Sesal Asher.

" Sudah" mending kalian masuk kedalam dan untuk kamu! Segera bersihkan tubuh dan berhenti untuk ingin menjadi monyet liar." Ucap papa Aska.

Note: Asher mulai sekarang dipanggil jovian/Vian.

Asher Altazfar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang