'HANCUR' anak yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya terpaksa harus pupus akibat keegoisan mereka, rumah yang harusnya menjadi tempatnya berlindungi kini bahkan menjadi neraka yang begitu kejam.
Bagaimana reaksi keluarganya saat...
Lelaki yang ada disampingnya melihat Asher dengan seksama, pikirannya tertuju akan perubahan signifikan dari sang adik.
Avan lelaki yang Asher tolong saat melawan geng motor. " Napa lu liat liat?! Sakit nih anjing."
" Allahuakbar mulut gueee." Sentilan dibibirnya membuat Asher pundung.
Delikan mata Asher berikan kepada Abang keduanya ini sungguh sudah ditolong bukannya berterima kasih malah disakiti bibir sexy nya ini. ' dih maunya gue biarin tuh orang mati.' delikan asher.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Avan dan Asher memasuki kawasan rumah megah mereka di ruang tengah semua keluarga berkumpul tanpa terkecuali, alangkah terkejutnya mereka saat melihat kondisi Avan dan Asher begitu miris baju yang terkena noda darah lawan dan wajah yang penuh akan lebam serta goresan di lengan tangan mereka.
" AVAN! KAMU KENAPA SAYANG?!" teriakan sang ibunda mengalihkan rasa terkejut mereka.
Selene ibunda dari jovian dan Abang abangnya itu langsung menelisik luka yang ada ditubuh Avan, padahal dirinya ada disamping namun diabaikan begitu saja, walaupun dia memang bukan jiwa anak kandungnya tetapi rasa sakit itu tetap menjalar dihati.
" Kamu! Pasti kamu kan yang buat anak saya terluka."
Dorongan keras Asher dapatkan saat wanita tua itu menghadap dirinya. " DASAR PEMBAWA SIAL KAMU!" teriak selene.
Asher menutup erat matanya saat teriakan sang ibunda jovian tepat didepan mukanya, yang terlintas dibenaknya saat ini hanyalah sang mama kandung asher, dia jadi merindukan keharmonisan keluarga aslinya.
" Ma... Jangan asal nuduh gitu dong gak lihat jovian juga terluka parah." Lerai Ryan.
Ryan menelisik luka yang ada tubuh Asher memang diakui yang lebih mendapatkan banyak luka adalah Asher karena selain membela dirinya sendiri dia juga membantu sang kakak karena kehilangan konsentrasi.
" Ikut Abang." Perintah mutlak ryan membuat Asher nurut mengikuti langkah kaki sang tertua.
Baru beberapa langkah dia berjalan lagi dan lagi kakinya harus terhenti karena suara berat sang kepala keluarga.
" Diam kamu disitu!" Ucap Darren.
" Ada ap_" belum selesai Asher menyelesaikan perkataan kepalanya harus tertoleh kesamping saat pukulan keras mendarat tepat di wajahnya yang penuh luka.
" Setelah selesai menjadi anak culun apa sekarang kamu mau jadi anak pembangkang ha?!" Murka Darren.
" PA! JOVIAN JUGA ANAK PAPA!" ucap Ryan saat melihat adek bungsunya diperlakukan tidak adil.
tetesan demi tetesan air mata mulai mengalir di pipi merah menambah kesan perih diluka Asher, baru pertama kali dia mendapatkan perlakuan seperti ini dari orang yang dikatakan sebagai ' orang tua ' .