02. Arrival

616 20 15
                                    

Kapan? Dimana?

TOLONG! Seseorang, tolong aku!

"Sial, lagi-lagi mimpi itu."

Tok! Tok!

"Ya, masuklah."

"Kapten, sebentar lagi kita akan sampai. Dimohon untuk segera bersiap-siap karena rakyat di seluruh negeri akan menyambut kedatangan anda." Ucapnya sopan sambil membawa nampan berisi sarapan. Dan manusia yang dipanggil kapten tersebut turun dari ranjangnya.

"Sudah kau hitung berapa lama nanti aku harus tersenyum pada rakyat menjijikkan itu?" Tangan kanannya mengambil satu buah apel.

"Sudah,"

"Berapa lama?"

"Sekitar tiga puluh menit. Menurut saya nanti jalanan akan ramai oleh penduduk, sedangkan jalan dari pelabuhan menuju istana sekitar dua puluh menit. Jadi kita lebih lambat sepuluh menit." Jawabnya tegas.

Lawan bicaranya mengerlingkan bola mata. Rasa malas tergambar di wajahnya. "Hm.. baiklah, kau boleh keluar." Setelah perintah tersebut diucapkan, pelayan itu keluar dari kamar.

Mereka menyambutku sebagai pahlawan negara, padahal aku hanya menikmati sensasi membunuh makhluk menjijikkan yang disebut manusia.

Setelah kapal tiba di pelabuhan, suara terompet serta drum terdengar hingga memekakkan telinga.

"Mari kita sambut pahlawan yang telah membawa kemenangan untuk negeri yang kita cintai ini!" Seseorang berteriak dengan lantang. "Kapten Karma!"

Begitu dipanggil, seseorang bernama Karma itu muncul dari kabin. Ia memberikan penghormatan pada seluruh rakyat, tak lupa sebuah senyuman yang terukir di wajah tampannya.

"Terima kasih atas penyambutan luar biasa yang saya terima dari rakyat Carisvar. Berkat doa dan dukungan kalian, saya dan awak kapal berhasil menyelesaikan misi. Sekali lagi terima kasih banyak." Setelah bicara, Karma disambut riuh teriakan penduduk yang antusias menyambut kepulangannya.

Pria tampan itu duduk di kereta kuda yang telah disiapkan. Sesekali ia melambaikan tangan sambil tersenyum ramah.

Pahlawan negara kita sangat tampan!

Postur badannya juga bagus

Dia belum menikah kan? Wanita seperti apa yang sekiranya dia cari ya? Semoga aku bisa menikah dengannya

Tapi kudengar dia sulit sekali didekati, dia memiliki hati yang dingin. Meski begitu, tak mengubah kenyataan kalau dia sangat tampan!

Akhirnya kereta kuda yang dinaiki Karma sampai di istana. Setelah turun dari kereta kuda, kakinya melangkah pelan memasuki istana.

"Saya memberi salam pada matahari kerajaan Carisvar." Karma berlutut dihadapan raja.

"Selamat datang kembali kapten Karma. Aku senang kau bisa kembali dengan selamat, kau benar-benar jenderal yang bisa kuandalkan." Balas sang raja sambil tersenyum bangga.

Maksudmu seharusnya aku mati ditangan pemberontak? Jangan harap

"Sebuah kehormatan bagi saya karena dapat menyelesaikan misi dengan baik. Yang Mulia terlalu memuji." Balas Karma sopan.

"Sesuai janjiku, aku akan memberikanmu gelar Duke, wilayah, serta satu buah permintaan. Sekarang ucapkan permintaanmu itu." Raja menatap lurus, menunggu jawaban lawan bicaranya.

"Terima kasih banyak atas hadiah yang Yang Mulia berikan kepada saya, saya menerimanya dengan senang hati. Sesungguhnya saya sudah tidak menginginkan apapun lagi." Bibir Karma membentuk sebuah senyuman.

"Pasti ada sesuatu yang kau inginkan, katakan saja. Aku akan mengabulkannya." Raja terus mendesak Karma.

"Kalau begitu, bolehkah saya bertemu dengan Yang Mulia Putri Mahkota?"

Permintaan Karma membuat raja terkejut.

Sekarang apa yang akan kau pilih? Kau memaksaku tadi, sekarang kau kebingungan kan? Kalau kau menolak kau sendiri yang akan malu.

Raja menghela nafas dengan susah payah. "Tidak ada permintaan lain?"

"Tidak ada Yang Mulia."

"Untuk apa kau ingin bertemu dengan putriku?"

"Seperti yang saya katakan, saya hanya ingin menyapa Yang Mulia Putri. Mohon Yang Mulia mengabulkan permintaan saya."

Silent WhispersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang