ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
Untukmu, ismo..Aku sangat berterima kasih sudah menjadi penenang yang baik untuk mia, tolong selalu berada di sisi anak kecil itu. Ia selalu kehilangan kendali, ia sulit mengendalikan emosinya.
Terimakasih sudah menjadi penghibur di keluarga ini, terimakasih sudah meregangkan semua otot di sela hiburan sederhana mu. Terimakasih sudah membuat kami melepaskan tawa, namun tolong pastikan bahwa dirimu juga bahagia. Terimakasih sudah memilih keluarga ini, dan menyusup ke dalam dunia kegelapan.
Terimakasih kau lebih memilih kami dan percaya kami seutuhnya di banding dengan pekerjaanmu yang lama, namun aku yang bodoh ini malah memilih sebaliknya.
Terimakasih sudah sangat lihai menaruh warna di dunia kami, dan aku minta maaf belum bisa memberikan warna di hidupmu.
Banyak hal yang ingin ku sampaikan, aku tak berencana meninggalkan banyak kenangan. Maaf jika belum bisa berbincang banyak, maaf belum mengenalmu lebih dalam, maaf hanya sempat berpamitan.
Mungkin kau orang yang paling tegar di saat kepergianku, jika boleh ku meminta, tolong gunakan keahlian mu untuk menghibur mereka-mereka yang rapuh.
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
Pada dasarnya, beberapa hal memang harus di relakan, bukan lagi tak peduli melainkan untuk kebaikan satu bahkan banyak hati..ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIPAN TERAKHIR KU, CAINE.
Teen Fiction"Ada seribu melati yang ada di hadapan ku namun sial nya aku memilih 1 mawar yang berduri. Kemana aku akan pergi? sejauh apa ku akan berjalan? Bukankah setiap langkah ku hanyalah menuju pada kematian..."