ㅤㅤUntukmu, Mako..
Jika esok aku mati, matahari akan tetap terbit dengan terang. Jika esok aku mati, bumi akan tetap berotasi, bulan tak akan terbelah menjadi dua dan saturnus tak akan kehilangan cincinnya. Jika esok aku mati, kau akan tetap bangun dari tidurmu, paru-parumu akan tetap menghirup oksigen, jantungmu akan tetap memompa darah, otot mu akan tetap bekerja, dan tulangmu tak akan patah.
Jika esok aku mati alam semesta akan tetap bekerja, kamu tetap terus hidup, dan waktupun tak akan tiba-tiba berhenti . Kehadiranku tak pernah sefenomenal itu, jadi..
Kalau esok aku mati, lalu kenapa?
Dan apa yang paling menyakitkan? Semua orang bisa datang dan pergi kapan saja, kan? Dimulai dari orang yang kau kenali hingga yang tidak kamu kenali..
Ketika hidup memberimu ribuan alasan untuk menangis, maka kau harus punya satu alasan untuk tersenyum. Jika boleh ku ungkit, dulu kau cukup pendiam, tak banyak berbicara bahkan tertawa ataupun tersenyum, ketika kami membawamu.. ke keluarga ini.
Ku pikir kau tak nyaman, tapi seiring berjalannya waktu, kau bisa menyesuaikan diri dan bersuka cita dengan yang lain. Dan mungkin kau sedikit mirip.. rion?
Aku hanya ingin memberi taumu sesuatu, bahwa kamu di lahirkan untuk menjadi nyata, bukan untuk menjadi sempurna, kau boleh berusaha keras, tapi tolong jangan terlalu keras pada dirimu.
Kau selalu ingin melindungi adikmu, yang cantik, baik, juga pintar itu. Kau berusaha memberinya cinta yang cukup, namun kau lupa bahwa kau juga pantas untuk di cintai.
Maaf jika cinta yang ku beri tak juga cukup, dan kini aku malah akan pergi. Mako, tersenyumlah untuk bahagia, bukan untuk terlihat bahagia. Semua pengalaman yang kau alami, membuatmu berkembang.
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤKamu masih terlalu muda untuk membiarkan dunia menghancurkanmu.
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIPAN TERAKHIR KU, CAINE.
Teen Fiction"Ada seribu melati yang ada di hadapan ku namun sial nya aku memilih 1 mawar yang berduri. Kemana aku akan pergi? sejauh apa ku akan berjalan? Bukankah setiap langkah ku hanyalah menuju pada kematian..."