ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
Untukmu, riji..
Kau adalah seseorang yang paling ku percaya untuk berdiri di sebelah rion, setelah gin. Namun aku yakin gin tak akan sanggup jika harus berdiri sendiri di sisi rion, maka tolong topang punggung mereka berdua, untuk terus melangkah maju.
Sampaikan pada rion untuk terus kuat, sadarkan dia bila berbuat gegabah seperti biasanya. Dan nasihati dia untuk tidak melupakan makan malamnya, kau juga jangan sampai melupakan hal itu. Pedulikan juga diri kalian sendiri, karena setelah ini aku tidak akan bisa menanyakan kabar kalian.
Tolong saling menguatkan, jangan lupa untuk beristirahat. Jiwamu juga tak akan kuat jika terus kau bawa perang, kalian butuh waktu untuk menghibur jiwa kalian.
Walau tinggal bersama kalian tidak mudah, ada saat-saat yang menyenangkan, sulit bagiku untuk mengucapkan selamat tinggal.
Ya pekerjaan ini jauh di luar kemampuanku, tapi tetap saja aku tidak bisa pergi begitu saja tanpa berkata apapun. Tatap muka dan mengucapkan selamat tinggal hanya akan membuat semuanya menjadi canggung dan lebih rumit, jadi..
Hanya dengan kalimat permintaan maaf saja tidak cukup, dan aku tau persis bagaimana cara mengucapkan selamat tinggal dengan sopan. Namun aku yakin kalian tidak akan menyukainya dan bukan itu yang kalian ingin kan, maka di bandingkan secara langsung, aku malah lebih memilih menulis surat ini untuk kalian.
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
Aku minta maaf atas segala masalah yang ku timbulkan, kecerobohan, kelalaian, juga sifat naif yang ku miliki. aku minta maaf untuk semuanya..
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤ
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIPAN TERAKHIR KU, CAINE.
Teen Fiction"Ada seribu melati yang ada di hadapan ku namun sial nya aku memilih 1 mawar yang berduri. Kemana aku akan pergi? sejauh apa ku akan berjalan? Bukankah setiap langkah ku hanyalah menuju pada kematian..."
