! warning !
Kata-kata kasar di book ini tidak disensor. Face claim hanya untuk penggambaran visual tokoh di otak penulis. Kalau mau pakai face claim lain, bebas, sesuai imajinasi masing-masing xixi.
Thank you! ^^
.
.
Hari-harinya Elijah alias Eja kalau tidak marah ya marah banget. Namun, remaja SMA itu akan selalu lembut jika lawan bicaranya Gala (si adik bungsu) atau Ibu tercinta. First impression orang-orang tentang dirinya pun pasti sombong dan galak, padahal dia baik asal pintar merebut hatinya. Itu pun susah. Teman yang sudah hampir dua tahun bersamanya saja tetap dibentak-bentak.
"Si Flo izin mulu perasaan. Termasuk privilege anak Lysander kah?"
"Ngurusin amat hidup orang," sahut Eja sewot. Walaupin galak, gitu-gitu dia nomor satu dalam urusan membela saudara.
"Ya lagian. Sekarang sakit apa lagi dia, Ja?"
"Kaga tau anjing. Nanya sendiri sono." Makin lama Eja makin jengkel. Teman sekelasnya ini, namanya Nuel, banyak tanya meski sudah tau dia sedang rongseng karena kepanasan menunggu jemputan.
Namun, Nuel terlampau kebal. Nada tingginya Eja sudah seperti makanan sehari-hari sebab selama 5 hari sekolah mereka selalu bersama.
"Elah, lo kan kakaknya. Masa kaga tau sih bejir. Se-nggak deket itu kalian? Eh jangan-jangan Flo sakit parah, ya Ja, jadi kambuhan? Ih kasiannya. Kata dokter tinggal berapa lama lagi umurnya, Ja? Tau gitu ntar kalo dia sekolah kaga gue ajak berantem dah. Gue baik-baikin doang."
"Argh jauh-jauh lo babiii, gue lagi nggak mood ngerontokin gigi anak orang. Mulut lo asal jeplak banget asu."
"Tapi gue penasaran, asli, Ja. Gue ke rumah lo boleh nggak sih?"
"Nggak boleh." Bukan Elijah, melainkan si adik bermata bulat menggemaskan yang menyahuti Nuel. "Izin Papap dulu baru boleh. Terus harus enggak lagi sakit. Soalnya takut bawa virus buat Flo."
"Flo Flo aja lo cil. Bukannya dia lebih tua dari lo? Serentan itu dia sampe gampang kena virus? Bener sakit parah berarti dia, Gal?"
"Karena ... Flo itu walaupun umur lebih tua setahun tapi vibe-nya kaya adikku. Flo emang rentan tapi Flo enggak sakit parah ya!" Gemas sekali ketika Galvarino atau Gala mengatakan kalimat terakhir dengan alis menukik sok galak.
"Kirain. Terus, pemuda penyuka toska itu kenapa sakit mulu deh? Lu pasti lebih paham daripada Eja kan, adik manis." Nuel hendak menyubit pipi Gala, tapi tangannya digeplak oleh si paling kakak.
Eja memutar bola mata setelahnya. Lalu Gala mulai bercerita.
"Flo itu nama aslinya Floriano Lysander."
"Gue tau itu mah. Siapa yang nggak tau nama anak paling dimusuhi sesekolah? Kalo Lysander bokap kalian. Nama kalian berdua juga ada Lysander-nya."
"Sssst diem dulu."
Telunjuk Gala menyentuh bibir kakak kelasnya itu. Kemudian Nuel membuat isyarat mengunci mulut.
"Setauku Flo emang sakit-sakitan dari kecil. Kata bunsa, bunda sayang, Flo enggak sakit parah. Imunnya aja yang beda dari aku, dari Bang Eja, sama abang-abang lainnya. Ibarat kita bawa virus, kita nggak sakit, tapi malah Flo yang sakit."
Nuel mengangguk-anggukkan kepala disertai bibir membentuk bulat. "Emang anaknya nyebelin ya? Orang rumah juga sewot kaya Eja gitu kalo sama dia?" tanyanya lagi.