"Ada apa sama rekam medisnya Flo?"
"Di sana terdata umur 12 tahun Flo sakit Pneumonia untuk yang kedua kalinya sejak dia umur 8 bulan. Kenapa aku nggak tau apa-apa soal itu, Ga?"
"Kira-kira kenapa, Mas?"
Mendengar tanggapan sang adik pertama, sebelah alis milik si sulung naik. Angga diberi teka-teki, lagi, setelah sebelumnya Flo juga sempat mengungkit tentang temannya. Hanya teman-teman SMP yang pernah dia ajak ke rumah dan bertemu Flo. Itupun pertama dan terakhir kalinya mereka berkunjung sekitar 5 tahun lalu, sebelum Angga memutus hubungan karena suatu hal.
"Ada hubungannya sama temenku," Angga menggumam.
"Coba inget-inget lagi penyebab hubungan Mas Angga sama temen SMP-nya Mas Angga renggang sampai sekarang."
Dapat dijawab dengan mudah oleh kakaknya. Kata Angga, "soalnya dulu Flo bikin salah satu temenku hampir mati tenggelam di kolam renang."
"Selain itu?"
Angga membuang napas kasar sebelum menyahuti, "temenku maling barangnya Papap sama Mama." Sebuah perkara yang menimbulkan kekecewaan besar terhadap para sahabat.
"Dan karena Flo mergokin mereka, temen-temennya Mas Angga ngakalin biar keliatannya Flo salah. Sayangnya waktu itu kita belum pasang CCTV."
Kening Angga berkerut bingung. "Kepergok sama Flo? Bukannya Eja sama Gala?"
.
Alasan Angga tidak pernah membawa teman ke rumah ialah demi menjaga kenyamanan keluarga juga karena salah satu saudaranya sangat rentan. Dan hari itu, setelah lama berteman dari zaman SMP sampai kuliah, akhirnya Angga mengundang lima teman dekatnya ke rumah atas izin Ayah serta ketiga Ibu.
Namun, ada kejadian yang Angga lewatkan.
Kejadiannya ketika Angga tengah pergi bersama sopir beserta salah satu teman untuk belanja camilan. Kala itu Flo yang tidak sekolah karena sakit memergoki teman Angga berjalan dengan cara mengendap-endap keluar dari ruang pribadi Ayahnya. Maka diikuti secara diam-diam hingga orang itu bertemu dengan komplotannya di depan kamar sang Mama.
Flo yang saat itu masih duduk di bangku SD lantas bertanya, "Kakak habis ngapain di kamar Mamaku? Mama lagi pergi, katanya mau belikan Flo case iPad warna toska. Papap juga kerja."
Dua orang di depannya sontak terperanjat. Kemudian tiba-tiba mulut Flo dibekap dari belakang. Tubuh mungil nan ringannya diangkat dan dibawa ke gazebo dekat kolam renang lokasi teman-teman Angga berkumpul.
Satu anak kecil dikelilingi empat laki-laki yang badannya berkali lipat lebih besar darinya. Mereka sengaja menyemburkan asap rokok ke wajah Flo guna memecah fokus anak kecil itu. Padahal Angga sudah mewanti-wanti supaya tidak merokok di rumahnya. Walhasil jalur napas Flo yamg sebelumnya sedang bermasalah jadi menyempit, dadanya sesak, dan dia terbatuk-batuk.
"Enaknya diapain ni bocil biar nggak bocor?"
"Jangan wey. Adik kesayangannya Angga itu."