PROLOG

86 16 5
                                    


Sebuah handphone berada di atas meja ruang tamu itu, tidak tahu siapa pemilik nya, namun dari tadi handphone itu terus saja berbunyi seperti ada panggilan masuk.

Bunda yang baru saja masuk ke dalam rumah mengehentikan langkah nya untuk terus maju ia menoleh ke arah sumber suara, suara itu berasal dari handphone milik anala. Terdapat panggilan dari seseorang nama nya tertera di layar handphone itu "bentala".

"nala, nala sayang. ini handphone kamu bunyi nak." ucap bunda sedikit kuat.

"nalaaa." panggil nya lagi.

"iya bunda, ada apa." saut nya dari dapur, lalu menghampiri bunda nya.

"itu handphone kamu dari tadi bunyi, ada yang nelpon kurasa."
"di angkat dulu sana, siapa tau penting. bunda mau ke kamar dulu." sambung nya.

"okey bunda, nala permisi sebentar yaa."
Nala berjalan keluar rumah, ia duduk di bangku yang ada di bawah pohon depan rumah nya.

Nala menekan tombol berwarna hijau yang ada di layar hp nya itu. Terdengar lah suara dari sebrang sana.

"assalamu'alaikum leshaa, aku ganggu waktu kamu ga." tanya laki laki itu.

"waa'alaikumussalam tala, engga kok."
"ada apa emang."

"engga ga ada apa apa, kangen aja sama suara bidadari." ucap dari laki laki itu.

"tala, aku matiin ini ya" gadis itu mengancam lelaki nya, takut akan semakin kemana mana jika Tala sudah seperti ini, bahaya buat jantung Ilesha yang sangat lemah.

"jangan dong, masa panggilan dari cowo ganteng mau di matiin."

"TALAAA." balas nya sedikit teriak.

"bercanda sayang." ucap nya lagi, ia seperti menggoda gadis nya itu.

"kamu udah makan." tanya Tala.

"udah, tadi baru siap." jawab nya lembut

"ouhh bagus lahh, gaa laper lagi kann?."

"engga lah, kamu kira aku apa, baru siap makan udah laper lagi." balas nya dengan muka cemberut, padahal Tala tidak bisa tau gimana wajahnya sekarang.

"haha, iya iyaa maaf Kanjeng ratu"
"iya di maafin, kakanda ku." ilesha tak mau kalah dengan bentala.

percakapan mereka tiba tiba senyap, 2 menit kemudian Tala berbicara.

"leshaa, suatu hari nanti kamu jangan pernah benci sama aku ya." ucap Tala serius namun terselip perasaan sedih, khawatir, dan takut.

"kenapa aku benci kamu?, kamu kan ga ada salah apa apa." jawab Ilesha heran.
"aku percaya sama kamu, aku yakin kamu ga bakalan nyakitin aku atau bohongin aku, tala." sambung nya lagi.





                       ❀𖤣𖥧𖡼⊱✿⊰𖡼𖥧𖤣❀

wah kiraa kiraa kenapaa tuuhh??
sebelum lanjut baca vote, komen, follow yaa🤍






Bumi dan Ratu nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang