5. flashback on

23 6 0
                                    


"den, bantuin mba bersih bersih yuk." ajak mba wina kepada Natan yang tengah bermain game di handphone nya itu.

Natan mengalihkan pandangan nya ke arah mba Wina yang berada di sudut dekat pintu. Tadi, mba Wina bertanya sambil menyapu.

"sekarang mba." tanya nya.

"iya den."

"oke mba." Laki laki itu bangkit dari duduk nya lalu mematikan handphone dan menaruh nya di atas meja.

Mba Wina tersenyum sangat manis saat melihat laki laki itu sangat semangat untuk membatu dirinya.

Saat sudah selesai menyapu, mba Wina pergi ke belakang di ikuti oleh Natan yg berada di belakang nya.

"mba mau bersihin apa rupanya?." tanya nya sambil terus mengikuti mba Wina

"ini den, bersihin gudang belakang."

saat sudah sampai di depan gudang, perlahan pintu dibuka, terlihat sangat berabu sekali tempat itu.

"kotor banget gudang nya." celetuk nya ketika masuk melihat gudang itu.

"iya den, ga pernah mba bersihin soalnya, 5 tahun yang lalu baru mba bersihin"  Mba Wina berbicara sembari membuka jendela yang ada di ruangan itu.

"den, tolong angkatin lemari lemari kecil nyaa keluar yaaa, biar mba sapu dulu. mba mau nyari wallpaper dinding biar keliatan cantik ruangan nya."

Natan yang masik melihat lihat itu pun menoleh, "ah iya mba nanti Natan angkatin." jawab nya

"mba pergi dulu ya den." Mba Wina pergi keluar dari ruangan itu ia meninggal kan Natan sendiri disana.

Natan berjalan menuju lemari yang berukuran kecil di dekat jendela. Ia membuka laci laci lemari itu satu satu hingga pada akhirnya menemukan sebuah buku kecil yang bertulis kan
'buku diary'  .Buku itu terlihat sangat kotor, Natan mencari tisu di luar untuk membersihkan buku itu.

Buku itu bersampul warna biru dengan corak bunga bunga di setiap sudut nya.

Dirinya ingin menunggu mba Wina, agar bisa menanyakan tentang buku ini. Namun, dirinya sudah sangat penasaran dengan isi dari buku itu, Natan membuka nya perlahan, membaca setiap lembar buku itu hingga sampai pada lembar kertas yang isi nya membuat kepala Natan pecah, ia bingung dengan pernyataan yang ada di buku itu.

 Namun, dirinya sudah sangat penasaran dengan isi dari buku itu, Natan membuka nya perlahan, membaca setiap lembar buku itu hingga sampai pada lembar kertas yang isi nya membuat kepala Natan pecah, ia bingung dengan pernyataan yang ada di buku itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tubuh nya rapuh. Jatuh kebawah, adakah orang yang bisa menopang dirinya?.
Air mata yang ditahan sejak tadi, nyatanya harus meluap. Waktu seakan berhenti berjalan, bumi seakan memaksa untuk berhenti berputar. Natan terus memukul dada yang begitu sesak rasanya,

"kejutan apa lagi nanti yang akan datang tuhan?." gumam nya pelan

Rasanya ingin sekali dirinya memutar waktu.

Natan menutup buku itu, memegang nya dengan sangat kuat. Ingin sekali rasanya menangis, ingin sekali rasanya mengeluh. Namun, dengan siapa dia akan mengeluh?

Sulit rasanya menerima kenyataan yang begitu pahit.

Bumi dan Ratu nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang