14. pernikahan part 2

23 7 0
                                    

Bel pulang sudah berbunyi, seluruh siswa langsung tampak berkeliaran diparkiran saat ini.

"yan, aing nebeng" pinta pandu.

"sorry bro, bawa cewe gue."

"yah, sama siapa gue balik ni" keluhnya.

"sama gue aja pan."

"lah, kita kan beda arah bos."

"gapapa, gue kebetulan ada perlu di deket rumah lo" jawab Robi.

"jam berapa rob, nanti" tanya Devan.

"jam 3 aja, biar ga terlalu sore sampai sana."

"oke."

Tidak langsung pulang, mereka duduk di atas motor masing-masing menunggu isi sekolah sedikit sepi.

"gue pamit luan ya rob, ada urusan bentar." Izin Natan langsung menyalakan motor nya.

Robi mengangguk, setelah sepertinya sudah mendapatkan jawaban, Natan langsung menjalankan motor nya dan pergi meninggalkan teman nya yang masih menyebat sebuah rokok.

Di perjalanan, dari kejauhan mata nya memandang, terlihat seorang gadis berpakaian sekolah sama seperti dirinya.

Berdiri dikepinggiran jalan raya, melihat ke kanan dan ke kiri, sepertinya menunggu seseorang.

Natan memberhentikan motor nya tepat di depan gadis yang dilihatnya tadi.

"ngapain lo?" cetus gadis itu.

Natan membuka helm nya, lalu turun.
"gue minta maaf soal 2 Minggu yang lalu."  ucap Natan seraya menyodorkan tangan kanan nya.

Anala tidak sedikitpun melirik laki-laki di sampingnya, bahkan membalas sodoran tangan itu pun tidak. Pandangannya lurus kedepan dengan kedua tangan yang dilipat ke perut.

Melihat tangan nya yang sama sekali belum diterima itu, Natan menarik tangan nya lagi. "sebagai permintaan maaf nya, lo gue anterin pulang. Belum di jemput kan?."

"gausah sok kenal." saut gadis itu tetap dengan pendiriannya.

"ah sorry, lo ga nyaman ya?"

"yaudah gue balik." lanjut nya lagi.

Anala melirik sedikit laki-laki yang sedang memakai helm nya kembali.

"sorry sekali lagi." ucap Natan, dan langsung pergi dari hadapan Anala.

Anala memandangi lelaki yang baru saja pergi dari hadapannya, terselip perasaan tidak enak dihatinya karna tak memaafkan lelaki itu tadi.

"dih, ngapain gue mikirin laki-laki gajelas kaya dia." ucap Nala memukuli keningnya.

Dari arah kanan terlihat laki-laki yang mengendarai motor Vixion.
"heh bocah, gue cape - cape nyariin lo disekolah mala di sini ternyata."

Anala yang melihat ke arah kiri itu, langsung mengalihkan pandangannya ke arah kanan, terlihat abangnya sedang mengomel pada dirinya.

"dibilangin kalau udah balik tunggu di deket sekolah aja, ini mala di sini, nanti kalo lo ilang gue yang kena mara-"

"sutttt, berisik banget sih, udah lama, marah-marah lagi. Lebay tau ga" potong Nala.

"HEH LO DI KHAWATIRIN MALA GAMAU"

"ih udah diem, bawel amat lo zean habid pramanaka."

"memang ga ada sopan nya sama yang lebih tua"

"lo juga ga ada sopan nya sama yang lebih mudah"

"mana ada sejarah yang tua sopan ke yang mudah bego"

Bumi dan Ratu nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang