Kini sudah jam istirahat, jadi seluruh siswa bebas mau kemana saja.kantin paling ujung adalah tempat teman teman satria untuk berkumpul atau bermain, kantin ini hanya untuk mereka saja yaitu :
1. Natanael bentala arsaka (Natan)
2. zafka vangestu (afka)
3. Robi candra maulana (Robi)
4. rayan panetta (Rayan)
5. askara devano (Devan)
6. pandu dewanata (pandu)Soal wajah tak usah di ragukan lagi, mereka memiliki ciri khas masing masing, memiliki ke istimewaan masing masing. Setiap orang nya sangat fomous namun, sayang nya saja mereka tidak pernah tertarik dengan ciwi ciwi di SMA KATALENTA ini.
1 kumpulan masing masing isinya mempunyai bakat yang berbeda beda tetapi mereka mempunyai nasib yang sama kalau soal dunia perasaan.
tidak ada yang beruntung, semua memiliki masalah nya masing masing, di mulai dari tembok yang tinggi, perasaan yang tak terbalaskan, penungguan yang tak kunjung kembali, terjebak oleh ketidakpastian, yang hanya di jadiin bahan gabut, ada yang playboy abis, dan ada yang tetap setia kepada orang yg sudah terbang setinggi mungkin.
ohh... sungguh sempurna nya perkumpulan ini.
Latar belakang keluarga tidak semua nya indah hanya Robi yang keluarga harmonis, lengkap. Dia tidak pernah mempermasalahkan teman teman nya untuk menganggap orang tua nya itu, orang tua kandung mereka sendiri ia merasa bahagia sebab bisa berbagi kebahagiaan dengan teman nya.
Soal keluarga tidak membuat mereka semua saling menjauh, mereka tetap bersama membangun kebahagiaan yang hilang dari setiap orang nya.Pertemanan ke enam nya berjalan selama 5 tahun, tidak pernah mengalami kerenggangan walaupun beda kelas, semua nya tetap sama.
Pantas saja semua nya memiliki tingkat kebolehan nya masing masing, bagaimana tidak 1 orang membimbing teman teman nya itu untuk mengetahui di pelajaran apa mereka bisa menguasai. Dia memang tidak sepenuhnya sempurna, akan tetapi dia ingin membuat teman teman nya dekat dari kata sempurna, "Natanael Bentala Arsaka" laki laki yang memang tingkat kenakalan nya diatas rata rata, langganan BK, tapi tingkat kepintaran nya lebih dari diatas rata rata.
─────────── ⋆⋅☆⋅⋆ ───────────
"bunda ngajakin kalian ke rumah, buat makan makan." ajak Robi kepada teman teman nya
"ada acara apa emang nya boss." tanya pandu yg masih asik dengan mie ayam nya, ia bertanya tanpa melihat orang yg sedang ditanya.
Sambil menunggu jawaban Robi pandu mengambil air minum yg ada di meja itu dan segera meminumnya
"bunda mau syukuran buat bayi nya." jawab Robi membuat semua teman nya melihat ke arah nya
Baru saja hendak meneguk air minum yg di pegang nya, jawaban Robi membuat nya tersedak.
byurrr ...
"APA BUNDA LO HAMIL?." sentak nya kaget.
"sialan lo pandu." Wajah mulus milik afka basah layaknya orang cuci muka tanpa sabun akibat semburan air yg keluar dari mulut pandu.
"pelan bego kalo ngomong, disini bukan kita aja." imbuh devan.
"EH GUA GA SENGAJA, MAAF KA MAAF." ucap nya panik lalu mengusap husap wajah afka.
"jauhin tangan lo dari wajah gua sialan." sarkas nya.
"udah udah, balik ke topik awal." ujar devan.
Setelah merasa semua nya sudah tenang, Natan membuka suara.
"mau kapan acara nya?." tanya nya menatap Robi yg sedari tadi wajah nya seperti orang bete.
"kapan lo semua bisa nya?." yg di tanya mala menanyakan kembali.
"gue abis isya baru bisa." jawab Natan.
"emang abis maghrib lo ngapain nat?." tanya Rayan.
"ada urusan penting."
"busett dahh, yang paling sok sibuk inii." ejek Devan
"yaudah abis isya aja lo pada kerumah."
"kacangin aja terus gue nya." kesal devan
semua nya hanya mengangguk memberikan arti setuju.
"TAI LAH LO SEMUA."
kring... kring...kring
waktu istirahat sudah habis, seluruh siswa mulai berpergian dari kantin"udah bel, masuk lo pada." ucap Natan lalu beranjak dari duduk nya dan melangkahkan kaki untuk pergi dari tempat itu.
Satu per satu dari mereka juga bangkit dari duduk nya, Devan, rayan menyusul natan karna ketiga nya satu lokal, sedangkan pandu, Robi dan afka berada di lokal yg berbeda.
Pelajaran sudah berlangsung 15 menit, dan tetiba nya ...
"seluruh siswa di perbolehkan untuk pulang, dikarenakan bapak ibu guru akan ada rapat." Ucap seorang guru yang menggunakan alat pengeras suara.
Teriakan teriakan terdengar di setiap ruangan, bagaimana tidak yang seharusnya 3 mata pelajaran lagi kini sudah boleh pulang.
Seluruh siswa berdesak desakan untuk menuju parkiran."happy banget gue kalo dah gini." ucap pandu dengan wajah kesenangan nya.
Mereka berenam berjalan dengan santai di belakang murid murid lain."semua hal juga lo senengin ndu." balas rayan.
Ke enam nya kini berjalan menuju motor yang berbaris sejajar, itu motor milik mereka ber enam.
"jangan lupa nanti, awas aja kalo ada yang ga Dateng." tegas Robi menaiki motor nya tak lupa juga dengan yang lain."iya boss, aman." jawab Devan mewakili semua nya.
Semua nya mulai memakai helm masing masing, namun pandu tersadar akan sesuatu, dia mengehentikan kegiatan nya dan meletakkan nya lagi di atas tangki motor nya itu.
"loh, helm lo kemana natt?." tanya nya kepada Natan, hanya dia lah yang tidak memakai helm.
"ga gue bawa tadi, udah mau terlambat soalnya." jawab nya
"bukan udah mau lagi bloon, udah terlambat lo mahh." sambung Devan ia juga mengehentikan kegiatan nya tadi.
"lo semua ga sadar apa, kalo kuping dia merah kaya gitu." ucap nya lagi membuat seluruh mata teman nya melihat apa yang di katakan nya tadi.
"anjir di jewer sama siapa lo boss, sampek merah kaya gitu." Pandu berbicara sambil menahan tawa nya agar tidak lepas, ia tidak ingin terkena bogeman dari natan.
Pandu baru tersadar bahwa manusia itu sudah menatap nya tajam, ia langsung merubah ekspresi wajah nya datar lalu memakai helm nya tanpa melihat sedikitpun ke arah Natan.
"pak Tomi." jawab nya singkat
"HAHAHA kok bisa anjir." Gelak tawa dari Devan terdengar begitu nyaring.
"gue cuman ngeletakin jari gue di mulut nya anjir, emosi gua dia teriak teriak di deket telinga, ga salah kan gue?." jawab nya berusaha untuk membela diri.
"ga salah, tapi salah, bego" jawab rayan menoleh ke arah Natan.
Yang lain nya hanya menggeleng geleng kan kepala nya melihat tingkah laku satria yang tiada habis nya.
"udah udah, cabut lo pada udah balik semua ni." imbuh Robi melihat teman teman nya yang masih tertawa tawa.
Semua nya mulai menjalan kan motor masing masing dan berpencar ke segala arah, meninggalkan sekolah yang sudah terlihat sangat sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi dan Ratu nya
Teen FictionNatanael bentala arsaka, laki laki yang nakal tetapi sangat pintar. namun, dirinya tidak pernah merasakan kebahagiaan dari keluarga. tumbuh sendiri, tanpa seorang ayah ataupun ibu. Tetapi Natan tidak mempermasalah kan hal itu, mau ada atau tidak ada...