"e,eh itu""makasih" lanjut Adel, arshel tersenyum
"sama sama fideeel, good night" balas arshel lalu melanjutkan langkahnya, arshel baru saja ingin membuka pintu tetapi Adel kembali memanggilnya
"ashel"
arshel menoleh, mendapati Adel yang sudah berdiri tidak jauh darinya
"gua minta maaf kalo ucapan gua tempo hari nyakitin Lo, mungkin karena itu Lo 3 hari in-"
"kamu kira aku akhir akhir ini ga keliatan karena itu? aku ga ngerasa kamu nyakitin kok, aku kerumah bibi aku kemaren" potong arshel, ia terkekeh
"aku kangen kamu hehehe" lanjutnya
"dih gajelas, yaudah sana kalo gitu, balik"
arshel tersenyum lalu keluar dari apartemen Adel
sejujurnya Adel memang menyangka arshel menjauh karena ucapannya tempo hari
____
_______"Fidel!"
suara itu kembali mengisi pagi Adel setelah 3 hari tidak terdengar
arshel menyodorkan kotak bekal bewarna kuning itu seperti biasanya, Adel hanya melirik lalu melanjutkan langkahnya
"fideeel kamu kenapa sih gapernah mau terima bekal dari aku"
"gua bukan bocah"
"ish kali ini ajaa, ooooh apa karena warnanya kuning ya? kamu mau warna apa? nanti aku ganti deh warnanya" celotehan arshel membuat Adel berhenti, ia menatap arshel kesal
"Lo juga kenapa ga cape cape ngintil gua terus?"
"aku suka kamu" ucap arshel sambil tersenyum, Adel menghela nafas berat
"terserah"
"iniii ambil"
Adel mengambil kotak bekal itu, arshel tidak menyangka Adel akan mengambilnya
"yeayyyy, dimakan yaa"
keduanya memasuki lift, arshel masih terus memandangi Adel sambil tersenyum
"gausah liatin gua terus"
"suka suka akulah"
pintu terbuka, arshel mengikuti langkah Adel menuju parkiran
"apa lagi?" kesal Adel
"aku mau ikut kamuuu, aku bosen nunggu di cafe terus, boleh yaaa"
"ga"
Adel langsung menaiki motornya, tetapi arshel juga langsung naik motor Adel
"aku mau ikut"
Adel hanya bisa pasrah lalu memakai helm, ia melajukan motornya
_____
_________"kita mau kemana sekarang? pulang? atau ke cafe?" tanya arshel diparkiran studio musik, sejak pagi tadi arshel hanya menemani Adel di studio musik nya
"banyak tanya, heran" ucap Adel lalu menyodorkan helm, arshel langsung memakainya
"ish iyadeh" arshel menaiki motor Adel
motor itu melaju menuju salah satu warung makan yang berada di pinggir jalan
arshel dan Adel turun dari motor
"kita mau ngapain?"
"ngamen" jawab adel asal lalu menarik tangan arshel untuk masuk kedalam warung makan itu
"mas, pecel lele satu sama es teh"
"Lo mau apa?"
"mmm ada apa?"
"ada semuanya, terserah Lo"
"kentang goreng aja, aku ga terlalu laper" ucapan arshel membuat Adel tertawa
"kocak Lo, di warung begini mana ada kentang goreng" ucapnya disela tawa
"kamu yang bilang ada semuanya tadi!"
"ya Lo mikir aja si"
"yauda deh kamu pilihin aja"
"mas, ayam goreng satu sama es tehnya tambah satu lagi" ucap Adel kepada sang penjual
tak lama kemudian makanan yang mereka pesan datang
"makan, gua yang traktir, sebagai ucapan terima kasih Lo bantuin gua kemaren"
"kamu udah bilang makasih kemaren"
"yaudah, makasih buat nasi gorengnya tadi, enak" ucap Adel dan langsung melahap makanannya, arshel tersenyum
kedua gadis itu menghabiskan makanannya cepat, Adel sudah selesai, gadis itu beranjak
"Lo disini bentar"
"kamu mau kemana?"
"ritual abis makan bentar, gausah bawel"
Adel membayar pesanan mereka kepada penjual itu lalu pergi keluar, arshel tidak mengikuti perkataan Adel
ia penasaran 'ritual' apa yang dimaksud, diluar sana Adel sudah menghisap asap rokoknya
"ngerokok itu ritual ya?" gumam arshel lalu menghampiri Adel
"Fidel!"
"ck, gua kan udah bilang tunggu dalem"
"ga ah, kayak orang ilang aku di dalem"
"yaudah terserah" Adel melanjutkan kegiatannya
"bau" cibir arshel membuat Adel menoleh kepadanya
"Sono jauh jauh" usir Adel, tetapi arshel hanya memasang wajah kesalnya lalu menjauh
setelah menyelesaikan kegiatannya, kedua gadis itu melanjutkan perjalanan
arshel selalu suka di bonceng seperti ini oleh Adel, arshel selalu bisa memeluk tubuh itu
"nyaman" satu kata yang bisa menggambar kan perasaanya
TBC
yang betah ya^^