15

1.4K 105 7
                                    


seminggu berlalu, dan arshel masih tidak memberi Adel kabar, hal itu membuat Adel merasa sangat khawatir

arshel pernah seperti ini 3 kali, tetapi biasanya hanya 3 hari gadis itu menghilang

sore ini Adel tengah berada di depan TV sambil terus melihat kearah ponsel nya, berharap arshel akan membalas seluruh pesannya

Ting Tong

bel berbunyi, Adel mengernyit heran, siapa yang datang?, ollan dan oniel tidak mungkin, Zee? apalagi manusia itu

"ashel?" batin Adel lalu berlari kearah pintu, ia langsung membuka pintu

"Lo kemana aj-" ucapannya terhenti setelah melihat orang di depannya, itu bukan arshel melainkan pria yang mungkin berumur 30 tahunan

pria itu mengenakan kemeja hitam celana bahkan sepatu hitam, dan kacamata hitam

"siapa ya?"

"saya Danar, kamu nona fidella natio kan?" tanya Danar, Adel hanya mengangguk

"bisa kita bicara sebentar?" Adel kembali mengangguk dan mempersilahkan danar masuk

keduanya duduk di sofa, danar adalah orang asing menurut Adel tetapi ia malah mempersilahkan pria itu masuk

Adel merasa Danar adalah pria yang baik, dan ia tidak merasa terancam atas kehadiran Danar

"saya kesini atas permintaan terakhir nona Aruna" ucap Danar yang membuat Adel terkejut karena mendengar nama arshel disebut

"ashel? permintaan terakhir? Lo siapa nya dia? dimana ashel?" tanya Adel bertubi tubi

"kamu tidak perlu tau apa hubungan saya dengan nona Aruna, nona menyuruh saya menemui kamu"

"untuk memberi tahu nomor apartemennya, kamar nomor 302, pin nya adalah hari pertama kamu dan nona bertemu"

"ambil sesuatu di laci kamar nona"
ucap Danar panjang lebar, Adel masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi

"gua mau ketemu ashel, dimana dia"

"kamu tidak bisa bertemu dengannya"

"kenapa?! dia udah ngilang seminggu ini! gua mau ketem-"

"nona sudah tidak ada"

DEG

Adel terdiam, ia menatap Danar dengan ekspresi terkejut dan bingungnya

"kemarin nona menghembuskan nafas terakhirnya, hari ini adalah hari pemakaman nona"

"gak bangsat! Lo ngibulin gua kan?! temuin gua sama ashel sekarang!" Adel mencengkram kerah kemeja Danar

matanya memerah, Danar masih diam lalu melepas cengkraman Adel

"nona benar, kamu akan memberi reaksi seperti ini"

"saya tidak peduli kamu percaya atau tidak, tapi kamu harus tahu bahwa nona sudah pergi" ucap Danar lalu menghela nafas berat

pria itu beranjak lalu menepuk bahu Adel, gadis tomboy itu mematung tidak percaya

"kamu beruntung menjadi cinta pertama dan terakhir nona Aruna"

Danar pergi dari apartemen Adel, meninggalkan gadis yang sudah meneteskan air matanya

dada adel terasa sangat sesak, ia tidak percaya apa yang Danar sampaikan

_____
_________

Adel menekan tombol di apartemen arshel, pintu itu terbuka

apartemen dengan nuansa yang sangat berbeda dengan miliknya, dominan kuning dan terlihat bewarna

Adel melihat sekeliling ruangan itu, banyak foto berbingkai dan ada beberapa foto dirinya bersama arshel

matanya beralih pada kotak makan berwarna kuning, Adel tersenyum kecut melihat setiap sudut ruangan ini

gadis tomboy itu menuju kamar milik ashel, bau obat obatan menyerang indra penciumannya, Adel memejamkan mata dada nya terasa sesak

"Lo sembunyiin apa dari gua shel"

ia berjalan menuju nakas yang diatasnya terpampang dua bingkai foto, foto arshel dengan seorang pria yang ia yakini adalah papi arshel  dan foto arshel bersama Adel

Adel membuka laci itu, ia menemukan sebuah kalung, flashdisk dan ponsel, ada sebuah note disana

-hi Fidel
     ada aku di dalem flashdisk ini, dan pertanyaan kamu atas semuanya aku jelasin disini, kamu liat ya nanti^^

     oh iya, pin hp nya hari ulang tahun kamu, aku simpen semua foto dan video kita disini hehehe^^

                  -ashel-

air mata Adel lolos dan membasahi pipinya, Adel duduk di kasur ashel, ia kembali menangis

"Lo bercanda kan shel"
















TBC

vote nya jangan lupa ya guys^^

merges (DELSHEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang