𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓
Genre: 𝐀𝐝𝐮𝐥𝐭 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞
Setelah Felix mendapat musibah yang membuatnya lumpuh sementara, dan harus melakukan apapun dengan mendapatkan bantuan dari seseorang ketika melakukan hal apapun.
Charlotta gadis lugu yg harus bekerja kare...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sampai di sebuah rumah sakit, Felix memanggil dokter dan lekas menangani wanitanya yang pingsan. Perasaannya kini campur aduk, rasa gelisah akan kondisi Charlotta saat ini.
Ia terus melangkah gelisah di depan pintu ruangan tempat Charlotta di tangani oleh dokter.
Tak berselang lama pintu terbuka, dan Felix menatap penuh dengan rasa penasaran atas apa yang terjadi pada kekasihnya.
"Bagaimana dengan keadaannya?" Tanya Felix penuh desakan.
"Anda bisa ikut keruangan saya, saya akan menjelaskan kondisi pasien"
Tanpa membuang waktu, Felix mengikuti langkah dokter hingga keduanya masuk ke dalam ruangan bernuansa putih gading, Felix di persilahkan untuk duduk.
Pria itu sungguh tak sabar untuk mendengar apa yang terjadi pada Charlotta, tak mungkin hanya karena ia menyetubuhi wanitanya berulang kali hingga sampai pingsan.
"Pasien baik-baik saja, hanya kelelahan dan ada sedikit gangguan pada rahimnya" jelas dokter membuat Felix mengkerutkan keningnya.
"Maksud anda!?"
"Pasien mengalami menstruasi tidak teratur bertahun-tahun, dan menyebabkan nyeri hingga ia sampai kehilangan kesadarannya" jelas dokter dan sedikit membenarkan kacamatanya "premature ovarian failure, kondisi ketika ovarium tidak bisa memproduksi estrogen dalam kadar yang normal atau melepaskan sel telur seperti seharusnya. Namun, wanita penderita kondisi ini masih ada peluang untuk bisa hamil"
Felix mengeratkan rahangnya setelah apa yang ia dengar dari dokter, pantas saja Charlotta tak kunjung hamil pada saat ia sengaja membuangnya di dalam bulan lalu.
Kini Felix berada di ruangan tempat Charlotta terbaring, ia duduk di kursi seraya membuka laptopnya yang di minta Felix pada Edmund untuk mengantarkan ke rumah sakit melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
Charlotta memegang kepalanya ketika ia merasakan pening tak terbantahkan. Ia menyipitkan matanya saat cahaya lampu terang menusuk netranya.
Felix yang sadar akan kekasihnya yang sudah sadar pun lekas menghampirinya.
"Honey. Kau sudah bangun hm" ucapnya lembut mengusap surai Charlotta. "Jangan bangun dulu, istirahatlah, kau cukup lelah kata dokter"
"Kenapa aku bisa ada di sini?"
"Kau lupa hm, kau pingsan pagi tadi, dan ini sudah malam" jelas Felix.
"apa terjadi sesuatu denganku Felix?" Tanya Charlotta yang cukup mengkhawatirkan dirinya.
"Bukan apa-apa, kata dokter kau kelelahan, dan katanya menstruasi-mu tak teratur"
Charlotta mengangguk paham, ia memang menyadari jika sudah lama merasakan nyeri hebat ketika menstruasi.