Hiji

6.8K 172 1
                                    

-votmen sayng.
Navena Julvan as Na Jaemin
Lerexan Juandra as Lee jeno
Gion Jevandro as -



••
Cuaca hari ini keliatan cerah banget cocok buat janda muda berbuntut satu ini untuk menjemur pakaian.

"Duh cuaca nya enak buat jemur gini, cocok lah, apalagi kalo punya suami, istri urus rumah suami kerja makin cocok." Julvan pun membawa bak berisi jemuran ke pinggir rumahnya untuk di jemur.

Sebenarnya julvan tu pengen punya suami lagi, biar ada yang menghidupi dia sama anak nya tapi susah yang mau ama janda.

"Abang pilih yang mana, perawan atau janda, perawan memang menawan janda lebih menggoda~" Julvan menggoyangkan pinggulnya mendengar musik yang ada di dalam rumahnya, yah kebiasaan julvan jika beres-beres rumah musik harus stay.

"GIOOOOOOOO, ULIN HAYUU."
^Main ayo.

Julvan kaget mendengar teriakan suara anak kecil di luar gerbang nya ia pun berjalan ke arah gerbang rumahnya sembari menaikan dasternya.

"Naon ai kamu heny, gio nya juga masih ileran." Julvan menatap anak tetangga nya ini sekaligus anak sahabatnya. ^Apa

"Yaudah aku mau masuk aja tante, buka kuncinya " Emang rumah julvan ini masih terkunci karna emang belum ada yang keluar rumah, biasanya ga pernah di kunci, heny aja biasanya langsung nyelonong masuk tau-tau udah ada di dapurnya lagi ngambilin cemilan gio, cemilan gio tu emang suka habis sama heny, tapi gapapa julvan seneng kok.

Karna kasian julvan membuka gembok gerbang nya dan menggeser gerbang, lalu heny masuk tanpa permisi ia berlari ke dalam rumah julvan.

Julvan tidak peduli setelah menutup gerbang, julvan kembali ke jemurannya yang di tinggalkan begitu saja, kayak julvan yang udah berjuang mati-matian eh dia nya malah selingkuh sama kudanil nungging, akhirnya dia di tinggalin.



°°
"Gio, nanti papah sama mama kesini, buna mau ke rumah pak rt dulu." Julvan melewati anaknya yang sedang bermain dengan heny di ruang tamu, dan karna emang mamah papah nya julvan itu masih muda jadi mereka tidak mau di panggil nenek dan kakek, jadi ya mama papah.

"Iya buna, hati-hati" Gio masih fokus ke mainannya.

"Jangan nakal!" Teriak julvan setelah keluar rumah.




°°
"Punten, pak rt?"
^Permisi

Pak rt keluar dan tersenyum dan menyuruh julvan masuk, lalu bu rt nya pun menyuguhkan teh.

"Gimana neng? surat-surat na atos lengkap sadayana?"
^Surat-suratnya udah lengkap semuanya?

"Atos pak." Julvan memberikan surat-surat, jadi ya julvan tu ngasih surat buat bikin akte kelahiran gio.
^Udah pak

"Permisi." Tiba-tiba ada suara berat laki-laki yang ada di depan rumah pak rt.

"Iyah, Eh jang masuk-masuk." Pak rtnya pun keluar sebentar dan menyuruh laki-laki itu masuk.

Julvan menatap laki-laki itu dengan kagum dan terpesona dengan ketampanan yang hakiki ini.

Rahang tegas, hidung yang seperti perosotan, badan yang kekar rasa ingin memeluk nya adalah 99.999%

"Bener ie ma idaman gue pisan!"

"Duduk jang."

Tanpa mengucapkan apapun laki-laki itu pun duduk di sebelah julvan yang masih menatapnya, laki-laki itu tau julvan terpesona olehnya tapi ia tidak peduli cuek-cuek saja.

"Neng, neng julvan." Pak rt menepuk pundak julvan, lalu julvan tersadar dan menatap ke arah pak rt.

"Kenapa pak?" Julvan linglung ia sangat gugup sungguh ia sangat terpesona oleh laki-laki di sebelahnya.




°°
"Nuhunnya pak rt." Julvan salaman ke pak rt dan laki-laki itu pun turut mengikuti julvan.^Terimakasih

"Sawangsulna neng, jang." Pak rt tersenyum ke arah julvan dan juan. ^Sama-sama

Juan berjalan duluan dan ternyata rumah julvan dan juan berdepanan, julvan kegirangan sekali ia bahkan tidak bisa menahan raut senangnya.

"Buka gerbang teh langsung ningali anu gagah gini aaaaaa" ^Buka gerbang tu langsung liat yang gagah

Julvan menatap punggung juan yang kekar lalu menyamai jalannya dengan juan ia akan basa basi heyy.

"Ehm, kamu baru pindah? asal mana tadinya?" Julvan menatap juan dan sedikit mendongak karna juan lebih tinggi darinya.

"Jakarta." Singkap, padat, dan besar, eh? maksudnya cuek.

"Ouh, Udah nikah?" Jaemin menatap juan berbinar menunggu jawaban juan.

Juan menoleh ke arah julvan dan menatap langsung mata julvan yang menatapnya berbinar.

"Shit, imutnya "

"Belum." Singkat padat dan cuek.












TUNGGUAN SEKANJUTNYA....

BABAIII

BUJANGAN•NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang