Salapan 18+

5.4K 145 2
                                    

-votmen syang
🔞



°°
Tangan kanan juan masuk ke dalam handuk kimono yang di pakai julvan, ia menyentuh puting julvan yang mencuat.

"Ju-juan janganhh" Julvan menahan lengan juan yang mencubit dan mengusap puting nya tapi ia tidak bisa melepaskan tangan juan dari putingnya

Juan tidak mendengarkan apa yang di ucapkan julvan, juan malah menekan penisnya yang mengeras ke pantat julvan yang berisi, dengan nafas nya terengah nafsu sembari mencium pipi kiri julvan.

"Pengen." Juan membalikan julvan dan menatap mata julvan yang sayu dengan kedua tangan di pantat telanjang julvan sembari mengecup pipi kanan julvan dan lalu mengecup bibir pink ranum julvan.

Julvan menggeleng dan menahan dada juan sedikit menggeliat melepaskan diri dari juan.

"Ngga juan." Julvan menatap sayu juan dengan nafas terengah.

"Aku udah keras, ga tahan." Juan mengarahkan tangan julvan ke penisnya yang sudah mengeras di balik celana bahan kerjanya.

Julvan tercekat, penis juan ternyata besar dan sangat keras, ia jadi bimbang nge iyain ajakan juan.

"Hm boleh ya?" Juan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher julvan sembari mengecupnya halus.

"Punya kondom?" Julvan mengalungkan lengannya di leher juan, dan juan melingkarkan tangannya di pinggang julvan.

"Ngga." Juan mengangkat kepalanya lalu menyatukan dahinya dengan julvan dan menatap mata julvan dalam.

"Kalo ga ada aku ga mau aku takut hamil di luar nikah lagi juan." Julvan menjauhkan wajahnya dari juan.

"Kan bisa keluar di luar." Juan kembali mengecup bibir julvan dengan lembut.

Sebenarnya julvan kasian liat juan yang memelas dan wajahnya penuh nafsu yang tidak terbendung, tapi ia takut terulang dengan kejadian di masa lalu dan akhirnya ada gio.

"Pake mulut aja ya?" Julvan mengusap pipi juan, raut wajah juan sedikit sedih juan sebenarnya pengen masuk ke kandang tapi gapapa lah, akhirnya juan cuman mengangguk dan menarik juan ke arah ranjang julvan.

Juan duduk di pinggir ranjang dan julvan mendudukan kedua kakinya di lantai, julvan menatap juan yang tidak sabar, julvan sedikit tertawa, melihat wajah lucu juan.

"Kenapa jadi ketawa sihh?" Juan jadi malu, dan julvan cuman menggelengkan kepalanya.

Julvan menurunkan resleting juan lalu menurunkan celana dalam calvin klen dan terpampang lah pusaka besar dengan sedikit bulu-bulu di pangkalnya.

"Juan ini kebesaran, ga akan muat." Julvan memegang penis juan yang bahkan tidak penuh di tanganya.

"Katanya suka yang besar dan perkasa." Juan membuat wajah menyebalkan untuk julvan.

Julvan dengan perlahan mengocok penis juan yang semakin mengeras di tangannya, lalu menjilatnya seperti es krim, memasukan kepala penis juan ke mulutnya dan di keluarkan lagi lalu menjilatnya lagi seperti es krim.

Lalu julvan memasukan seluruh penis juan ke mulutnya sampai pangkal penis juan hidungnya pun menyentuh bulu-bulu keperkasaan juan, juan mendongakan kepalanya dengan mata yang tertutup, tangan kanannya di taruh di atas kepala julvan.

Hmhh hoek ahh

Julvan mengeluarkannya lagi dan mencium kepala penis juan lalu menjilatnya.

Enak yanghh

Julvan memasukan penis juan setengah ke mulutnya lalu menaik turunkan kepalanya mengeluar masukan penis juan di mulutnya dengan cepat sembari menyedotnya agar ada sensasi sempit untuk juan.

Ahh yang enak

hmhh ngh slrupp

Penis juan penuh dengan air liur julvan, tapi itu semakin enak karena semakin licin, julvan mengeluar masukan penis juan di mulutnya ia pun sedikit menggoyangkan lidahnya di belakang kepala penis juan untuk menggelitiknya agar cepat keluar.

Yangh mau keluar

Julvan semakain cepat mengeluar masukannya dan sesekali memasukan semua penis juan sampai pangkalnya, lalu tiba-tiba juan menekan kepala julvan dan mengeluarkan cum nya di dalam tenggorokan julvan, julvan merasakan penis juan berkedut di tenggorokannya, lalu juan melepaskan tahannanya di kepala julvan dan julvan mengeluarkan penis juan dari mulutnya.

Plop slurpp

"Apaan manggilnya yang-yang gitu." Julvan menatap sebal juan, setelah membersihkan bibirnya.

Juan masih terengah engap dengan penis yang sudah lemas di hadapan julvan.

Juan malah senyum dan mengecup sayang kening, pipi kanan pipi kiri, hidung, dagu dan terakhir bibir juan yang sedikit manyun.

"Makasih."

Juan memasukan lagi penisnya kedalam celananya dan menarik julvan ke pangkuannya.

"Haus?" Juan menatap sayang julvan yang masih cemberut.

"Iyah la kering gini tenggorokan aku." Julvan memukul bahu juan, juan hanya tertawa kecil.

"Kan tadi udah di kasih susu." Juan tersenyum lebar sampai matanya membentuk bulan sabit

"Apaan beda itu ma, malah bikin haus, sperma ma ga enak bikin enek." Julvan memanyunkan bibirnya dan melirik juan judes.

"Yaudah aku ambilin air, tunggu disini." Juan mendudukan julvan di sebelahnya dan juan pergi keluar kamar mengambil air untuk julvan.

Julvan meengelus sebentar bagian bawahnya dan menghela nafas.

"Basah deh, kalo belalai ma ga akan becek gini, jangan sampe juan tau."

Julvan langsung berdiri dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci kemaluannya dan memakai pakaian.








hayo vote

TUNGGU KEKANJUTANNYA...

BABAII

BUJANGAN•NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang