Saling memberi

1 1 0
                                    

🦋

Terimakasih karena sudah mampir. Kalau ketemu typo dan ejaan yang kurang tepat. Tolong beri tanda. Maaf kalau ceritanya kurang menarik.
Silakan kirim pesan dan kesan. Baik untuk penulis atau ceritanya.

🦋

Hubunganya bersama Saki berjalan dengan baik. Meskipun sesekali mereka bertengkar untuk hal hal kecil. Tapi semua itu masih sangat bisa dikendalikan.

Yang Kaisar sadari adalah Saki menjadi manja dan bergantung kepadanya. Kaisar tidak keberatan sama sekali. Dia suka. Malah sangat suka.

Dulu dia hanya bisa melihat bagaimana Saki bersikap manja kepada Langit. Tapi sekarang dia bisa merasakanya sendiri.

Rasanya benar benar bahagia.

"Sayang~"

Kaisar mengusap rambut Saki saat pacarnya datang dan memeluknya. Selain manja, Saki sangat suka sentuhan. Cara dia menunjukkan kasih sayangnya dengan sentuhan. Membuat Kaisar kadang jungkir balik.

Karena merasa senang sekaligus gugup. Apalagi saat awal awal mereka pacaran. Terkejut bukan main.

Tapi sekarang dia sudah terbiasa. Termasuk saat Saki sangat suka berpegangan tangan.

"Cape ya ?"

"Banget~, mau pelukan"

"Nanti dirumah ya"

"Eng.. emang mau pulang ?"

"Mau jalan dulu. Maksudnya jangan disekolah"

"Jalan kemana ???"

"Rahasia, ayok"

Dan mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama.
Kaisar membawa Saki ke rumah kaca milik keluarganya yang ada di puncak. Tempat kencan bunda. Tapi tenang dia sudah minta ijin.

Dia merasa senang, saat Saki sangat antusias. Berlarian melihat kesana kesini. Bertanya dengan antusias. Saki selalu mudah penasaran. Terkadang itu bagus terkadang juga buruk.

"Suka ?"

"Sukaaaaa bangettt makasihh~"

"Terimakasih kembali sayang"

🦋

Karena mereka sekolah setengah hari. Mereka jadi punya waktu piknik. Meskipun persiapannya mendadak. Tapi semua berjalan lancar.

Saki terlihat senang, meskipun ini hanya piknik sederhana. Tapi semua reaksi Saki membuat Kaisar bangga. Dia merasa kerja kerasnya terbayarkan. Apalagi saat Saki terus mengucapkan terimakasih dan memuji dirinya.

"Kaisar~"

Saat Kaisar mengangkat wajahnya. Sebuah kuas sudah menyentuh pipinya. Membuat noda cat menempel di pipinya.

Saki tertawa saat berhasil menjahili dirinya. Membuat Kaisar antusias dan membalasnya. Mencolek cat, kemudian menarik tangan Saki dan mencoret wajah pacarnya.

Sehingga akhirnya mereka saling mencoret. Sampai tubuh mereka di penuhi cat. Tawa mereka pecah memenuhi perkebunan.

Membuat siapapun yang mendengarnya tersenyum lebar. Sekaligus menyingkir, karena tidak ingin mengganggu pasangan muda yang dimabuk cinta.

Kaisar menarik kaki Saki yang akan melarikan diri. Duduk diperut Saki. Mewarnai wajah dan lehernya. Yang dibalas dengan pekikan dan pemberontakan.

Kasian melihat wajah pacarnya yang cemong.

Dia merubah rencananya. Menjadi menggelitik perut Saki sampai Saki merintih kegelian.

"Kaisar, i'm sorry. Aku nyerah. Damaaiii" pekik Saki tidak tahan.

Dan saat Kaisar berhenti menggelitik. Nafas Saki memburu karena kelelahan.
Kaisar menatap Saki dengan jantung berdegup kencang.

Saki sangat berantakan saat ini. Namun entah kenapa sangat memukau, sangat cantik dan sangat..

Kaisar menutup wajahnya. Apa yang dia pikirkannya.

Pikiran jahat apa itu..

"Kaisar"

"Kaisar !!!"

Teriakan Saki menyadarkan dirinya.

Tanganya terulur mengusap pipi Kaisar. Bertanya apakah dia baik baik saja. Tapi Kaisar tidak tau jawaban yang tepat. Yang dia inginkan adalah mencium pacarnya dan perlakuan Saki, Membuat dia semakin ingin.

"Sayang~ ?"

Dan pikirannya terasa kosong. Dengan satu suara Saki saja dia tergoda. Kaisar mendekatkan wajahnya lalu menautkan bibir mereka untuk pertama kalinya.

🦋

"Sayang~"

HaHHHhhh

Kaisar terbangun dengan bercucuran keringat. Membuka selimutnya dan menghela nafas. Saat merasakan pakaian dalamnya lembap.

Sudah satu bulan sejak ciuman itu dan dia mulai bermimpi erotis tentang Saki.

Dia tidak akan tidur dengan tenang. Satu satunya cara adalah menghubungi pacarnya. Kaisar menghubungi Saki. Tapi tidak ada jawaban. Mungkin karena sudah larut. Apalagi sekarang pukul 1 dini hari.

Tapi dia tidak akan bisa tidur. Sebelum dia mendengar suara pacarnya. Di telpon ke lima. Saki mengangkat telponnya.

"Kaisar~, kamu mimpi buruk lagi ?"

"Hem"

Alasan yang dia gunakan saat pertama kali mendapatkan mimpi basah. Saat itu dia beralasan mimpi buruk dan menghubungi Saki. Yang kemudian menjadi kebiasaan baru untuk mereka.

"Sayang~, kamu masih disana ?"

"Iyaa, aku.."

Dan obrolan mereka terus berlanjut sampai Saki jatuh tertidur. Sedangkan Kaisar melakukan hal yang lain.

Saat matahari baru terbit. Kaisar langsung berangkat sekolah beralasan dia punya kegiatan kepada bunda. Lalu menjemput Saki.

Pacarnya sedikit merengek karena cuaca dingin dan masih mengantuk. Tapi sisanya baik baik saja.

Ketika mereka sampai sekolah. Sekolah masih sangat sepi. Dengan tergesa Kaisar membawa Saki ke  rooftop. Mengunci pintunya lalu mencium Saki.

Membuat Saki terkejut. Tapi akhirnya membiarkan. Karena memang sudah menjadi kebiasaan.

Dan semua orang yang berpacaran melakukannya. Itu yang Saki tau dari teman temanya.

Tapi rasanya ada yang berbeda. Semakin hari, Kaisar semakin sering menciumnya. Durasi ciuman mereka juga semakin lama. Sampai terkadang Saki merasa Kaisar sedang menyedot habis udara yang dia punya. Apa Kaisar sesuka itu dengan ciuman.

🦋

P.s

"Funfact, Kaisar udah ditahap kecanduan sama pacarnya. Sedangkan masih ditahap bingung. Karena ini pertama kalinya dia pacaran sejauh itu. Namanya anak yang baru puber. Coba sekali, pasti gak langsung gak bisa kontrol. Mohon jangan ditiru teman teman. Ambil sisi positif buang sisi negatif"

🦋

"Ada yang pernah diposisi Kaisar atau Saki?"

🦋

Pandora EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang