🦋
Terimakasih karena sudah mampir. Kalau ketemu typo dan ejaan yang kurang tepat. Tolong beri tanda. Maaf kalau ceritanya kurang menarik.
Silakan kirim pesan dan kesan. Baik untuk penulis atau ceritanya.🦋
"Woiii buruan lama Lo"
"Bentar Napa"
Saki bergegas berlari keluar.
Setelah orang tuanya resmi bercerai. Dia tidak pernah bertemu bunda. Meskipun bunda berusaha menjaga komunikasi. Saki menolak semuanya secara terang terangan.
Sedangkan Ayah, dia semakin jarang pulang. Hanya mengirim uang atau terkadang pulang dan besoknya sudah hilang.
Saki tidak lagi ambil pusing. Mulai terbiasa dengan keadaannya sekarang. Lagi pula dia punya Kaisar dan Langit yang hampir 24 jam bersama dirinya. Membuat Saki tidak merasa kekurangan apapun.
Setelah Kaisar aktif sebagai pembalap. Saki juga mulai aktif liat cowok itu latihan dan tanding. Awalnya cukup sulit meminta ijin dari bunda Aina untuk keluar malam. Tapi kemudian bunda sepertinya tau, semakin Saki dilarang semakin dia memberontak.
Jadi alih alih di larang bunda meminta Langit untuk menjaga dirinya.
Saat mereka sampai di arena balap. Keadaan sudah dipenuhi banyak orang. Kaisar mencoba banyak hal. Dari balapan legal sampai ilegal. Saki tidak mempersalahkan apapun yang Kaisar pilih. Karena Kaisar bukan orang yang mengambil keputusan tanpa menimbang baik buruk, untung rugi.
Pacarnya sangat cerdas dan teliti.
"Sayang~"
Kaisar membalas pelukannya hangat. Lalu membawanya ke sebuah tenda. Tempat cowok itu dan tim nya berada. Ada banyak orang yang Saki kenal. Karena Kaisar tipe orang yang suka pamer.
Selain itu terkadang Kaisar juga mengajak Saki untuk menggeluti hobi barunya. Saki sudah belajar motor. Dari cara mengendarai sampai bagaimana motor berfungsi. Dengan kata lain dia juga belajar cara kerja mesin dan struktur motor.
Sebenarnya Kaisar membuat Saki belajar banyak hal dari cowok itu.
Ritual sebelum Kaisar balapan adalah pelukan dan ciuman.
Cowok itu akan bersikap manja melebihi sehari hari mereka bersama. Yang membuat Saki harus banyak bersabar.
"Abis ini mau night drive gak ?"
"Emang gak ada after party nya ?"
🦋
Saki menyatukan kedua tanganya. Dia sangat gugup dan takut. Dia percaya Kaisar akan menang. Tapi kecelakaan bisa terjadi kapan saja.
Dan saat Saki membicarakan ke khawatirannya. Kaisar akan tersenyum lembut dan menciumnya.
"Aku punya kamu. Selama kamu ada disini. Semua keberuntungan akan melindungi setiap perjalanan aku"
Itulah yang pernah Kaisar katakan. Itu pula yang membuat Saki selalu datang ke pertandingan cowok itu.
Langit yang menyadari ke gugupan Saki. Memeluk Saki dari belakang. Berusaha sebaik mungkin untuk menenangkan dirinya. Pertandingan kali ini cukup sengit. Karena lawan Kaisar bukanlah lawan yang mudah.
Dia sama cepatnya dan sama ganas nya.
Menang atau kalah. Saki hanya ingin Kaisar selamat.
"Ada yang crash.."
Mendengar teriakan itu. Jantung Saki berdegup kencang. Dia merasa mual dan pusing. Keringat dingin bisa dia rasakan di sekujur tubuhnya. Bahkan sekarang tubuhnya gemetar.
Langit berniat menarik Saki kebelakang. Karena melihat kondisinya yang tidak stabil. Tapi bendera sudah berkibar. Artinya sudah ada yang finish.
Tapi dia tidak tau siapa. Karena semua orang langsung bereaksi heboh. Sampai kerumunan itu terbelah barulah Langit bisa bernafas lega. Kaisar berjalan kearah mereka. Dengan wajah menyebalkan yang menggoda mereka habis habisan.
"Gak mau kasih selamat huh ?"
Mendengar pertanyaan Kaisar. Saki melepaskan pelukan Langit. Lalu mengecup pipi Kaisar dan setelah itu memeluknya erat.
Yang membuat Kaisar memasang wajah kebingungan.
"Saki takut Lo kenapa kenapa. Apalagi ada yang crash" ucap Langit menjelaskan karena Kaisar menatapnya.
"Lucu banget sih cewek aku"
"Kai"
"Iya sayang~"
🦋
Kaisar melewatkan after party. Cowok itu memilih night drive seperti yang dia katakan sebelumnya. Mereka pergi keluar dari kota. Memasuki perdesaan, hutan dan masuk wilayah ke perbukitan.
Dan setiap Saki bertanya kemana tujuan mereka. Kaisar hanya tersenyum lembut dan mengalihkan pembicaraan.
Awalnya saki sangat antusias. Tapi karena perjalanan yang jauh. Secara perlahan dia mulai mengantuk dan jatuh tertidur.
Beruntungnya karena Kaisar memilih membawa mobil Langit dan meninggalkan motornya bersama Langit. Yang membuat Saki bisa tidur dengan nyaman.
Sekitar dini hari, setelah memakan waktu 3 jam perjalanan. Mereka sampai di tujuan. Kaisar ternyata membawa Saki ke pantai.
Saat mereka tiba hari masih sangat gelap dan pantai terasa sepi. Entah karena pengunjung yang terlelap atau karena Kaisar memang memilih tempat yang sepi. Karena sepanjang mata memandang dia juga tidak melihat warung pedagang.
"Ayok"
Saki melepaskan celana jeansnya dan jaketnya agar tidak basah.
Menyisakan t-shirt kebesaran berwarna putih. Lalu mereka pergi ke bibir pantai. Rasanya menyenangkan karena bisa bermain sepuasnya.
Meskipun sejujurnya Saki tidak bisa melihat apapun. Bahkan air nya saja tidak terlalu terlihat.
"Sayang, suka gak ?"
"Banget, terimakasih"
"Terimakasih kembali, cantik"
Mereka bermain air dan pasir. Saki ingin berenang tapi mereka tidak punya baju ganti. Yang membuat dirinya harus mengubur keinginan tersebut.
Setelah merasa lelah, mereka kembali ke mobil. Duduk diatas mobil dan menatap kearah langit yang kebetulan di taburi bintang malam ini.
"Kita bisa kayak gini terus gak yang ?"
"Pasti dan selalu" ucap Kaisar penuh keyakinan.
Membuat sudut Saki naik dan menenggelamkan kepalanya di dalam pelukan Kaisar.
🦋
P.s
"Tadinya Kaisar mau ngajak dinner. Dia juga udah minta bantuan Darian, Danu sama Bian. Sedangkan Osi udah standby buat dandanin Saki. Tapi ngeliat Saki yang stabil. Kaisar memilih membatalkan acara dinner nya. Dan bawa Saki kepantai. Agar Saki kembali tenang. Sedangkan teman temanya dibuat menunggu di restoran. Sampai restorannya tutup dan mereka diusir"
🦋
Pilih siapa Kaisar atau Langit?
🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora Effect
Fiksi RemajaSaki menemukan Kaisar di masa putih birunya. Menghabiskan waktu saat pertama kali merasakan puber. Mencoba banyak hal dan menemukan banyak hal bersama. Kaisar seperti tombol kontrol Saki. Seperti rumah dan semua yang mereka lakukan terasa benar.