🦋
Terimakasih karena sudah mampir. Kalau ketemu typo dan ejaan yang kurang tepat. Tolong beri tanda. Maaf kalau ceritanya kurang menarik.
Silakan kirim pesan dan kesan. Baik untuk penulis atau ceritanya.🦋
"Rapat saya tutup. Terimakasih atas partisipasinya"
Setelah satu jam. Akhirnya mereka bisa menghela nafas lega. Hari kelulusan akan segera dilakukan. Membuat anggota OSIS sibuk menyiapkan ini itu.
Saki baru keluar sekolah jam 7 malam. Perutnya sudah keroncongan. Ditambah tubuhnya sangat lelah.
Beruntungnya besok hari libur. Tapi kemudian dia ingin menarik ucapanya. Saat melihat Kaisar, Langit, Bian, Danu, Darian dan Osi didepan sekolah.
Dengan semangat Osi melambaikan tangan. Kemudian mengajaknya masuk kedalam mobil.
Siapa yang akan mengira dia akan diculik. Tanpa persiapan apapun.
Dengan Darian dan Danu adalah kakak kelas mereka. Yang sebentar lagi akan lulus. Jadi untuk merayakan itu mereka akan menginap di villa milik Darian.
Meskipun dia terkejut dan sedikit panik. Tapi beruntungnya dia punya Langit. Yang punya akses keluar masuk kamarnya. Secara mengejutkan dia membawa semua keperluan Saki. Ditambah Kaisar yang merupakan pacar pengertian. Cowok itu membawakan dia roti isi. Dengan jumlah banyak. Jadi Saki tidak bisa lagi mengeluh.
Untuk menghindari polisi dan hal hal tidak diinginkan. Mereka menggunakan supir Darian yang akan mengantar dan menjemput mereka nanti.
Sepanjang perjalanan mereka bernyanyi mengikuti musik. Energi mereka sangat banyak. Sampai tidak kenal lelah. Baru setelah satu jam. Mobil menjadi hening. Satu persatu dari mereka mulai tidur. Termasuk Saki sendiri.
Dia sudah tidur. Sampai kemudian merasakan seseorang mengusap pahanya. Saki pikir itu serangga. Tapi ternyata tangan Kaisar.
"Diem ih ngantuk~"
"Maaf..maaf, sini senderan"
Saki tak banyak bertanya lagi. Masuk ke pelukan Kaisar dan bersandar ke dada cowok itu.
Matanya sudah terlalu berat. Jadi saat Kaisar memainkan bandul liontinya. Saki tidak lagi mencegah. Meskipun rasanya sangat menggelikan."Stth..gak apa apa. Tidur aja"
Dan seperti mantra. Saki kembali terlelap.
Membiarkan Kaisar melakukan apapun yang dia inginkan.
🦋
Mereka sampai dini hari. Saki masih sangat mengantuk. Membiarkan Kaisar menggendong dirinya. Sedangkan barang barangnya dibawa Langit.
Tanganya memeluk erat leher Kaisar. Karena udaranya yang terlalu dingin.
Mereka tidak melakukan apapun malam itu karena terlalu lelah.
Tapi saat pagi hari. Semua sudah ribut. Saki yang sudah cantik dan wangi. Bergabung di meja makan. Bersama anak anak cowok yang dekil, koloran dan muka bantal."Yang aaaa~"
Semua orang berseru tidak terima. Saat Kaisar minta disuapin.
Tapi dari pada anaknya tantrum. Saki memilih menyuapi pacarnya. Membiarkan mereka digoda habis habisan.
"Lo udah tau tentang Rena anak kelas 8 belum"
Kalau Osi sudah begini itu artinya gosip dimulai.
"Kenapa ?" Tanya Danu penasaran.
"Dia ketahuan hamil cuy, sekarang lagi di proses sekolah"
"Gimana bisa dia hamil, kan masih sekolah"
"Ya kan tinggal coblos" ucap Darian asal.
Yang langsung mendapatkan pelototan dari Kaisar dan Langit.
"Coblos apa ?"
"Nahh lohhh kannn" ucap Langit sebal.
"Lo end Ian" goda Danu kemudian.
"Mampus Lo pawangnya ngamuk"
"Nanti, Kaisar yang ajarin"
Kaisar dengan cepat menutup telinga Saki. Mendelik kesal kearah Darian.
"Diem Lo nyet"
Sedangkan teman temanya tertawa puas. Melihat Kaisar panik sendiri sedangkan Saki malah memasang wajah polos.
Hari ini agenda mereka adalah memetik strawberry. Saki antusias karena pertama kalinya memetik strawberry di kebunnya langsung.
Ditambah strawberry nya besar besar dan merah. Dia sudah memenuhi keranjangnya dengan banyak buat strawberry. Sampai akhirnya meminta keranjang baru. Dia dan strawberry adalah cinta sejati.
🦋
Saki sudah mencuci strawberry yang dia petik. Memasukan beberapa kedalam saku. Sedangkan sisanya ditinggal dirumah. Kemudian jalan jalan.
Danu, Langit dan Bian pergi belanja buat bakar bakar nanti malam. Kaisar tadi sedang mengobrol dengan pegawai didepan gerbang. Sedangkan Osi dan Darian. Dia belum melihat mereka selain saat di perkebunan.
"Kai~"
Saki memeluk Kaisar erat. Yang dibalas Kaisar dengan mengusap rambutnya.
"Mau ?"
Dan satu strawberry masuk kedalam mulut cowok itu.
"Tadi aku liat sepeda. Main sepeda mau gak ?"
"Aku engga bisa sepeda" ucap Saki polos.
"Kamu engga bisa ?"
"Dulu aku belajar. Sama langit sama teman teman aku juga. Tapi gak bisa. Malah jatuh kalau engga sepedanya mundur. Yang terakhir diajarin Langit malah nyemplung ke danau. Jadi engga belajar lagi"
Kaisar tertawa. "Ayok aku ajari. Janji gak akan jatuh"
Dan setelah dibujuk rayu, Saki setuju.
Mereka meminjam sepeda yang anda di villa. Sepeda paling pendek dan ringan. Agar Saki mudah belajar.
Tapi ternyata Saki benar benar payah. Beruntungnya dia punya pacar yang sabar. Kaisar benar benar penyabar. Membantu dirinya untuk belajar keseimbangan. Sampai akhirnya Saki bisa seimbang.
Kaisar baru membantunya belajar mengayuh. Awalnya Kaisar mendorong Saki dari sisi. Lalu pindah ke belakang.
"Wowww, gerak yang~"
"Serukan, bentar lagi kamu pasti bisa"
Dan mereka belajar sepeda samping siang.
Sampai dititik Saki tidak menyadari Kaisar sudah tidak lagi mendorongnya.🦋
P.s
"Funfact, sebenarnya mereka pergi ke villa karena Kaisar nanya tempat bagus buat nge date. Dia bilang pengen bawa Saki petik strawberry. Tapi teman temanya yang kamvret malah buat acara diatas acara"
🦋
Kaisar emang tipe yang suka mendorong pacarnya untuk belajar lebih banyak.
🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora Effect
Teen FictionSaki menemukan Kaisar di masa putih birunya. Menghabiskan waktu saat pertama kali merasakan puber. Mencoba banyak hal dan menemukan banyak hal bersama. Kaisar seperti tombol kontrol Saki. Seperti rumah dan semua yang mereka lakukan terasa benar.