Salma Adira

2.4K 74 0
                                    

Pukul 05.00 alarm berbunyi. Salma refleks meraba sekitar tempat tidurnya untuk menghentikan bunyi alarm yang berasal dari hpnya. Matanya terbuka sempurna saat tangannya kearah sisi kanannya. Oh Tuhannn siapa yang tidur disamping nya ini. Salma dengan cepat duduk. Ia memperhatikan sekitar nya dan tersadar bahwa ini tidak di kamar nya. Salma segera memperhatikan dirinya seraya meraba kepalanya.

Lengkap. Kepala nya masih tertutup oleh kerudung hitamnya. Pakaiannya juga lengkap baju seragam kerja hari selasa batik merah serta celana bahan panjang berwarna hitam. Salma juga meraba pakaian dalam nya juga masih pada tempatnya. Salma mengambil HP yang ada diatas nakas dan mematikan alarm yang berbunyi sedari tadi. Dengan gerakan cepat ia menyibakkan selimut orang yang disamping nya.

"Aaaaaaaaaaaaaa".

Dengan spontan manusia disebelahnya terduduk dan gelagapan.

"Berisikkkkkk". Katanya seraya mengusap wajahnya

Salma langsung berdiri dan menjauh dari tempat tidurnya.

" Siapa kamu? Kenapa aku bisa disini? Kamu apakan aku? Tolong jawabbbbbbb!!! " Salma sudah menangis histeris.

Bagaimana tidak histeris yang Salma lihat pertama kali manusia yang ada disampingnya itu adalah laki-laki dengan celana boxer pendeknya dan kaos putih yang memeluk guling menghadapnya. Seumur hidup Salma hanya kakak laki-laki nya dan papa nya yang bisa satu tempat tidur dengannya, itupun tidak berdua.

Sekarang ia satu tempat tidur dengan laki-laki yang tidak ia kenali dan tidak tau juga ini kamar siapa.

"Bagaimana aku bisa jawab kalo kamu udh nangis kayak orang gila disitu? " Jawab laki-laki itu santai seraya meneguk air putih yang ada di nakas samping tempat tidur nya dan duduk di sofa seraya memperhatikan Salma.

Beberapa saat hening. Salma masih tersedu-sedu menangis seraya melap air mata yang berjatuhan di pipi nya.

"Kamu kira aku ngapain kamu coba? Pakaian kamu aja masih lengkap kok dari atas kepala sampai bawah. Emang kamu merasakan hal aneh ketika kami jalan tadi? Enggak kann. Aku bukan laki-laki brengsek.". Lalu laki-laki itu bergerak dari sofa itu dan menghampiri Salma dengan tatapan mengintimidasi.

" Harusnya kamu bersyukur udah saya tolongin" Tambahnya setelah jarak mereka hanya tersisa kira 30 cm.

Salma bergidik ngeri ketika nafas laki-laki itu menyapu wajahnya. Salma tertunduk seraya mengingat kejadian kemarin.

Seingatnya kemarin ia pulang dari sekolah tempat dia mengajar sudah malam. Gara-gara tim visiting akreditasi sekolah akan datang keesokannya sehingga banyak hal yang akan dipersiapkan. Mengingat itu ia langsung tersadar bahwa ia harus kesekolah lebih awal.

Salma melirik jam di layar HP yang ia genggam.

05.25

Ia harus pergi kalau tidak ia akan terlambat ke sekolah dan ia akan mendapatkan masalah baru dari kepala sekolah nya.
Tidak sedikit pun pergerakan Salma luput dari perhatian laki-laki itu.

"Oke,  Aku lupa kejadian semalam tapi kalo sesuatu terjadi padaku aku akan meminta pertanggungjawaban mu" Tunjuk Salma tepat di wajah laki-laki itu

" Hahhahahaha, sesuatu maksud kamu itu apa? Hamil?" Laki-laki itu tertawa terbahak-bahak.

Laki-laki itu berjalan ke nakas dekat tempat tidur dan membuka laci mengambil seperti kertas yang berukuran id card seperti KTP, berwarna biru yang lebih gelap dan menyerahkan nya kepada Salma

" Aku akan mengikuti kemauan mu, ambillahhh, ini kartu namaku. "

Salma mengambil kartu tersebut

"Nasib jadi orang baik di Indonesia, bukan dapat terimakasih malah dituduh dan minta pertanggungjawaban" Laki-laki itu menggerutu dan berbalik kembali ke arah tempat tidur dan membaringkan dirinya seraya menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.

"Pergilah dari sini kalau kamu mau pergi, tapi kalau masih mengantuk kamu boleh tidur disampingku"

Salma hanya diam dan ia jadi bingung sendiri. Ia mencoba mengingat kembali kejadian semalam. Pulang malam. Jalan. Hujan deras. Dannnn
Ahhhh ia lupa. Yang terpenting sekarang ia harus pulang dan kesekolah. Kalau nanti sudah ingat ia sudah punya kartu namanya dan bisa menghubungi nya nanti untuk berterimakasih kalo betul dia menolongnya. Dan meminta pertanggungjawaban kalau hal yang merugikan dia yang terjadi.

Emang hal merugikan apa sih Sal yang kamu maksud?

Salma memperhatikan sekitar kamar untuk mencari tas ranselnya. Tasnya ada disudut ruangan. Salma mengambil tasnya yang ternyata basah. Salma memperhatikan kartu nama laki-laki itu.

Rony Angkasa Nainggolan.

Salma menyimpan kartu tersebut dan bergegas pulang ke rumahnya karena ia harus ke sekolah. Sebelum menutup pintu ia memperhatikan laki-laki itu.
Pertemuan yang aneh.


...

Aku dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang