Suami

1.3K 75 2
                                    

Tidak ada yang kebetulan. Semua yang terjadi di dunia ini atas seizin Tuhan. Bahkan daun yang akan jatuh dari pohon pun, tidak akan jatuh ke tanah tanpa seizin Tuhan. Itu yang dipercayai Salma sehingga ia mau menikah dengan Rony. Ia menyakini bahwa jika Rony tidak jodohnya maka Tuhan tidak mengizinkan pernikahan ini terjadi,

Serangkaian acara sudah berlangsung sejak tadi pagi. Ijab qobul sudah selesai pukul sembilan tadi. Sekarang Rony dan Salma sudah sah menjadi suami istri. Seminggu dari pesta ulang tahun oma yang lalu, Rony dan Salma langsung berangkat ke Probolinggo untuk memperkenalkan Rony kepada kakak laki-laki Salma sekaligus mengatakan niat Rony. Niat baik Rony diterima dan di restui mas Kevin, kakaknya Salma.
Setelah itu mereka fokus mempersiapkan pernikahan mereka yang dibantu oleh mama Rony dan mbak Rani, kakak ipar Salma.

Dan disinilah mereka sekarang, di sebuah Ballroom salah satu hotel papanya Rony. Diatas pelaminan Rony dan Salma bak ratu dan raja di acara resepsi pernikahan mereka. Dengan Salma yang menggunakan gaun elegan dengan warna silver dan ditambah hijab dengan warna yang senada. Rony juga memakai jas dengan warna yang sama dengan Salma.

"Capek? " Tanya Rony mendengar helaan nafas Salma.

" Hmmm" Salma mengangguk.

"Sabar ya sebentar lagi selesai kok" Ucap Rony seraya melihat jam di pergelangan tangannya.

Salma kembali tersenyum disaat tamu undangan datang untuk menyalami mereka seraya mengucapkan selamat dan mengajak foto bersama.

"Atau sepatunya lepas aja?" Tanya Rony saat tamu tadi turun dari pelaminan.

Salma menggeleng seraya berkata
" Susah buka sepatunya ".

" Sini biar aku bantuin " Ucap Rony seraya berjongkok untuk melihat sepatu Salma.

Salma mundur.

" Nggak usah Ron"

" Udah gak papa"

" Ngapain sih Ron" Tanya mama Rony yang tiba-tiba menghampiri mereka.

Salma gugup. Ia takut dicap istri gak sopan karena suaminya yang memegang kakinya. Iya suami. Sekarang Rony memang suaminya. Salma menarik tangan Rony agar kembali berdiri.

" Ini ma kaki Salma pegal, mau bantuin buka sepatunya " Ucap Rony.

"Oohhh" Mama Rony menahan senyum. Yang ia tau anaknya yang satu ini cuek dalam segala hal. Tapi kalau sudah sama perempuan yang tepat bisa berubah ternyata. Wkwkwk

" Ya sudah kalau kalian udah capek ke kamar saja. Biar mama dan papa yang disini. Lagian tamunya juga sudah pada mau pulang kok ini. "

Kedua mengangguk setuju dan meninggalkan ballroom tersebut.

Rony mempersilahkan Salma untuk masuk terlebih dahulu ke kamar mereka.

Salma terkejut dengan keadaan kamar. Kelopak bunga mawar bertaburan di atas lantai. Lampu kamar yang redup dan beberapa lilin yang menyala diatur sedemikian rupa. Salma masuk dengan perlahan. Ia melihat diatas ranjang kain atau handuk yang dibentuk menyerupai dua ekor angsa yang saling berhadapan dan taburan kelopak bunga mawar disekitarnya.

' oh iya ini kan malam pertama kami' batin Salma.

Jantung Salma berdegup kencang. Salma belum mempersiapkan diri untuk hal ini. Ia sangat gugup.

Tiba-tiba lampu menyala dengan terang. Mungkin Rony yang menyalakan lampu. Rony berjalan mendekati Salma. Kecanggungan menghampiri mereka.

Rony menyadari perubahan sikap Salma. Rony berdiri di depan Salma.
Rony berdehem sedikit untuk mengurangi kecanggungannya.

" Aku atau kamu dulu yang mandi Sa?" Tanya Rony

" Kamu aja" Jawab Salma tanpa memandang wajah Rony.

Rony langsung masuk kedalam kamar mandi. Di dalam kamar mandi Rony tak langsung mandi. Ia membasuh wajahnya di wastafel kamar mandi. Ia menatap pantulan wajahnya di cermin dan berpikir bagaimana ia harus bersikap agar Salma nyaman dan bersikap biasa saja . Ia keluarkan hp nya dari saku celana dan me scrolling google mencari informasi. Kalimat yang ia ketik pertama sebagai kata kunci di google ' membuat istri nyaman du malam pertama'. Rony membaca tampilan yang muncul di hp nya. Ia bergidik ngeri.

' ini bukannya bikin nyaman' batin Rony ketika yang muncul tips melakukan hubungan suami istri pada malam pertama. Lalu ia mencoba beberapa kata kunci yang lain sampai ia mendapatkan informasi yang ia butuhkan.

Salma yang duduk di depan meja rias, membersihkan wajahnya dari make up yang ia pakai. Ia termenung memikirkan beberapa hal yang mungkin terjadi.

' bagaimana kalau Rony meminta mereka melakukan itu? ' pikir Salma.

Jujur Salma belum siap. Banyak ketakutan yang dipikirkannya. Ia belum percaya sepenuhnya dengan Rony.

' Ya Tuhan tolong aku' ucap Salma.

Salma telah selesai membersihkan wajahnya.

Kenapa Rony lama sekali?

Ia beranjak ke koper yang ada dekat ranjang. Ia mengeluarkan alat-alat mandinya juga pakaian tidurnya dan hijab instan nya yang akan ia pakai.

Setelah itu ia mengambil hp nya dan membalas satu persatu ucapan selamat dari sahabat-sahabatnya dan juga teman-teman kerjanya.

Salma mengernyit kan keningnya. Apa Rony kenapa-kenapa di kamar mandi ya? Salma overthinking.

Ia bangkit berdiri dan berjalan ke pintu kamar mandi. Ia menempelkan telinganya di pintu kamar mandi. Tidak ada bunyi air. Salma panik. Ia mengetuk pintu kamar mandi.

"Ron... Rony. Kamu nggak papa? ".

Mendengar ketukan pintu yang tiba-tiba membuat Rony terkejut dari dalam kamar mandi.

" Mmm Sa, aku takut kamu terkejut kalo aku keluar. Soalnya aku cuma pakai handuk. Lupa tadi bawa baju gantinya. " Jawab Rony dari dalam kamar mandi.

" Ohhh. "
"Mmmm bentar Ron" Salma mengambil bajunya yang ada di tempat tidur dan alat-alat mandi nya.

" Udah kamu keluar aja, aku udah tutup mata" Ucap Salma di depan kamar mandi seraya menutup matanya.

Pintu kamar mandi terbuka mengeluarkan aroma sabun yang segar.

Rony melihat Salma di depan pintu kamar mandi dengan mata tertutup dan memeluk baju ganti  dan alat-alat mandi nya.

' Gemes' Rony tersenyum tanpa suara.

" Udah Ron?"

Rony segera berlari ke arah ranjang.

" Udah sa".

Salma langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

****

Salma keluar dari kamar mandi dengan piyama berlengan panjang bercorak doraemon dan kepalanya tertutup hijab instan yang berwarna hitam.

Rony duduk disisi kanan ranjang seraya memegang handphone. Rony meletakkan hpnya ketika menyadari Salma sudah selesai dengan urusan mandi nya.

'Masih pakai hijab berarti belum siap' batin Rony.

Salma memperhatikan kalau ranjang sudah bersih dari kelopak bunga mawar dan angsa-angsaan tadi tidak terlihat lagi.

Rony bangkit berdiri dan mengambil salah satu bantal.

"Aku tidur di sofa aja ya Sa" Ucap Rony seraya melewati Salma.

Salma mengangguk. Ada sedikit kecewa yang dirasakan Salma.

Salma menuju tempat tidur dan merebahkan dirinya. Ditariknya selimut sampai menutupi lehernya.

' sepertinya Rony memang menganggap pernikahan ini hanya untuk menyenangkan keluarganya aja. Jadi stop mikirkan yang aneh-aneh Salma' batin Salma.

Aku dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang