Tatapan Amarah

950 57 0
                                    

Dua minggu sudah Rony mempunyai pekerjaan tambahan, yaitu sebagai penguntit seorang gadis yang berprofesi sebagai guru. Tiada satu hari pun Rony lewatkan untuk mengikuti Salma, bahkan hari Minggu pun Rony menyempatkan untuk lewat dari rumah kos Salma, mana tau dapat melihat gadis itu barang sekejap saja. Bukannya capek atau bosan, malah dia semakin kagum pada sosok Salma.

Salma sosok periang, pembawaannya postif, semangat dan jangan lupakan ketika dia berinteraksi dengan anak-anak jiwa keibuannya sangat terlihat.

Salma juga memiliki jiwa penolong. Pernah suatu kali saat angkot yang dinaiki Salma mogok, Salma tak segan-segan untuk ikut mendorong angkot tersebut, sampai Rony hampir ikut membantunya. Namun niat terhenti kala ia menyadari keadaannya.

Tapi beda dengan pagi ini,  Rony harus pergi ke luar kota bersama asisten pribadinya, Danil untuk melakukan suatu pekerjaan. Kantornya akan buka cabang di kota Medan sehingga Rony harus melihat lokasi dan pembangunan di kota tersebut. Hal itu yang membuat Rony tidak bisa mengikuti Salma hari ini.

Sebenarnya urusan di Medan tidak terlalu lama, saat menjelang makan siang semua sudah selesai. Tapi kalau sudah ke Medan tidak mungkin dong melewatkan berburu kuliner yang ada di Medan. Rony sangat merindukan makan khas kota kelahirannya itu, khususnya durian.

Saat akan menuju tempat makanan tersebut, tiba-tiba HP Rony berdering menampilkan nama Syarla, sekretarisnya.

"Halo, kenapa Syar? " Jawab Rony

"Begini pak, ada seseorang yang ingin bertemu dengan bapak".

" Kamu gimana sih Syar? Saya kan lagi diluar kota, lagian saya mana ada janji hari ini! Sudah bilang saja saya tidak ada di tempat" Sembur Rony.

" Maaf Pak tapi menurut saya ini penting...

"Mau sepenting apa pun saya lagi diluar kota Syarlaaa" Potong Rony yang sudah gerem dengan sekretarisnya itu.

"Mbak Salma pak yang datang" Sambung Syarla dengan sedikit berbisik sambil memperhatikan Salma yang duduk tidak jauh darinya.

Hening sebentar.

Salma?

Tunggu, ada gak ya klien Rony yang namanya Salma? Rony coba mengingat-ingat, tapi tidak ada seingatnya.

"Jadi gimana pak? " Tanya Syarla.

"Salma yang kamu maksud...

" Iya Pak" Jawab Syarla dengan cepat.

" Oke, saya akan segera ke Jakarta. Nanti saya langsung temui dia. Tapi kamu bilangnya jangan terlihat saya pengen banget ketemu sama dia ya Syarla. Atur deh supaya terlihat elegan". Perintah Rony.

"Baik Pak, saya mengerti".

Sambungan telepon terputus.

" Danil langsung ke bandara ya" Perintah Rony.

" Maaf Pak, bukannya kita mau makan siang?"

Rony hanya melotot kepada aspri nya tersebut.

" Baik Pak" Ucap Danil dengan cepat.

Selama perjalanan ke Jakarta Rony berpikir keras kira-kira kenapa Salma datang menjumpainya? Apa dia tau ya selama ini dia mengikutinya? Apa ini yang dinamakan jodoh ya, ketika Rony tidak bisa menemuinya malah dia yang datang menemui Rony. Rony terkekeh dalam hatinya.

Memang takdir siapa yang tahu?

Sesampainya di Jakarta Rony langsung ke kantornya. Rony mendapatkan pesan dari Syarla bahwa Salma bersedia menunggunya di kantor.

Rony langsung menuju ruangan Syarla. Danil membuka pintu ruangan sekretarisnya itu, tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Seketika tawa Syarla dan Salma terhenti secara tiba-tiba. Mata kedua gadis tersebut kearah pintu yang terbuka, menampakkan sosok Danil dan Rony dibelakangnya. Memang posisi ruangan Rony harus melewati ruangan Syarla terlebih dahulu

Syarla spontan berdiri, begitu juga Salma.

"Pak ini mbak Salma mau ketemu sama bapak katanya" Ucap Syarla.

Rony mengangguk dan jalan menuju ruangannya.

'Ya ampun kulkas banget nih cowok' batin Salma

"Silahkan mbak Salma" Ucap Syarla.

Salma mengikuti Rony dari belakang setelah mengucapkan terimakasih kepada Syarla.

Sesampainya di ruangan Rony. Rony mempersilahkan Salma duduk, tanpa melihat Salma. Tapi Salma masih diam berdiri tidak jauh dari pintu mereka masuk tadi.

Rony berbalik dan memperhatikan Salma.

Tatapan Salma berubah menjadi tatapan penuh amarah. Kedua tangannya mengepal.

Rony mengernyitkan dahinya, ia bingung. Bukankah tadi dia tertawa terbahak-bahak dengan sekretarisnya tadi? Mengapa sekarang didepannya seperti seekor singa betina?

"Ada apa kamu mencari saya? " Tanya Rony.

Satu menit diam

Tiba-tiba tes air mata Salma menetes.

Rony bingung.

Rony berdiri, langkahnya terhenti saat Salma berbicara.

" Saya hamil, saya meminta pertanggungjawaban anda" Ucap Salma dingin.

Hening.

Hamil.

Mengapa dia bertanggungjawab? dia tidak melakukan hal itu?

Rony salah. Gadis ini bukan gadis baik-baik.

Aku dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang