Rambut

1.3K 90 3
                                    

Salma tersadar dengan kehadiran Rony. Ia meletakkan hp nya di nakas dekat ranjang Rony dan berdiri dari ranjang itu.

"Gak papa Sa, anggap aja kayak kamar kamu sendiri" Ucap Rony seraya meletakkan tas nya di meja dekat hp Salma tadi.

Salma kembali duduk di ranjangnya.

Kenapa kalo sama Rony, Salma merasa dirinya mati gaya ya.

" Cuti kamu sampai hari apa Sa?"

" Senin udah masuk lagi"

Salma cuti selama seminggu. Ia ambil cuti sebelum pernikahan agar dapat mempersiapkan dirinya dengan baik.

" Berarti masih ada dua hari lagi dong. Kamu mau kita liburan? Ke puncak gitu?"

"Apaan sih Ron" Jawab Salma merasa kalau Rony ada maksud apa-apa. Emang si Salma cepat banget menyimpulkan segala sesuatu.

Rony bingung. Kenapa dia jadi jutek?

" Ya udah kalo nggak mau" Pasrah Rony.

" Ehh Ron, boleh nggak aku ke kos an sore ini? Mau ambil sisa barang aku".

" Oke, nanti kita ambil".

" Gak papa aku sendiri aja Ron"

" Aku anterin Salma. Lagian aku gak ada kerjaan. "

" Oke, ya udah".

Tiba-tiba Salma berdiri.

" Mau kemana? " Tanya Rony.

" Aku mau ke mama dulu ya. Nggak enak aku di kamar terus". Sebenarnya Salma ingin menghindari Rony. Entah kenapa kalo dekat Rony jantungnya berdegup lebih cepat.

Rony mengangguk. Hatinya menghangat ketika Salma memanggil mamanya dengan mama juga.

****

" Hai ma. Ada yang bisa Salma bantu?" Salma menemukan mertuanya di taman belakang yang sibuk dengan bunga-bunga mawar nya.

" Ehhh Salma, kok turun sih? Kamu istirahat aja. Kan pasti capek kamu tuh".

" Aku mana ada capek ma, cuman berdiri doang kok semalam. Yang ada mama yang harus istirahat karena capek mempersiapkan semuanya.".

Mama Rony meletakkan gunting yang ia pegang. Lalu membawa Salma duduk di kursi yang ada disana. Ia tahu bahwa belum terjadi apa-apa antara anak dan menantunya itu.

Mertuanya itu menggenggam tangan Salma.

" Sal mama tahu kamu pasti belum bisa dekat dengan Rony karena waktu perkenalan kalian yang masih singkat. Tapi mama mohon  kamu terus dampingi Rony ya. Rony itu tidak pernah menatap perempuan seperti dia menatap kamu. Dia itu tulus sama kamu. Yang kalian butuhkan sekarang adalah waktu. Tapi kamu juga harus berusaha untuk menjaga dan peka terhadap perasaan Rony."

Salma terdiam mendengar ucapan mertuanya.

" Mama kalau panggil papa apa? "
Tanya Salma tiba-tiba.

"Ehhh"

"Salma bingung mau panggil apa ke Rony ma? Kan gak sopan kalau panggil nama terus".

Mama Rony terkekeh.

" Panggil sayang dong" Ucap mertuanya itu dengan nada mengejek.

" Itu terlalu menggeli kan" Jawab Salma pelan.

Mertuanya itu terbahak. Salma ikut nyengir.

" Ya itu terserah kamu nak, kalo mama panggil papa ya papa. Kecuali kalau lagi berdua kadang manggil abang atau sayang". Jelas mama Rony

Aku dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang