Pengalaman Pertama

1.9K 145 9
                                    

Rony menjatuhkan Salma ke kasur dengan lembut. Ia menahan tubuhnya dengan kedua sikunya agar tidak menindih Salma. Mereka saling menatap, seolah-olah dari tatapan mereka saling mengungkapkan isi hati. Rony mendaratkan bibirnya ke bibir Salma. Salma memejamkan matanya menikmati setiap lumatan yang diberikan Rony. Salma mulai belajar dari cara ciuman Rony dan membalasnya dengan mengimbangi ciuman Rony.
Puas dengan bibir Salma, bibir Rony turun ke leher Salma. Memberi lumatan dan gigitan kecil disana sehingga memberikan tanda kemerahan di leher putih Salma. Untung saja salma memakai hijab sehingga tidak perlu khawatir cara menutup tanda yang dibuat Rony nanti.

"Ssshhhhh" Desah Salma.

Rony semakin agresif mendengar desahan Salma hingga ia menaikkan baju kaos Salma dan ciumannya turun ke dadanya. Salma merasakan getaran aneh dari tubuhnya. Ia memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan yang diberikan Rony.

Sekarang mereka sudah sama-sama polos. Tidak tahu kapan dan siapa yang memulai untuk melepaskan pakaian mereka, mungkin semua terjadi secara naluriah.

"Beritahu aku kalau kamu nggak nyaman ya" Ucap Rony lembut di telinga Salma ketika akan memulai penyatuan mereka.

Salma mengangguk.

Rony melanjutkan aksinya.

"Shshhhhh, sakit Ron"

Rony berhenti sebentar dan kembali mencium bibir Salma dan beralih ke leher dan dadanya. Tangannya juga tak tinggal diam, ia menyentuh bagian-bagian sensitif Salma dengan lembut.

"Ahhhh Ron". Melihat salma yang sudah terangsang kembali, Rony kembali menyentakkan pinggulnya sedikit lebih kuat.

" Sakit banget Ron, Tolong... " Air mata Salma mengalir menahan rasa sakit dan perih di daerah kewanitaannya.

Perempuan memang banyak merasakan sakit. Saat datang bulan hari pertama perempuan merasakan sakit, saat melakukan hubungan seksual pertama kali juga perempuan merasakan sakit. Tak hanya itu, saat hamil juga merasakan kesakitan, saat melahirkan juga merasakan kesakitan bahkan saat menyusui pertama kali juga merasakan sakit. Mungkin karena itu perempuan lebih kuat dari laki-laki dalam menahan rasa sakit. Jadi tolong untuk para lelaki jangan menambah rasa sakit pada perempuan.

Karena melihat Salma yang menangis dan kesakitan Rony tidak tega. Ia mencabut miliknya dari milik Salma dan berguling ke samping Salma sambil memeluknya.

"Maaf ya" Ucap nya lembut sambil mengecup puncak kepala salma dan membelai rambut Salma setelahnya.

Salma memandang Rony dengan dalam. Ada tatapan merasa bersalah karena Rony pasti menahan hasratnya. Tapi Salma benar-benar merasa sangat sakit di daerah kewanitaannya. Salma memeluk Rony dengan erat lalu Rony menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka. hingga Salma tertidur.

Setelah Salma tertidur, Rony pergi ke kamar mandi untuk berendam di  air dingin untuk menetralkan perasaannya.
Sesungguhnya Rony merasakan tersiksa karena ada sesuatu yang tidak tersampaikan.

***

Salma terbangun dengan lilitan selimut di badan nya.Ia melihat ke sampingnya, lelakinya itu sudah berpakaian rumahan sedang bersandar di kepala tempat tidur dengan ponselnya di tangannya. Salma betah memandang Rony yang tampak tampan dengan sisiran rambut yang rapi. Seperti suaminya itu sudah mandi. Salma sangat bersyukur memiliki suami seperti Rony, sangat pengertian pada dirinya. Entah apa amalan yang pernah Salma lakukan hingga Tuhan memberikan suami sesempurna Rony.

" Ehh udah bangun "

Salma tersenyum.

"Aku lapar" Lalu Jawabnya

Tentu saja perempuannya itu sudah lapar sekarang sudah pukul 20.45, sudah lewat waktunya makan malam.

" Ya udah kita makan. Mau apa biar aku pesanin?" Tanya Rony.

" Nggak usah pesan Ron, sayang ayam yang diatas kompor tadi" Ucap Salma dan bangkit duduk. Tak lupa ia mengeratkan selimut di tubuhnya.

" Gak papa Sa, itu udah gak bagus. Mending kamu mandi. Selesai mandi makanannya udah datang nanti. "

"Tapi sayang Ron"

" Itu udah ga bagus sa. Kebuka-buka gitu".

" Ya udah deh. Mau nasi goreng yang biasa kita beli" Ucap Salma dengan sedikit manja.

Gemesnya istri Rony ini.

" Siap tuan putri ".

Salma diam. Ia bingung bagaimana caranya ia pergi ke kamar mandi mengingat dia yang tak menggunakan apa-apa dibalik selimut. Apa ia bawa aja selimut nya ini ke kamar mandi ya? Tapi pasti ribet. Rony yang asyik memesan makanan mereka tak memperhatikannya.

" Ron"

" Loh belum ke kamar mandi? "

"Tutup mata" Perintahnya tegas.

Rony terkekeh dan mengikuti perintah istrinya itu.

Kini mereka sudah di meja makan dengan makanan mereka masing-masing.

Setelah selesai, Salma merapikan meja makan dan Rony mengambil alih untuk mencuci piring bekas makan tadi.
Setelah itu mereka duduk di sofabed depan TV dengan secangkir teh.

" Maaf ya Ron" Ucap Salma tiba-tiba

Rony  mengernyitkan keningnya bingung.

" Kenapa minta maaf? "

" Yang tadi " Ucap Salma dengan pipi memerah.

Rony tertawa gemes dengan istrinya itu. Ia menarik Salma ke dalam pelukannya sambit mencium puncak kepala Salma. Mungkin hobby Rony sekarang adalah menyedot ubun-ubun Salma.

" Sa jangan pernah takut bilang sesuatu yang gak kamu nyaman. Karena aku sudah janji memberikan kamu kenyamanan. Kalau aku, asal terus sama-sama dengan kamu semuanya lebih dari cukup ". Jelas Rony.

Salma terharu dan menangis di pelukan Rony. Lagi dan lagi dia bersyukur kepada Tuhan karena diberikan suami seperti Rony.

" Loh kok nangis? "

" Kamu kok baik banget sih sama aku Ron? "

Lagi Rony terkekeh.

"Karena kamu istriku. Sudah kewajiban aku membuat mu nyaman".

Salma mengeratkan pelukannya kepada Rony sambil mencium leher Rony. Awalnya kecupan-kecupan kecil tapi lama kelamaan menjadi lumatan yang semakin dalam.

" Sshhhshh Sa, jangan gitu"

Bukannya berhenti Salma malah melumat bibir Rony. Rony berusaha mengimbangi ciuman Salma. Kenapa istrinya ini cepat sekali belajar ya? Apa mungkin karena dia seorang guru?

Salma melepaskan ciumannya dan bernafas dengan terengah-engah.

"Ayo kita coba lagi Ron" Ucapnya

"Kamu yakin? " Tanya Rony.

Salma mengangguk.

Rony menarik salma untuk merebahkan dirinya ke sofabed yang mereka duduki dan memposisikan salma dibawahnya.

Mereka mengulang kembali kegiatan yang mereka lakukan di sore tadi. Tapi kali ini mereka benar-benar menyatu. Rintihan kesakitan yang dirasakan menjadi desahan kenikmatan. Benar-benar pengalaman pertama bagi keduanya. Rasanya campur aduk, tidak bisa dijelaskan melalui kata-kata.

Pengalaman pertama bercinta mungkin salah satu pengalaman hidup yang tidak bisa dilupakan seseorang. Pengalaman itu bisa jadi pengalaman yang indah atau juga pengalaman yang menyakitkan, tergantung bersama siapa melakukannya dan dalam kondisi apa dilakukan.

"Ahhhhh" Salma mencapai klimaksnya dengan bulir keringat di dahinya. Tak lama setelah itu Rony juga mencapai klimaksnya.

Rony mencium pelipis Salma dengan sedikit lebih lama. Setelahnya dibisikannya di telinga Salma.

"I Love you Sa".

***
Btw penulis masih single. Mohon maaf atas kekurangan.







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang