Ponakan Nabila

1.4K 91 0
                                    

Pagi ini pak Budi datang menjemput barang-barang Salma yang ada di kost nya. Semalam, setelah mereka makan dan ngobrol ringan, mereka langsung mengemasi barang-barang Salma yang akan dibawa ke apartemen Rony. Karena banyaknya barang-barang yang akan dibawa membuat mereka tidur pukul tiga pagi. Rony sampai bingung kenapa barang wanita bisa sebanyak itu. Setelah semua tersusun dengan rapi, mereka juga membersihkan dan merapikan kamar Salma yang akan ia tinggalkan. Salma tersentuh dengan sikap Rony yang setia membantu Salma hingga semua benar-benar selesai. Padahal Salma tau kalo Rony pasti tidak pernah melakukan kegiatan seperti ini. Jika Rony terus seperti ini mungkin dia salah satu istri yang beruntung di dunia ini. Bagaimana tidak sudah mapan, tampan, baik, lembut, mempunyai keluarga yang baik dan dicintai secara ugal-ugalan (belum, ini masih proses Sal).

Setelah Salma berpamitan dengan pemilik kost serta menyerahkan kunci kamarnya, pak Budi langsung bergegas menuju apartemen Rony untuk mengantarkan barang-barang Salma. Sedangkan Rony dan Salma kembali ke rumah orang tua Rony untuk mengambil barang-barang milik Rony dan berpamitan dengan keluarga Rony. Mereka sepakat kalo hari ini mereka akan tinggal di apartemen Rony.

"Sa.. " Rony memanggil Salma.

"Sa... " Rony mengulangi memanggil Salma. Tapi karena di atas motor dan memakai helm Salma tidak mendengar.

"Sa.. " Ucap Rony sekali lagi seraya mengelus lutut wanitanya itu dengan sebelah tangannya.

Salma memajukan wajahnya ke samping telinga Rony merasa Rony memanggilnya.

" Kenapa Ron? "

" Kita sarapan dulu ya"

"Oke" Jawab Salma

" Mau sarapan apa? "

"Haah?"

"Mau makan apa? "

"Apasih ron? Gak kedengeran kamu ngomong nya pelan amat" Protes Salma.

Rony menahan tawanya. Pasalnya ia sengaja memelankan suaranya supaya Salma lebih mendekat kepadanya.

"Kamu mau apa Salma? " Ucap Rony

"Terserah deh"

Emmm, perempuan memang suka jawab terserah.

***

"Assalamualaikum" Ucap Rony dan Salma.

"Walaikumsalam"

Salam mereka di sambut oleh Nabila yang lagi bermalas-malasan di ruang keluarga.

" Nab, mama mana? " Tanya Rony.

Nabila bangkit duduk dari rebahannya dan menyalami kakak dan kakak iparnya.

" Pergi sama papa bang. Katanya ke kantor cabang yang di Surabaya ada meeting mendadak. "

" Pulangnya kapan?"

"Kata mama tadi kalo sempat malam ini. Tapi kalau nggak sempat ya besok" Jawab Nabila

"Yahh, padahal abang sama kak Salma mau pamit pindah hari ini" Tambah Rony.

" Emang abang sama kak Salma mau pindah kemana? ini kan rumah kita bang". Ada nada keterkejutan dari ucapan Nabila. Rony memang sangat dekat dengan Nabila. Semua kemauannya selalu diturutin abang nya itu. Oleh karena itu adiknya itu sangat manja kepadanya.

" Abang kan udah nikah dek, jadi abang dan kak Salma tinggal di apartemen abang yang deket kantor ".

Tiba-tiba wajah Nabila berubah menjadi murung dan matanya sudah berkaca-kaca. Rony memandang Salma. Salma merasa sedikit bersalah karena ini memang permintaannya.

Aku dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang