Keknya takdir deh

1K 75 8
                                    

Rony tidak salah. Rony memang benar. Salma memang gadis baik-baik, hanya saja sedikit overthinking dan cepat menyimpulkan segala sesuatu. Selama mereka bersama dia tidak pernah menunjukkan sikap yang tidak baik.

Disinilah mereka sekarang. Dikediaman orang tua Rony.

Karena sudah menjelang malam mamanya Rony membawa mereka ke rumah untuk menjelaskan yang sudah terjadi.

Rony dan Salma duduk bersebelahan di sofa panjang sedangkan mama Rony berada di sebrang mereka.

Rony mulai menceritakan awal pertemuan mereka hingga bagaimana bisa mereka ke rumah sakit. Sebenarnya Salma sudah sangat takut sekaligus malu. Salma takut mama Rony menganggap dia perempuan yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Malu dengan kebodohan yang ia lakukan. Tapi memang ini salah dia. Dia yang memulai drama ini. Salma duduk dengan menunduk kepalanya dan memilin-milin ujung kemeja yang ia gunakan.

Mama Rony memandang Salma

" Itukan cerita versi kamu Ron! Mama mau denger cerita versi gadis ini"

Salma mengangkat kepalanya memandang mama Rony sebentar.

" Sebelumnya saya minta maaf ibu, karena kebodohan saya kejadian ini terjadi. Tapi saya memang tidak ada maksud apa-apa kok bu." Terang Salma

" Iya saya tahu nak. Kamu pasti gak maksud macem-macem. Coba kamu ceritakan versi kamu. Anak saya memang gak ngapain-ngapain kamu kan? ". Tanya mama Rony.

" Mama gak percaya sama aku? "Tanya Rony

" Udah kamu diam" Potong mamanya.

" Jujur saya juga lupa kejadian malam itu. Seingat saya, malam itu saya kehujanan menunggu angkutan umum pulang dari tempat saya bekerja dan tiba-tiba saya bangun sudah seranjang dengan bapak Rony. Memang pakaian yang saya gunakan masih lengkap dengan baju yang sama bu. Cuman setelah kejadian itu, tubuh saya menunjukkan tanda-tanda kehamilan bu,seperti mual dan muntah, mungkin asam lambung saya yang sedang kambuh. Tapi saya sudah terlanjur overthinking bu dan berpikir bahwa saya hamil. Saya benar-benar minta maaf bu. " Terang Salma menatap ibu Rony dengan tulus.

"Kamu memang nggak ngapain-ngapain dia kan Ron?" Mama Rony menatap anaknya tajam

"Nggak ma. Cuman kalo tetap gak yakin, ya udah nikah aja". Jawab Rony santai.
Salma langsung melotot mendengar penuturan Rony.

Rony memang makin gemes dengan Salma. Dia tertarik sekali lebih mengenalnya. Kalau dibilang cinta Rony juga gak tahu. Tapi Rony memang penasaran dengan gadis yang di sampingnya ini. Keknya ini takdir deh.

" Siapa yang mau nikah? "

Tiba-tiba datang seseorang yang nyeletuk.

" Ehhhh papa udah pulang. " Sambut mama Rony seraya menghampiri suaminya.

"Ini siapa ma? " Tanya papa Rony lagi

' Salma Salma ulah mu ini. Jadi makin panjang ini' rutuk Salma dalam hatinya.

"Bakalan calon istri Rony pah". Jawab Rony santai,

" Oh ya, kenapa baru dibawa ke rumah sekarang Ron? ". Tanya papa Rony antusias.

' aduh drama apa lagi ini' batin Salma.

Salma benar-benar bingung mau bersikap seperti apa. Memang dia yang memulai drama ini tapi kok jadinya gini ya.

" Ya udah kalian ngobrol dulu ya, papa mau bersih-bersih dulu. Nanti kita ngomong lebih lanjut tentang hubungan kalian". Ucap papa Rony semangat seraya meninggalkan ruangan itu yang diikuti mama Rony.

Rony mengambil HP nya dan sibuk dengan gawainya tersebut.

'Dia bisa se santai itu' batin Salma

Dasar play boy cap priukkkk.

Salma berdehem sebentar.

"Maaf Pak Rony bisa bicara sebentar? " Salma mulai membuka suara.
Rony meletakkan HP yang ia pegang dan beralih menatap Salma.

"Sebelumnya saya minta maaf Pak karena memang saya lah awal mula masalah ini. Tapi untuk maksud kalimat bapak yang terakhir tadi gimana ya? " Tanya Salma.

" Ya nikah. Kamu gak tau pengertian nikah? " Tanya Rony dengan wajah tanpa dosanya.

Sepertinya selain play boy dia juga laki-laki nyebelin.

" Maaf Pak, sepertinya bapak yang tidak tahu arti dari nikah" Salma mulai emosi.

" Bukannya kamu yang datang kepada saya meminta pertanggungjawaban? " Balas Rony.

" Jadi pertanggungjawaban apa yang kamu maksud? " Tambah Rony.

Salma diam sebentar.

" Itukan sebelum saya tahu kalau saya tidak hamil Pak. Saya minta maaf atas itu tapi...".

" Saya memaafkan kamu kalau kamu mau menikah dengan saya". Potong Rony dengan memandang wajah Salma.

" Begini Salma, papa saya sudah lama menyuruh saya untuk menikah. Papa saya mempunyai penyakit jantung. Dia sudah harus banyak istirahat dan segera pensiun dari kantor. Tapi, oma saya tidak mau kalau saya mengambil alih perusahaan keluarga saya jika saya belum menikah. Dan melihat papa tadi yang semangat ketika tahu kamu calon istri saya, membuat saya tersentuh. Jadi tolong bantu saya. Saya tidak akan menuntut kamu apa-apa." Jelas Rony dengan menatap Salma.

Salma diam. Dia kembali berpikir.

" Tunggu, darimana kamu tahu nama saya Salma? Kitakan belum kenalan? " Tanya Salma.

Rony mengalihkan pandangannya seraya memegang hidungnya.

'Jangankan nama, makanan kesukaan kamu aja saya tahu' batin Rony

" Mmm itu, gak sengaja lihat waktu daftar di rumah sakit " Jawab Rony sedikit gugup.

"Asalamualaikum, Nab pulang"

Tiba-tiba ada suara dari arah depan.

"Kakak.... " Gadis itu menghambur kepelukan Rony.

"Heeiii Nab, kok malam banget pulang nya? " Tanya Rony.

" Iya kak, tadi ngemall sama teman. Kakak kok gak pulang-pulang? Nab kan kangen " Ucap gadis yang bernama Nabila itu seraya melepaskan pelukan nya.

" Kakak malas soalnya kamu cerewet" Jawab Rony yang dihadiahi tepukan di bahunya oleh Nabila.

" Ehhh, kakak ini siapa?" Tanya Nabila yang sadar dengan seseorang yang disana juga.

" Pacar kakak ya?" Tambah Nabila
Rony hanya mengangguk.

Benar-benar nih satu orang. Salma kan belum setuju main ngangguk-ngangguk aja tuh kepala.

" Nabila ka, adiknya kak Rony " Nabila menghampiri Salma dan menyalin tangannya.

"Salma" Ucap Salma dengan tersenyum.

Manis juga adiknya Rony ini.

"Aduhhh Nabila senang sekali, akhirnya ada perempuan yang diajak kakak ke rumah. Kak Salma loh perempuan pertama diajak ke rumah. Bucin nih pasti kakak aku. " Nabila terkekeh

" Ehhh, anak kecil berisik" Ucap Rony.

" Udah ah Nab bersih-bersih dulu ya kak Salma"

Salma mengangguk dan tersenyum.

Manis sekali gadis itu.

Kok Salma suka ya keluarga Rony.

Bagaimana dengan tawaran Rony tadi ya?

Aku dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang