Zero dan Fero masih saja tertidur dengan posisi memeluk hadiah yang diberikan Raka. Bagi mereka ini hadiah pertama mereka yang mereka dapatkan selama ini.
“ Sayang? Bangun, ya? Mau ikut dady? ” Ucap Raka
“ Ugh.. Dady? ” Bangun Zero.
“ Zero sama Fero bangun, ya? Mandi dulu, ” ucap Raka.
Zero mengangguk dan mulai berjalan menuju kamar mandi. Raka tersenyum melihat Zero yang sangat mengerti. Ia melihat Fero yang masih tertidur.
“ Fero? Bangun, yuk? ” Ucap Raka.
“ Dady... Dingin... ” ucap Fero menarik selimut agar menutup tubuh mungilnya.
Raka menyentuh kening Fero untuk mengecek suhu badannya.
“ Fero kenapa, dad? ” Tanya Zero, ia bahkan belum mandi. Merasa kembarannya tak bangun dari tidurnya.
“ Fero sakit, sayang, ” ucap Raka.
Zero seketika berlari menuju Fero yang tertidur.
“ Dady, kita ke rumah sakit, kan? ” Tanya Zero cemas.
Raka mengangguk dan segera saja menggendong Fero dan menutup tubuhnya dengan selimut.
“ Vian. Siapkan mobil, ” ucap Raka yang memang Vian di luar kamar.
Vian mengangguk.
“ Kenapa, kak? ” Tanya Revan.
“ Fero sakit. Kamu bawa Zero. Kita ke rumah sakit, ” ucap Raka terburu-buru.
Revan mengangguk dan segera menggendong Zero yang akan menangis.
“ Dady... Dingin... ” ucap Fero.
Mereka saat ini sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Revan memangku Zero. Zero terus saja menanyakan kondisi kembarannya itu.
“ Kak Revan. Fero baik-baik saja, kan? ” Tanya Zero.
“ Fero cuma mau tidur, Zero, ” ucap Revan.
Zero yang mengerti memeluk Revan.
“ Apa ini berhubungan dengan kekuatan Fero? ” Tanya Revan.
“ Kakak juga tak tahu. Coba kamu telpon paman, ” ucap Raka.
Revan mengangguk dan segera mengambil hp miliknya untuk menelpon Felix.
Rumah sakit...
“ Ini bukan demam biasa, ” ucap Niels.
“ Apa? ” Kaget Revan dan Raka.
“ Suhunya sangat tinggi. Jadi, kemungkinan ini berhubungan dengan gen yang dimiliki Fero atau kekuatan yang dimilikinya. Apa kalian sudah menelpon paman kalian? ” Tanya Niels.
“ Sudah. Kenapa? ” Tanya Revan heran.
“ Beritahu pamanmu untuk membawa penawarnya dan jelaskan apa yang terjadi, ” ucap Niels serius.
Revan mengangguk dan menyerahkan Zero pada kakaknya. Zero sedari tadi hanya diam setelah mengetahui kembarannya sakit.
Sedangkan Revan...
( Baiklah, paman mengerti. Bilang ke dokter untuk sementara jangan menyuntikkan Fero dulu )
“ Kenapa? ” Tanya Revan heran.
( Itu akan memperparah sakitnya. Lebih baik tunggu kami datang ) ucap Felix.
“ Tapi sedari tadi Fero kesakitan, paman, ” ucap Revan memberitahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampires and Mafia Brothers
Mystery / ThrillerRyan adalah pemilik perusahaan terbesar ke-3. Dia memilikinya waktu berumur 14 tahun. Tetapi, Ryan memiliki Markas Besar untuk kesenangannya. Hingga saat ini Ryan mencari kedua orang tuanya dan saudara kandung yang hilang. Raka. Adalah vampir yang...