1 tahun kemudian....
Fyan sudah berumur 1 tahun, sedangkan Zero dan Fero berumur 4 tahun. Semakin tumbuh tingkah mereka tetap saja lucu. Revan? Dia sudah kuliah sekarang dan satu kampu dengan kedua kakaknya.
Pagi ini trio imut tersebut masih saja nyenyak dengan mimpinya. Tetapi Ryan dan Raka sudah makan terlebih dahulu.
“ Mereka belum bangun? ” Tanya Roshan.
“ Mereka masih tidur. Semalam mereka tidur sangat malam, ” jelas Ryan.
“ Kok ayamnya banyak banget? ” Tanya Revan.
“ Papah sengaja suruh bibi masak ayam banyak, setiap sarapan kalian sering rebutan. Mirip sama cucu papah, ” jelas Roshan.
“ Lho? Aku nggak rebutan. Aku nggak suka ayam, ” elak Ryan.
“ Kalau kamu rebutan Nasi Padang sama Raka, ” jelas Roshan.
“ Tapi, ini ayamnya banyak banget, pah. Aku sama Kak Raka nggak bisa habis, ” keluh Raka.
“ Nggak harus habis sekarang. Tapi...kayaknya bakal habis sekarang, ” Roshan melihat Revan.
“ Iya, pah. Kayaknya bakal habis sekarang. Revan aja udah habis 4 ayam, ” ucap Ryan setuju.
Mereka pun tertawa.
“ Heran, dah. Kamu udah makan banyak nggak gemuk-gemuk, ” heran Raka.
“ Kalo gemuk kenapa? ” Tanya Revan.
“ Nggak apa-apa. Cuma heran aja. Nggak usah marah juga kale, ” ucap Raka.
Mereka pun tertawa lagi.
“ Pah? Sepertinya kita berdua pulang malam. Nanti kalo anak-anak cari kita telpon aja, ” ucap Ryan memberitahu.
“ Kenapa? ” Tanya Roshan.
“ Ada yang mau main-main sama kita lagi sepertinya, ” jawab Raka.
“ Baiklah, papah tak bisa mencegah kalian berdua, ” ucap Roshan.
***
“ Dia sudah mengirimkan sinyal untuk bertarung dari jam 1 pagi tadi, ” ucap Merik.
“ Lu bisa tau sapa yang ngirim? ” Tanya Zefan.
“ Dia udah mutusin kontak. Tapi...sepertinya gua bisa. Ya...butuh waktu 1 jam, ” ucap Merik.
“ Asalkan kita bisa tau siapa yang ngirim sinyal kagak jelas itu, ” jelas Zefan.
“ Kita keluar dulu kayaknya Ryan dan Raka sudah sampai. Gua ngomong ke Ryan kalo lu sibuk nyari pelaku pengiriman sinyal aneh itu, ” jelas Daniel, lalu pergi dan disusul Zefan.
Ruang Pertemuan...
“ Udah 1 jam. Berarti Merik sudah menemukan pelakunya, ” ucap Ryan.
“ Ya, benar. Gua sudah menemukannya, ” ucap Merik yang tiba-tiba muncul.
“ Siapa? ”
“ Max, ”
Brak!
“ Kamu jangan bercanda! Max sudah mati! Apa kamu mengira Max hidup setelah aku menembak dia 2 kali tepat bagian perut! ” Marah Ryan.
“ Benar, Ryan. Ini sinyal Max. Tak diragukan lagi, ” ucap Daniel yang memberikan komputer milik Merik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampires and Mafia Brothers
Misterio / SuspensoRyan adalah pemilik perusahaan terbesar ke-3. Dia memilikinya waktu berumur 14 tahun. Tetapi, Ryan memiliki Markas Besar untuk kesenangannya. Hingga saat ini Ryan mencari kedua orang tuanya dan saudara kandung yang hilang. Raka. Adalah vampir yang...