Roshan sudah diperbolehkan pulang setelah beberapa hari ini. Anak-anak nya pun menjemputnya dengan sangat senang.
“ Kalian udah makan? ” Tanya Roshan.
“ Udah, ” jawab mereka serempak.
“ Mereka udah besar kenapa tingkah mereka seperti anak kelas 4? ” Batin Roshan gemas.
“ Kamu aja tadi makanannya nggak habis, ” ejek Raka pada Revan.
“ Disuruh cepet-cepet. Kan Revan nggak bisa makan cepet! ” Kesal Revan.
“ Udah. Tu, kan jadi berantem. Kalian kayak Tom and Jerry, nggak pernah akur, ” ucap Ryan.
Mereka terdiam.
Roshan hanya bisa menahan tawanya, memang benar Raka dan Revan seperti Tom and Jerry. Dikit akur dikit berantem.
“ Sekarang pulang. Kalian pasti capek, ” ajak Roshan dan mereka mengangguk.
Di rumah...
“ Pah? 5 hari yang lalu katanya mamah kita mau jadi ayah. Tapi...kita, kan nggak pernah deket cewek. Kalo deket pasti kita jauh-jauh, ” ucap Ryan.
Roshan sendiri pun bingung apa yang dimaksud anaknya itu.
“ Mamah kan tau banyak, ” jawab Roshan seadanya.
Ryan dan Raka tak mengerti apa yang dikatakan papahnya.
“ Papah besok nggak usah kerja dulu. Biar Revan yang urus. Dia seneng banget, ” jelas Raka.
“ Nggak apa-apa? ” Tanya Roshan pada Revan.
“ Nggak apa-apa, pah. Revan malah seneng di suruh kerja lagi. Terakhir kayaknya 2 bulan yang lalu, ” ucap Revan senang.
“ Baiklah, jika Revan senang, ” jawab Roshan.
“ Yes! ” Ucap Revan senang.
***
Jam 00:01. Roshan terbangun. Ia sama sekali tak bisa tidur mengingat perkataan Ryan siang tadi.
“ Apa maksudnya? ” Tanya Roshan dalam hati.
“ Anda kenapa, tuan? ” Tanya Rion yang menyadari jika Roshan belum beranjak tidur.
“ Aku tak apa-apa. Rion? Bisa kau cerita bagaimana kejadian setelah aku terjatuh tertembak? ” Tanya Roshan.
Dengan senang hati Rion menceritakan apa yang terjadi.
Malam itu...
“ PAPAH!!! ” Teriak Ryan.
Ryan segera melumpuhkan lawannya dan berlari menuju Roshan yang sudah berlumuran darah di bagian perutnya. Darah tersebut sangat lancar keluar seperti air terjun.
“ Hahaha... Akhirnya. Gua bisa lega sekarang, ” ucap Erza.
Dor!
Tembakan tersebut tepat mengenai jantung Erza, seketika Erza tumbang begitu saja.
“ Brengsek! Mati lu! Masuk neraka lu! ” Marah Ryan.
Ryan menggendong tubuh Roshan yang sudah berlumuran darah.
“ ASKA! SIAPKAN MOBIL! SEKARANG!! ” Tegas Ryan.
Masa sekarang...
“ Jadi..Erza mati? ” Tanya Roshan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampires and Mafia Brothers
Mistério / SuspenseRyan adalah pemilik perusahaan terbesar ke-3. Dia memilikinya waktu berumur 14 tahun. Tetapi, Ryan memiliki Markas Besar untuk kesenangannya. Hingga saat ini Ryan mencari kedua orang tuanya dan saudara kandung yang hilang. Raka. Adalah vampir yang...