Sinar bulan yang indah berganti dengan sinar mentari yang terang menerangi kamar pemuda tampan yang masih setia menutup matanya.
perlahan tapi pasti kedua kelopak indah yang semula tertutup perlahan terbuka menatap bagian atas kamarnya sebentar lalu terdengar helaan nafas dari pemuda itu.
Ranum yang semula tertutup perlahan terangkat menampilkan senyum manis di wajahnya.
Pemuda itu beranjak dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi bersiap siap untuk berangkat ke sekolah.
Tak butuh waktu yang lama untuknya bersiap siap.pemuda itu melangkah kan kakinya menuruni tangga dan hendak berjalan ke arah dapur dimana seorang wanita sedang sibuk menata makanan yang ada di meja makan.
"Je-
Teriakannya terhenti saat seseorang yang ia teriaki namanya ada di hadapannya.
Wanita itu tersenyum hangat melihatnya.
"Pagi anak bunda yang sangat tampan,gimana tidurnya?"tanya sang bunda.
"Pagi juga bucan,seperti biasa bunda"jawabnya
"Sini duduk,bunda panggil dulu ayah dulu yaa"
"Jean sarapan di sekolah aja ya bunda ya,udah telan inii"rayu nya
"Kam-
"JEANO!!"
Ucapan sang bunda terhenti saat ada yang meneriaki nama anak nya.
"Siapa itu?"tanya sang bunda kepo
"Gak tau bunda"jawabnya.pasalnya ini pertama kali.
" Jean berangkat ya bunda udah ada yang manggil juga"ucapnya lalu pergi ke arah luar meninggalkan ibunya yang diam mematung.
"Jean nya mana sayang"tanya seseorang.
Mendengar itu bunda mengalihkan tatapannya ke arah orang itu.
Wajah yang semula tenang seketika berubah menampilkan wajah dengan raut kesal."Baru aja berangkat tadi"jawabnya lalu duduk disalah satu kursi yang ada di sana.
"Kebangetan punya anak gak pamitan dulu sama ayahnya"ucap sang ayah.
"KAMU YANG BANGUN NYA TELAT, MAKANYA KALO AKU SURUH KAMU BANGUN ITU BANGUN"ucapnya kesal.
"Tap-
"MAKAN"
Untung cinta kalo enggak udah gue sleding -batin ayah.
Sementara diluar rumah jeano menatap temannya horor.
"Sialan Lo"ucap Jean
"Ya mau gimana lagi, motor gue di bengkel jeanoanjing"
"Terus apa gunanya mobil Lo Dugong"tanya Jean sambil menaiki motor nya.
"Itu mah buat pajangan doang"jawab areksa asal
"Nanti gue bengsinin dah 10k"lanjutnya
JEANO menatap areksa tak percaya.
"Yang bener aja atuh goblo*"ucap nya
Jeano memakai helm nya dan memberikan helm yang lain pada areksa.
Tanpa menunggu areksa menaiki motornya Jean lebih dulu melajukan motornya meninggal kan areksa yang terbengong.
Areksa yang terbengong cukup lama tersadar lalu berlari mengejar teman laknatnya itu.
"Goblo* banget sumpah,cape gue anjing"protes areksa saat motor Jean berhenti di perempatan jalan raya.
"Selo anjing,lagian cuma lari 1 km doang lemah Lo"jawabnya
"Anjj,lo-
"Buruan naon keburu lampu ijo,gue tinggalin Lo"
Mendengar itu lantas areksa dengan cepat menaiki motor jeano dan saat lampu berganti ke hijau motor berwarna hitam itu melaju dengan kecepatan diatas rata rata.gila.
Begitulah jeano,manis dan sopan dihadapan orang tua nya.
Kasar dan jahil didepan teman temannya.Sesampainya di parkiran areksa langsung turun dari motor jeano tanpa mengatakan apapun.
Atensinya terfokus pada hp yang ia lihat. entah sedang menonton apa hingga membuat areksa tak melepas helm yang ia pakai.
Jean yang melihat itu hanya menatap areksa tak peduli lalu berlari kearah gadis yang sedang berjalan tak jauh dari tempat ia memarkir kan motornya.
"Pagi naya"sapanya dengan senyum
"Hm"balas Naya tanpa menoleh sedikitpun lalu melangkah semakin cepat meninggalkan jeano yang tersenyum kecut.
Sudah biasa,jeano sudah Ter biasa mendapat perlakuan seperti itu dari Naya.
Terkadang Jean ingin menyerah mendapatkan gadis bernama Naya itu.
Tapi rasa cinta nya selalu menang dengan rasa lelahnya.
"Ternyata berjuang itu cape ya Naya"gumamnya
Bel menandakan masuk kelas berbunyi semua siswa masuk ke dalam kelas nya masing masing.
Begitu pun dengan Jean.
Jean dan areksa satu kelas namun saat Jean memasuki kelas nya areksa tak ada di sana.
"Astaga kamu mau kemana areksa!!!"teriak sang guru
"Hah?gak kemana mana kok pak saya mau masuk kelas ini"jawab areksa bingung.
ia melihat semua siswa seperti sedang menahan tawa begitupun dengan Jean."Kamu mau belajar pake helm??"tanya sang guru.
Areksa memegang kepalanya,dan benar saja helm yang ia pakai tadi lupa tak ia lepaskan saking asyik nya bermain hp.
"Oh iya lupa pak"jawabnya dan tersenyum memperlihatkan gigi rapihnya pada guru itu.
Areksa kembali ke parkiran untuk menyimpan helm itu dan kembali lagi ke kelas dan duduk di sebelah Jean.
"Asu Lo gak kasih tau helm nya belum di lepas"gerutu areksa
"Lah salah Lo monyet maen jalan aja, lagian helm gue gak mungkin Lo jual juga jadi gue gak peduli"jawab Jean.
"Kalian berdua mau ngobrol di depan?"tanya sang guru
"Enggak pak,bapak aja cape banyak omong habisin tenaga ujung ujungnya gak didengerin"jawab areksa.
"Goblok banget punya temen"bisik Jean menundukkan kepalanya saat melihat wajah guru biologinya berubah menjadi merah menahan kesal.
"Areksa kerjakan soal no 9 halaman 127 di depan!!"
"Mampus"ucp Jean dengan tawa mengejek
"Dan kamu Jean ker jalan no 10"lanjut sang guru
"Euhhh asu"kesalnya
Halo??