"gimana?jadi?" Tanya seseorang di sebrang sana.
"Hm,gue udah siap kita ketemu diarena aja.semuanya ikut?"
"Iya ikut,masa bosnya turun anaknya diem aja"
"Ydh gue berangkat sekarang"
"Siap bos"
.
.
.
/Abaikan jam dan peng editannya😭🙏
Naya tak benar benar membaca pesan dari Jean ia terlalu mengantuk,tapi notif dari Jean terus mengganggunya.
Masa bodo baca ulang aja nanti pagi,ngantuk gak kuat- batinnya
Di sisi lain Jean menghela nafas melihat balasan dari si manis sedikit kecewa karna teks nya di balas singkat tapi ia senang kata 'hati hati' membuatnya sedikit lebih baik.
Mungkin Naya lagi kecapean,toh dia lagi sakit -pikirnya
"Wih bos turun nih"ucap seseorang dari arah belakang.
Lantas Jean berbalik untuk melihat.
Kedua tangan mereka saling bersentuhan.bersalaman versi mereka.
"Udah dtng semua?"tanya Jean
"Udah,mereka lagi parkir motor tadi"
Jean mengangguk lalu duduk disalah satu kursi yang ada di sana.
Lalu tak lama anak anak Jean pun datang lalu duduk melingkar dengan masing masing tangan memegang batang rokoknya.
"Apa hadiahnya?"tanya Jean
"Uang,2 M "
Jean mengangguk,itu uang yang cukup besar namun ia tau pantras menantang dirinya bukan karna uang tapi karna dendam.
"Lo yakin ini bakalan aman?Lo pasti tau bukan uang tapi dendam.mereka pasti mau balas dendam karna kita habisin kaki tangan nya"
"gue tau makanya gue terima tantangan nya aman enggak nya udah pasti ini gak aman.tapi Lo harus inget balapan ini bakalan jadi yang ke 2 antara gue sama si Bimo (ketua pantras)."
Jean dan bimo memang pernah balapan sebelumnya dan sama seperti sekarang pantas yang menantang Jean namun dengan taruhan yang berbeda.
Dari dulu keduanya sudah menjadi rival menurut Bimo.
Karna Jean tak pernah menganggap Bimo dan antek antekannya itu musuhnya karna dulu mereka berteman.