Penyesalan, kekecewaan, dan kesedihan bercampur aduk menjadi satu akibat kelalaian serta ego yang ada pada manusia. Pengajaran tentang pentingnya menghargai dan mencintai dengan sepenuh hati, karena tak ada yang tahu apa yang akan terjadi di lain ha...
Althea: Oke boleh, kebetulan lagi gabut. Aku ajak Anira juga ya.
Yah, niat hati ingin belajar berdua.
***
Suasana di kafe terasa segar dan penuh dengan semangat. Cahaya matahari yang lembut masuk melalui jendela-jendela kafe, menciptakan efek pencahayaan yang hangat dan nyaman.
Udara di dalam kafe terasa segar dan harum dengan aroma kopi yang menggoda. Pelanggan yang datang pagi-pagi memenuhi kafe, mencari tempat duduk yang nyaman untuk memulai hari mereka.
Althea mana ya? Udah jam segini.
"Natha," panggil seorang gadis dari arah pintu masuk, sendirian, tidak bersama perempuan kesayangan laki-laki tersebut.
"Eh, Anira," laki-laki tersebut berdiri dari posisi duduknya, berpindah menuju kursi yang ada di depannya dan mendorong keluar untuk memudahkan Anira.
"Makasih. Thea bilang kalo ngga jadi ke sini. Mau baca webtoon di rumah katanya," Anira tak enak hati, menjelaskan kelakuan sahabatnya itu.
Yah....
"Ohh yaudah, nggapapa. Kamu mau pesen apa? Aku bayari," dengan ekspresi wajah kacau, murung dan mata yang sayu kurang bercahaya.
"Cappucino aja,"
***
Mereka berdua belajar Materi Konsep Mol, mengulang pelajaran kelas sepuluh. Seperti biasa, Natha memimpin saat kegiatan seperti ini.
"Kita ngerjain latihan soal aja ya."
Dua puluh soal ada di depan mereka.
"Ini nomer satu gimana?" baru diawal pembelajaran, perempuan itu sudah bingung.
Laki-laki di hadapannya mengajari dengan sepenuh hati. Perlahan namun pasti.
"Oalah, lanjutt," terlihat Anira semakin antusias, tertantang.
"Ini nomor lima aku juga ngga bisa, kota cari di internet dulu ya."
"Siap! Bos," sambil memeragakan hormat, seakan laki-laki di depannya adalah pemimpin.
Kopi Cappucino milik Anira tak sengaja tersenggol akibat ulahnya sendiri.
Dengan sigap, laki-laki tersebut mengambil tisu dan membersihkan tangan perempuan itu.
"Hehe, sorry Tha. Makasih," ujarnya, senang bukan main diperlakukan seperti ini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Note: Sebagian besar adegan dihapus demi kepentingan penerbitan (segera terbit). Nantikan dalam bentuk novel, dengan jumlah kata tiga kali lipat lebih banyak!
