(First Creation)
Di dunia penuh melodi, Natha adalah seorang vokalis kelompok kelasnya yang mencipta dan mengalun lagu penuh afeksi dengan sepenuh hati. Namun, di balik panggung, ia menyimpan perasaan yang mendalam untuk Althea, teman kelas sebelah...
Anira: Ohh, banyak Tha. Semua dia suka. Kamu mau kasih dia makanan yaa?
Natha: Tau ajaa kamu. Makasih yaa.
Laki-laki itu kemudian pergi ke warung seblak terdekat. Dia membeli empat porsi seblak, dengan harapan dapat memberikan makanan yang spesial kepada perempuan yang dia sayangi.
Dia meminta agar seblak itu dimasak dengan sepenuh hati dan cinta, dengan harapan dapat membuat Althea bahagia.
***
Natha:Atha ke rumah sekarang ya.
Dengan senang hati, ia mengemudi menuju rumah Althea, tidak sabar untuk tiba di tempat tujuan. Ia mengetahui alamat rumahnya dari Anira.
Althea telah menunggu di pekarangan, siap menyambut tamu yang sedang dalam perjalanan.
"Parkir di sini ajaa," ucap Althea sambil mengarahkan Natha untuk memarkirkan motornya di tempat yang seharusnya.
"Makan bareng yuk," kata Natha sambil menyodorkan kresek berisi dua porsi seblak yang masih hangat, satu untuk Althea dan satu lagi untuk ibunya.
Althea mengarahkan laki-laki itu ke taman kecil di samping rumah, dengan suasana yang asri dan hijau, yang menambah nafsu makan.
"Makasih ya Tha, aku mau masukin satu porsi ini ke dalem rumah dulu," ucap Althea sambil merapikan jilbab dan pakaiannya.
☁️☁️☁️
Althea merasa sangat senang dan puas dengan seblak yang diberikan oleh Natha.
"Enak banget Tha. Ini seblak terenak yang pernah aku makan. Level pedesnya pas," ucapnya sambil pipinya menggembung menggemaskan menandakan betapa dia menikmati makanan tersebut.
"Iya, syukur kalau Thea suka. Aku baru pertama kali juga beli seblak di sana," kata Natha sambil sesekali mencuri pandang ke paras cantik Althea.
"Nanti tolong anterin ke rumah Anira bisa?" tanya laki-laki tersebut jelas.
"Bisa. Kamu tau alamatku dari dia kah?" Althea merasa curiga dan mencoba menebak-nebak.
"Iyaa, betul sekali. Maaf yaa tiba-tiba," ucap Natha dengan senyum terselip di pipinya, menikmati waktu yang mereka habiskan bersama.
Kapan ya, dia bisa menjadi milikku seutuhnya?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Note: Sebagian besar adegan dihapus demi kepentingan penerbitan (segera terbit). Nantikan dalam bentuk novel, dengan jumlah kata tiga kali lipat lebih banyak!
