AC - 10

285 274 2
                                    

🄰🄻🅃🄷🄴🄰

───────────────

Dengan cepat, Nawaar berpamitan kepada teman-temannya saat dia merasa perlu segera menemui Nasha yang terlihat marah, akibat dirinya.

"Maaf, gue harus pergi sekarang. Ada urusan yang nggak bisa ditunda," ucap Nawaar sambil mengambil dompet dan mengenakan jaket bombernya

"Tiati, ngga usah ngebut, tenang."

"Kalo ada apa-apa kabari!" tegas Natha khawatir terhadap sahabatnya itu sambil menepuk pundak pelan.

Nawaar segera menyalakan mesin motornya, terburu-buru meninggalkan tempat tersebut. Pikirannya tidak tenang, penuh kekhawatiran tentang apa yang mungkin terjadi.

Dalam hatinya, Nawaar berharap semoga hal yang terjadi tidak semakin memburuk. Dia ingin segala kekhawatiran dan ketidaknyamanan yang dirasakannya akan segera mereda.

***

Dengan nada ketus, Nasha bertanya, "Ngapain kamu ke sini?" tak peduli dan tak butuh akan kehadiran Nawaar di sisinya.

Nawaar mencoba menjelaskan, "Kan udah aku bilang, kalo cowo itu nyakiti kamu terus, selingkuh, main cewe, jangan dipertahanin lagi. Udah keterlaluan Sha."

Nasha kembali menangis, merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Rasa marah terhadap dirinya sendiri semakin memuncak.

Nawaar mencoba menenangkan Nasha dengan berkata, "Udah, nggak usah terlalu dipikir. Semuanya udah jelas kan. Dia cowo kaya apa."

Nasha muak dengan celotehan Nawaar. Ia melenggang pergi, meninggalkannya begitu saja.

Perasaan laki-laki itu seolah tidak dihargai dan diabaikan. Sakit ya, selalu aja kaya gini.

Note: Sebagian besar adegan dihapus demi kepentingan penerbitan (segera terbit)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Note: Sebagian besar adegan dihapus demi kepentingan penerbitan (segera terbit). Nantikan dalam bentuk novel, dengan jumlah kata tiga kali lipat lebih banyak!


𝐀𝐥𝐭𝐡𝐞𝐚'𝐬 𝐂𝐡𝐚𝐫𝐦 ✔️Where stories live. Discover now