AC - 23

222 205 2
                                    

🄰🄻🅃🄷🄴🄰

───────────────

Wajah laki-laki itu tampak serius dan penuh penyesalan. Matanya menatap perempuan di depannya dengan ekspresi yang memohon pengertian.

Ia mengambil napas dalam-dalam, mencoba menemukan kata-kata yang tepat untuk menyampaikan permintaan maafnya. "Aku minta maaf," katanya dengan suara yang lembut namun jelas, "Aku harus pergi sekarang."

Senyumnya yang biasanya cerah dan penuh semangat kini tampak dipaksa dan penuh penyesalan. Ia menundukkan kepalanya sedikit, menunjukkan rasa hormat atas ketidaknyamanan yang dirasakan teman di hadapannya.

Tangan kanannya meraih lengan temannya, mencoba untuk menunjukkan kejujuran dan ketulusan dalam permintaan maafnya. Ia berharap temannya dapat memahami dan menerima permintaan maafnya, meskipun ia tahu bahwa ia telah mengecewakannya.

***

Bibirnya yang kering menunjukkan bahwa ia telah melalui masa yang berat, namun senyum lemah yang muncul di bibirnya menunjukkan kekuatan dan ketabahannya. Ia tampak tenang dan berusaha untuk tetap positif, meskipun ia baru saja mengalami serangan asam lambung yang cukup parah.

Tubuhnya tampak sedikit lemas, namun ia berusaha untuk tetap tegar dan kuat. Ia duduk dengan tenang di kursi, menunggu dokter yang sedang mempersiapkan obat untuknya.

Laki-laki tersebut sangat khawatir, tak peduli dengan hal lain, semua atensinya hanya untuk perempuan itu, "Thea mau ke rumah sakit aja? Atau pulang ke rumah? Aku anter."

"Tolong anter aku pulang aja ya Tha, kasihan Ibuku kalo harus ke sini."

"Aku bantu," laki-laki itu membantu Althea bangun dari ranjang.

***

Mereka berjalan menuju lobby depan sekolah. Sebelumnya laki-laki itu telah meminta izin kepada guru wali kelas untuk mengantar perempuan tersebut pulang.

Natha menuju parkiran dengan tergesa untuk mengeluarkan motornya, sementara Althea menunggu di kursi lobby mengenakan Jacket Oversized Baseball Uniform milik laki-laki tersebut.

"Thea, ayo," sampai di depan lobby, laki-laki itu memanggil Althea. Perempuan yang dipanggil langsung terpecah dari lamunannya, berjalan perlahan menghampiri laki-laki tersebut.

Dengan penuh kelembutan dan perhatian, Natha memasangkan helm dengan hati-hati di kepala perempuan itu. Ia memastikan helm tersebut terpasang dengan aman dan nyaman, memerhatikan setiap detail agar ia merasa terlindungi dan siap untuk berkendara.

Setelah memastikan helm terpasang dengan baik, laki-laki tersebut menurunkan pijakan kaki motor dengan lembut. Ia memastikan pijakan kaki tersebut berada pada posisi yang tepat, memberikan kenyamanan saat naik ke atas motor.

Dengan penuh kasih sayang, Natha memegang tangan perempuannya dengan lembut untuk naik ke atas motor.

***

Yasmine duduk dengan gelisah di depan rumah, menunggu kedatangan anaknya yang sedang dalam perjalanan pulang. Wajahnya tampak khawatir, dengan alis yang sedikit mengerut dan mata yang penuh perhatian.

Althea tiba di rumah dengan dibonceng oleh seorang laki-laki. Yasmine melihat kedatangan mereka dengan kelegaan yang jelas terpancar di wajahnya, penuh rasa syukur.

"Makasih ya Natha," sembari membantu anaknya turun dari atas motor.

Althea yang sedang sakit langsung diarahkan menuju kamarnya untuk beristirahat.

Laki-laki tersebut menghormati privasi dan kebutuhan Althea dengan memberikan ruang dan waktu yang diperlukan untuk beristirahat. Ia meninggalkan kamar dengan perasaan lega dan berharap agar perempuan itu segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.

"Tante, kalo butuh apa-apa bisa hubungi Atha ya. Insyaallah Atha bantu." ucapnya sambil menyalami Yasmine, pamit untuk pulang.

Perasaan Natha campur aduk, fisiknya terlalu lelah. Matanya sedikit buyar saat menyetir.

TIN! TIN!

Suara benturan keras memenuhi udara, waktu seakan terhenti sejenak saat laki-laki itu terhuyung dan menyentuh aspal yang keras.

Suara benturan keras memenuhi udara, waktu seakan terhenti sejenak saat laki-laki itu terhuyung dan menyentuh aspal yang keras

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Note: Sebagian besar adegan dihapus demi kepentingan penerbitan (segera terbit). Nantikan dalam bentuk novel, dengan jumlah kata tiga kali lipat lebih banyak!

𝐀𝐥𝐭𝐡𝐞𝐚'𝐬 𝐂𝐡𝐚𝐫𝐦 ✔️Where stories live. Discover now