Minji merenggangkan tangannya setelah berjam-jam dia duduk di depan laptopnya yang layarnya sudah mati. Sudah hampir pukul 6 sore sekarang, waktu dimana ia harus pulang ke rumahnya.
Namun, disaat waktu beres-beresnya, dia terganggu dengan suara deringan dari ponsel miliknya, membuat Minji harus mengambilnya.
Itu telepon dari sang Ayah. Membuat Minji mengernyit bingung, walapun begitu ia tetap mengangkatnya.
"Halo Yah?"
"Lagi dimana?"
"Biasa di kantor, kenapa?"
"Ayah sama Bunda mau dateng ke rumah kalian"
"Lah ngapain, Minji sama Hanni baik-baik aja kok"
"Heh, orang tua kamu mau nengok anak sama menantunya masa gaboleh,"
"Intinya nanti jam 8 malem kita dateng."
"Buset hari ini? Kenapa ga besok-"
Minji menghela nafasnya kesal mendengar sambungannya telah terputus.
Baru selesai kerja udah disambut sama informasi beginian, gimana ga makin pusing? Mungkin Minji memang harus pulang saat ini, karena dia juga harus memberitahu Hanni soal kedatangan orang tuanya.
Waktu telah berlalu, hingga gadis jangkung itu sudah sampai di rumahnya.
Minji memasuki rumahnya, namun kali ini dia disambut oleh aroma makanan yang enak. Yang pasti disebabkan oleh Hanni sedang memasak, Minji tahu itu.
Langkah kakinya perlahan berjalan menuju area dapur, kenapa? Karena Minji punya suatu ide yang muncul di benaknya. Melihat punggung istri mungilnya itu dari belakang membuat Minji gemas sendiri, jadi dia mendekat; berdiri di belakang Hanni.
"Hanni..."
"Apasih Ji?" Heran Hanni sekaligus kesal menoleh ke belakang.
"Lah kok ga kaget?" Kecewa Minji karena tidak dapat pemandangan sesuai ekspektasinya.
"Suara mobil."
"Oh iya" setelah itu Minji hanya cengingisan. Hanni yang melihat itu lebih baik mengembalikan kefokusan pada masakannya.
"Btw nanti ortu gua mau kesini" celetuknya berdiri di samping Hanni.
"Tau, makanya gua masak" balas Hanni. Lagi-lagi Minji dikecewakan lagi karena tidak bisa mengejutkan Hanni untuk kedua kalinya.
"Lu kok tau segalanya sih Han? Heran gua" ucap Minji memelas sebelum dia pergi dari area dapur dan pergi ke kamar untuk mengganti baju yang lebih nyaman.
Di sisi lain Hanni mengeluarkan kekehan melihat kegagalan Minji. Tentu saja dia bisa tahu karena ia dichat oleh sang mertua.
Hanni menata-nata makanan yang baru saja dia masak di atas meja makan, lalu datanglah Minji dengan pakaian yang santai, yaitu kaos hitam polos dan celana pendek selutut. Minji hanya berdiam diri di tempatnya.
"Han, gimana kalo kita ganti panggilan kita?"
Celetukan Minji membuat Hanni menoleh ke arahnya, "maksudnya?"
"Kan kita biasanya pake gua elu, gimana kalo sekarang pakenya aku kamu?" Seketika Hanni berhenti melakukan kegiatannya dan menoleh ke arah Minji dengan kerutan halus di dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage? Seriously?! | Bbangsaz
RomanceKisah ini dialami oleh gadis remaja yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya tanpa persetujuan dan pengetahuan darinya. Bagaimana dia akan menghadapi situasinya sekarang? [Bbangsaz | NewJeans lokal AU]