3. Pertemuan (Minji POV)

1.1K 120 21
                                    


























"Yang bener aja Yah." Aku mengerutkan keningku mendengar pernyataan bahwa aku akan dijodohkan oleh seseorang.

"Ngapain Ayah bohong? Ntar kalian Lusa bakal tunangan, kamu harus terima itu."

"Tapi-"

"Jangan ngelak." Potongnya cepat.

"Shit!" Kataku mengumpat di dalam hati. Ini benar-benar hari tersial yang pernah aku miliki. Panggilan kami tertutup dan aku mematikan ponselku dan menaruhnya di meja.

"Lu kenapa Ji? Muka lu pucet gitu jirr" tanya Ryujin di sebelahku.

"Gua dijodohin ama bokap gua." Seketika semua orang di ruang kantor ini memelototkan matanya ke arahku.

"KIM MINJI AKHIRNYA TIDAK JOMBLO LAGI GESS" Teriak salah satu temanku, Bae.

Semua temanku entah kenapa mereka bersorak, mungkin mereka akan membuat pesta hanya untuk hal seperti ini.

Aku memegang keningku dengan rasa frustasi, "kok kalian malah seneng si anjirr"

"Ya harus seneng dong, masa iya harus ngegalau?" Sahut Yujin.

"Apalagi kalo cewek yang dijodohin ama lu dia cantik imut, beuhhh beruntung banget cuk"

"idih, gua aja belom liat mukanya" jujurku. Walapun aku baru saja dapat informasi bahwa aku akan dijodohkan, tapi aku tidak dapat informasi siapa yang dijodohkan denganku.

Namanya aja ga dikasih tau.

"Jadi, bakal kapan nih lu nikahnya?" Tanya Ryujin.

"Gua belom tau. Tapi yang pasti gua bakal tunangan nanti Lusa"

"kiw kiww, udah mau jadi bapak aja nih" goda Bae padaku.

"Apasih orang gua belom nikah" balasku kesal.

"Tapi kan nanti lu bakal punya anak?"

"Ga, gabakal"

Bae menatapku tak percaya, "awas aja ntar lu tiba-tiba sagne terus nge anu in istri lu'

"Pikiran lo mesum banget anjing" dia hanya mengeluarkan cengisan nya.

"Btw Ji, jangan lupa undang kita semua ya" celetuk Yujin padaku.

"Halah mau ngapain lo, awas aja ntar semua makanan prasminan di abisin" sewotku yang mengingat dimana Yujin mendatangi pernikahan Ryujin dan Yeji.

Fyi, beberapa minggu lalu di hari pernikahan Ryujin dan Yeji. Aku, Bae dan Yujin tentu saja datang kesana untuk merayakan pernikahan sahabat kita. Tapi yang paling menghebohkan disana, Yujin menghabiskan setengah makanan di prasminan.

Ga heran lagi sih.

"Hehehe tau aja lu Ji"

"Udah-udah, semuanya fokus lagi yok" ucap Ryujin dan semuanya termasuk aku mengembalikan perhatianku ke layar laptop di depanku.







































"Jadi, kalian akan nikah dalam 2 Minggu lagi." Ucap Ayahku, diangguki oleh Tuan Pham. Otomatis aku mengerutkan keningku.

Sebentar, 2 Minggu lagi?

"Yah, itu kecepetan..." Bisikku pada Ayahku.

"Stttt udah diem aja kamu," aku mendecik dengan kesal dan memilih untuk fokus ke hadapanku saja.

"Jadi ini calon istri gua? Anjingggg cakep banget cok, gabakal nolak inimah"

"Eh gua mikirin apasih." Aku berdehem kecil.

"Ya saya setuju. Bagaimana dengan kalian?" Tanya Tuan Pham menatap kami berdua.

"Terserah." Balas gadis di depanku.

Sudut bibirku menyungging ke atas sebelum berkata, "Minji ngikut aja"

"Baiklah, berarti fiks ya kalo kalian bakal nikah dalam 2 Minggu lagi. Papa sama Tuan Kim udah nyiapin tempat pernikahannya" Ucap Tuan Pham.

Tapi tak lama kemudian, Hanni bangkit dari duduknya. Membuatku bingung.

"Mau kemana dek? Masih belom mau selesai loh" Tanya Tuan Pham padanya.

"Mau nyari udara segar." Jawabnya tanpa menoleh ke arah belakang, perlahan menghilang dari pandanganku.

Rasa ingin menyusulnya sangat membuatku terganggu tapi rasa itu tidak bisa ditahan. Aku meneguk ludahku, "Minji boleh susul Hanni ga om?"

"Iya boleh, sekalian ajak ngobrol ya" jawab Tuan Pham membuatku girang sendiri.

"Siapp"

Akhirnya aku pergi menyusul calon istriku ke halaman belakang.

"Ngapain lo disini?" Tanyanya diselingi rasa kesal.

"Gua disuruh sama ayah gua. Dan harusnya gua yang nanya itu."

Hanni memutar bola matanya kesal sebelum mengembalikan perhatiannya ke langit-langit.

"Dih kepo."

Aku menghela nafas kesal, "ni cewek ternyata ngeselin juga."















































Udah ya segitu dulu
Jangan lupa vote and komen

Arranged Marriage? Seriously?! | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang