14. Dihukum

742 20 3
                                    

Hai guys aku up lagi nich

Pada nungguin gak?

Semoga pada nungguin ya, soal nya kalau pada nungguin berarti kalian suka sama cerita aku. Semoga gitu yaaaaa

Jangan lupa vote ya guys. JANGAN LUPA

Maacih. Muah 😘


~ Happy Reading ~




Hari senin pun tiba. Hari yang paling di benci oleh murid murid AHS, karena di hari senin ini lah mereka wajib berpanas panasan untuk melaksanakan upacara bendera.

Dan sayang nya hari ini Aurel harus telat datang ke sekolah karena tiba riba saja mobil nya mogok di jalan, alhasil ia harus berjalan kaki untuk datang ke sekolah.

Karena di jalan tersebut jarang di lewati oleh angkutan umum guys. Jadi terpaksa Aurel harus jalan kaki.

Sesuai dugaan, pintu gerbang sekolah sudah tertutup. Aurel pun bergegas menuju belakang sekolah.

Ia pun mengamati sekitar, di rasa tidak ada seorang pun, Aurel pun segera memanjat pagar tersebut.

Saat sudah di atas pagar, ia pun segera meloncat

'Bugh'

"Ekhem" Suara seseorang mengagetkan Aurel. Ia adalah salah satu anggota osis di AHS, lebih tepat nya ketua osis. Avarezel Kafindra Alwin

'Sumpah kenapa harus ketawan sih?' Batin Aurel

"Habis ngapain?" Tanya Avarezel menginterogasi

"G-gue.."

"Lo telat 15 menit" Kata Avarezel

"Gue tau. Tapi gue tuh telat karna mobil gue tiba tiba mogok di jalan, jadi gue terpaksa harus jalan kaki ke sekolah" Jelas Aurel

"Dan gue gak peduli!" Kata Avarezel sambil melipat kedua tangan nya di depan dada "Apapun alasan lo, lo tetep harus di hukum"

"T-tapi-"

"Gak ada tapi tapi, ikut gue sekarang" Avarezel pun segera meninggalkan Aurel. Bukan nya mengikuti Avarezel, Aurel malah masih setia diam di tempat nya

"Malah diem, cepet ikut gue"

"Iya iya" Aurel pun segera mengikuti Avarezel dibelakangnya

Keadaan sekolah tampak sepi, karena murid murid lain sudah masuk ke kelas nya masing-masing untuk memulai pelajaran.

Mereka pun berhenti di depan pintu lapangan Indoor

Aurel pun menatap tidak percaya kepada Avarezel "Jangan bilang lo mau nyuruh gue bersihin nih lapangan?" Tanya Aurel

"Iya. Kenapa?" Tanya balik Avarezel "lo nanya kenapa? Yah gue gak mau lah, gila apa loh nyuruh gue bersihin lapangan sebesar ini sendirian" emosi Aurel

"Dan sekali lagi gue bilang, gue gak peduli. Kalau memang lo salah, lo harus siap buat terima konsekuensi nya"

"Ih tapi gak gini juga kali hukuman nya" Kata Aurel sembari mengerucutkan bibir nya, seperti anak kecil yang sedang ngambek

Avarezel pun menghembuskan nafas nya "Gak usah ngeluh bisa? Pokok nya lo bersihin lapangan ini sampe bersih. Gue mau ke kelas dulu" Avarezel pun meninggalkan Aurel sendiri di ruangan tersebut.

Aurel pun segera menyelusuri lapangan untuk mencari sapu dan beberapa alat kebersihan lain nya "Mana lagi nih sapu"

Terlihat di sudut lapangan terdapat satu sapu, pengki atau serok, dan tongkat pel. Aurel pun segera mengambil peralatan tersebut dan mulai menyapu ruangan tersebut sampai bersih.

♡Transmigrasi Anara♡ (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang