15

2.2K 119 6
                                    

~ Assalamualaikum ~

Jangan lupa di vote and komen yaa..



❝sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka.❞

{HR. At-Tirmidzi}

— about hijrah




' Selamat membaca '





🪐




Di pagi hari yang cerah, Zahwa saat ini sedang menjemur pakaian yang baru saja ia cuci.

Derap langkah kaki yang lebar berjalan ke arah asrama milik Zahwa.

Ustadz Alif mengetuk pintu asrama Zahwa.

Toktok~

" Assalamualaikum, Zahwa"

Zahwa yang mendengar suara ketukan pintu pun berjalan masuk ke dalam rumah, sebelum itu ia menutup pintu belakang dan tak lupa mengkuncinya.

"Wa'alaikumussalam"

Zahwa pun membukakan pintu rumah nya, dan terlihat lah ustadz Alif yang sudah berdiri tepat di depan pintu.

"Ustadz Alif ada apa?"

"Zahwa bisa kah kamu ikut saya sebentar?"

"Kemana ustadz??"

"Ikut saya ke ruangan Gus Fariz sekarang"

"Lohh ada apa?? Saya gak buat masalah kok"

"Iyaa Zahwa, tetapi ini hal yang penting"

"Nanti kamu akan tau sendiri"

Zahwa pun sempat berfikir sejenak, setelah nya ia mengangguk, ia langsung keluar dan menutup pintu asrama nya.

Ustadz Alif dan Zahwa pun berjalan beriringan hingga ke ruangan Gus Fariz.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Ustadz Alif pun membuka pintu ruangan Gus Fariz, dan terlihat di sana sudah ada ustadz Denis dan beberapa ustadzah lainnya.

"Gus saya sudah membawa Zahwa"

"Zahwa kamu boleh duduk dulu" ucap Gus Fariz.

Zahwa pun menurut, ia langsung saja duduk di sofa yang di mana di sana juga sudah ada ustadzah putri dan ustadzah Windy.

Ustadz Alif pun langsung menghampiri Gus Fariz yang berada di bangkunya tersendiri.

"Gus apa mau langsung saya panggilkan santri nya?"

"Boleh"

"Baik sebentar Gus, saya keluar sebentar"

Ustadz Alif pun keluar dari ruangan Gus Fariz.

F & ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang