4.

5.7K 277 25
                                    

"Hidup itu pilihan, jika kau tidak memilih maka itu pilihanmu."

-Zayden Angkasa Maheswara

_________

"Baby" Teriak Kean Dan Lino Dari Arah Pintu kantin saat melihat punggung Zayden Terkena Kuah panas

"Shhhh" Ringis Zayden Dengan Mata Yang berkaca kaca

"Hiks... Hiks.... M Maaf Via nga sengaja" Tangis Via

"Woy yang kena Kuah panas Zayden Kenapa lu yang nangis" Bentak Satria

Cih PPB

Apa Tuh PPB

Polos Polos bangsat

Duhh kasian degem gue

Awas lu vi lihat pawangnya degem marah

DLL

"Sialan lu jalang buat baby luka" Ucap Lino menampar Via

"Hiks.... hiksss.. kenapa ka lino nampak Via" Ucap Via

Kean menjambak rambut Via hingga ia mendongak dan menampar pipi Via berkali-kali "Inget lu jalang kalau lu berani lukai Zayden Lagi Lu ga akan bisa Lihat dunia ini lagi" Ucap Kean

Kean pun menghempas kan Rambut Via Dan menepuk nepuk tangannya Seperti membersihkan debu

Kemudian Mereka membawa Zayden ke UKS

Di UKS

"Ughh Hiks.. Panasss" Ucap Zayden

"Udah gapapa jangan nangis baby" Ucap Lino Menenangkan

Lino pun membuka Baju Zayden dan terlihat lah kulit putih mulus dan tonjolan merah muda di Dada zayden

'Ugh aku tegang dengan melihat Nya' Kevin

'Aku ingin menghisap puting Merah Muda itu" Tian

'Dia Sangat Sexy' Naufal

'Shhh Milikku sangat baperan' Satria

'Aku ingin mencicipinya' Kean

'Heyy ingat lah lino dia adikmu' Lino

Lino mengobati Zayden Dengan tergesa gesa tapi lembut

Sementara kean Dkk pergi ke kamar mandi kecuali lino

"Eumm abang kenapa mereka pergi" Tanya Zayden

"Shh mereka Ada kegiatan di kamar mandi baby, Ini sudah selesai abang ke kamar mandi dulu oke di pakai bajunya" Perintah lino Seraya pergi ke kamar mandi

"Oke" Jawab Zayden

Zayden pun memakai bajunya kembali

15 Menit Kemudian

Lino Dkk kembali ke UKS

"Abang kenapa tadi Zay denger suara Desahan Sambil teriak nama Zay" Tanya Zayden Polos

Pipi mereka memerah malu

"Emm gapapa baby" Ucap Kean

"Baby Ayo masuk ke kelas katanya mau masuk sekolah" Ucap Lino Mengalihkan Pembicaraan

"Okee" Zayden

Skip pulang sekolah

"Dada abang zay pulang dulu" Ucap Zayden Kepada Teman Abangnya itu

"Dadah degem" Satria,Kevin

"Ya baby" Kean

"Ya Sayang berhati Hati lah" Tian,Naufal

Zayden dan Lino pun pulang sekolah

Skip Di Mansion

Lino dan Zayden Sudah Sampai di garasi

"Ayo masuk baby" Ajak Lino

"Emmm" Zayden

Lino dan Zayden pun memasuki Mansion

"Mau makan dulu sayang" Tanya Mommy Vana

"Ngk mom" Lino

"Endak mom nanti malam aja" Zayden

"Okee Yaudah kalian ke kamar kalian gih istirahat dulu" Ucap Mommy Vana

"Iya mom" Zayden,Lino

Makan Malam

Zayden turun ke lantai bawah untuk makan malam

"Selamat malam" Ucap Zayden

"Malam Baby" Ucap semua orang yang ada di meja makan

Tiba tiba Galen berdiri dan Menggendong Zayden dan mendudukkan nya di pangkuannya

"Abang dengar punggung kamu terserah Kuah panas baby" Ucap Galen

"Iyaa abangg tadi panas bangettt" Rengek Zayden

Galen pun mengelus punggung Zayden "gimana masih sakit baby" Ucap Galen Sambil Mengecup Punggung Zayden yang terbungkus Piyama itu

Semua orang yang berada di meja makan pun menatap galen dengan tatapan cemburu dan marah

"Enggak kok abang" Ucap Zayden

"Ekhmm Ayo kita makan" Ucap Felix

Makan Malam tersebut di lewati dengan Canda Tawa

Selesai Makan Malam

Setelah Semua Menyelesaikan makan malamnya mereka pun pergi keruang keluarga

Dan menonton sebuah berita

Ternyata isi berita tersebut adalah korban pembunuhan dan orang yang terbunuh itu adalah ARAVIA BELLASTA

"Mommy itu kan orang yang numpahin Kuah panas di punggung Zay" Ucap Zayden Dengan tangan yang menunjuk layar TV tersebut

"Ohhh" Ucap Mommy Vana

Mommy Vana Pun Berdiri dan berkata "Anak anak ini sudah malam dan cepat tidurlah" Ucap Mommy Vana

"Oke Mom" Ucap Zayden,Lino,Galen,Gevan

Anak anak mommy vana pun pergi ke kamar Zyaden dan berencana untuk tidur di kamar zayden dengan Zayden Yang dijadikan guling dadakan oleh para abang abang nya atau para calon Seme nya








Maaf kalau ada TYPO dan alurnya jelek dan ga jelas
Dan kedikitan

ZAYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang