6.

4.5K 230 15
                                    

"Loro to? Yo wes podo."

-Zayden Angkasa Maheswara

_________

"Ugh" Leguhan Zayden

"Apa aku masih di Rooftop" Tanyanya pada dirinya sendiri

Lalu Zayden mendongak untuk melihat langit dan ternyata sudah malam

Kemudian Zayden tergesa gesa mengeluarkan ponsel dari sakunya dan ternyata baterai nya habis

Zayden terburu buru mengambil Tasnya yang berada di lantai dua dan berlari ke lantai satu "huhh" Zayden sedang mengambil nafasnya karena lelah berlari

Kemudian dia melihat ke arah parkiran "Hah bang Lino Sama Kk Nana gak nungguin Zay" Gumam Zayden

Akhirnya karena sudah lelah menunggu. Zayden pun pergi dari sekolahan dan memutuskan untuk jalan kaki karena dia sudah hafal jalan pulang

Zayden melewati hutan karena Mansion Mahendra Berada Di Tengah Hutan

Sampai di mana Zayden di Halangi oleh beberapa pemburu yang tertarik kepada Zayden

"Hey Maniss Apa yang kau lakukan disini" Tanya Ketua Pemburu tersebut sambil menatap Zayden Mesum

Salah satu anak buah pemburu tersebut menarik tangan Zayden. Zayden Yang Melihat Itu pun memberontak. Mata Zayden pun mulai berkaca kaca

"Hiks... tolong lepaskan Zay" Ucap Zayden

Pemburu yang mendengar pemberontakan Zayden pun langsung menampar wajah Zayden

"Diam Kau Jalang Cukup Mendesah Di Bawah Kami Saja" Bentak Ketua Pemburu

"Hiks... Hiks..." Isak Zayden

Lalu tiba tiba ada suara dingin yang menembus Gendang Telinga mereka

"Apa Yang kalian lakukan" Tanya Sosok Itu Dingin Atau musuh Felix Yang bernama Mahesa Vennon Alexander [Musuh Bebuyutannya Felix] [Seumuran Sama Felix]

"Siapa Kau jika kau ingin tetap hidup pergilah jangan Ganggu kami" Ucap Ketua Pemburu tersebut Kepada Mahesa

"Apa kau yakin bisa membunuhku" Tanya Mahesa Sambil Meremehkan

"Tentu Saja" Ketua Pemburu dan anak buahnya pun Langusng Menyerang Mahesa Menggunakan Pistolnya dan akhirnya Pertarungan tak dapat terelakkan

Akhirnya Mahesa menang dan para Pemburu itu pun pergi dengan kaki pincang karena tembakan mahesa

[Kenapa Mahesa punya pistol? Karena dia ketua Mafia no 2. Dia bersedia membantu Zayden karena belum tau bahwa itu anak musuhnya]

"M makasih om" Ucap Zayden

"Ya. Di Mana Rumah Kamu?" Tanya Mahesa

"Di depan sana om lurus doang" Jawab Zayden

Akhirnya Mahesa mengantarkan Zayden Ke rumahnya

Di depan Mansion Mahendra

'Seperti tidak Asing" Batin Mahesa

Mahesa keluar dan membukakan pintu mobil

Akhirnya Zayden keluar tanpa di sadari ada anggota keluarga Mahendra yang melihat itu sambil menatap Zayden Dingin

Zayden memeluk Mahesa di hadapan anggota Mahendara "makasihhh omm" Ucap Zayden Sedikit Keras

Mahesa sebenarnya sudah mengetahui bahwa Anggota Mahendra Melihat Nya dan dengan sengaja dia mengelus rambut Zayden "sama sama sayang" Ucap Mahesa Sengaja

ZAYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang